TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?

Bisa jadi pertanda infeksi telinga

ilustrasi telinga (freepik.com/evening_tao)

Kotoran telinga (serumen) adalah ekskresi alami yang diproduksi oleh telinga. Bukan sembarang kotoran, serumen bekerja melindungi saluran dan gendang telinga. Kotoran ini membantu menjaga kebersihan saluran telinga, mencegah hal dan partikel asing menembus telinga, hingga menyaring kuman.

Dengan gerakan mulut dan bentuk telinga, kotoran telinga bersama sel kulit mati secara alami bergerak keluar dari telinga. Meski begitu, menjaga kebersihan telinga adalah hal yang tetap harus dilakukan. Bila tidak, kotoran dapat menumpuk dan mengganggu pendengaran.

Ternyata, warna kotoran telinga bisa menjadi warning akan kesehatan telinga. Coba, deh, korek kupingmu lalu lihat apa warna kotorannya? Inilah beragam warna kotoran telinga dan artinya. Baca sampai habis, ya!

1. Putih pucat - kuning: kotoran telinga masih baru. Kotoran telinga dengan warna ini ditemukan jauh di dalam saluran telinga dan menandakan telinga membersihkan dirinya sendiri

kotoran telinga berwarna putih pucat (sciencenews.org)

2. Kuning - oranye: seperti warna putih pucat atau kuning, kotoran telinga dengan warna ini menandakan masih baru. Teksturnya pun lembut, tanda telinga yang sehat dibandingkan tekstur keras

kotoran kuping di bawah mikroskop (statnews.com)

3. Oranye gelap: kotoran kuping sudah agak lama dan ditemukan lebih dekat ke area telinga luar. Teksturnya bisa lebih lengket atau malah kering dan pecah-pecah karena telah mengumpulkan beberapa kotoran, tanda kuping membersihkan diri dengan mandiri dan sehat

ilustrasi kotoran telinga (wikimedia.org)

4. Oranye - cokelat: kotoran telinga dengan warna ini berarti sudah sangat lama. Teksturnya tebal dan lengket dan umumnya dapat ditemukan dekat area telinga luar

ilustrasi kotoran kuping (youtube.com)

Baca Juga: Penyebab Telinga Berdenging, Jangan Disepelekan Ya 

5. Hijau: kotoran kuping menandakan adanya infeksi dalam telinga. Bertekstur encer dan berbau tidak sedap, kotoran kuping kuning ke hijau ini adalah "nanah" dari dalam kuping, tanda infeksi serius pada kuping

kotoran kuping hijau dari telinga seorang bocah (youtube.com/sire curb)

6. Bercak merah darah: ini menandakan ada luka pada telinga akibat cedera, digaruk, gigitan serangga, atau metode membersihkan telinga yang salah. Jika bertekstur basah dan encer, ini bisa menjadi indikator gendang telinga pecah

ilustrasi kotoran telinga berdarah (new.qq.com)

7. Abu-abu: kotoran telinga berupa penumpukan debu dan partikel asing lain. Selain itu, kotoran telinga dengan warna ini dapat menandakan dampak dari masalah telinga

kotoran telinga abu-abu (insider.com)

8. Hitam: lanjutan dari warna abu-abu, kotoran telinga dengan warna ini juga menunjukkan penumpukan kotoran telinga dan dampak dari masalah kesehatan telinga. Selain itu, kotoran telinga berwarna hitam bisa menyebabkan rasa sakit serta berhubungan dengan gangguan pendengaran ringan dan/atau tinitus

ilustrasi pembersihan telinga (medicalnewstoday.com)

Apa warna kotoran telinga yang alami?

kotoran telinga (floridaentcare.com)

Umumnya, kotoran telinga berwarna kuning, oranye, hingga cokelat dengan tekstur padat lengket atau basah. Warna kotoran telinga berhubungan dengan lama kotoran tersebut di telinga. Semakin lama kotoran tersebut di dalam telinga, maka semakin gelap warnanya karena telah menyaring partikel asing.

Selain warna, tekstur kotoran telinga juga berubah seiring durasi kotoran telinga di kuping. Selain itu, genetik dan usia juga dapat memengaruhi (kotoran telinga anak lebih lembut dan terang, sedangkan kotoran telinga dewasa lebih keras dan gelap).

Selain itu, kemungkinan besar, demografi pun juga dapat menjadi faktor penentu kotoran telinga. Sebuah studi pada 2006 di Jepang yang dimuat dalam jurnal Nature Genetics mengatakan bahwa masyarakat Asia Timur memiliki kotoran telinga yang bertekstur kering dan pecah-pecah.

Warna, tekstur, dan jumlah kotoran telinga dapat bervariasi. Telinga dapat dengan cepat membersihkan kotorannya sendiri. Akan tetapi, kecepatannya pun berbeda-beda, sehingga tekstur kotoran telinga pun juga berbeda.

iilustrasi telinga sakit (teslong.com)

Telinga beberapa orang dapat menghasilkan kotoran lebih banyak. Bahkan, jika sedang stres, produksi serumen pun meningkat! Saat hal ini terjadi, telinga jadi kewalahan membersihkan kotorannya, sehingga penyumbatan pun terjadi.

Penyumbatan telinga dapat mengubah tekstur dan warna kotoran telinga. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran telinga dapat menyumbat saluran telinga sehingga mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko infeksi serta cedera. Alhasil, kotoran telinga keluar berupa cairan dengan ciri:

  • Tekstur berair
  • Berbau busuk
  • Berwarna merah darah atau hijau

Jangan coba-coba bersihkan dengan cotton bud, jepit rambut, atau benda tajam! Selain cedera gendang telinga, kotoran telinga malah terdorong lebih dalam dan susah dibersihkan.

Hindari praktik lilin telinga atau ear candling. Bukan hanya tak terbukti ilmiah, ear candling menyebabkan luka bakar, penyumbatan telinga akibat lilin, hingga cedera telinga serius.

Baca Juga: Lepas Headphone, 5 Cara Menjaga Kualitas Kesehatan Telinga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya