TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mana Lebih Efektif, Thermo Gun Diarahkan ke Dahi atau Tangan?

Salah ukur, COVID-19 bisa lolos

Donna Noviyarti, seorang petugas kesehatan Puskesmas Padang Pasir sedang memeriksa suhu tubuh menggunakan Thermo Gun. IDN Times/Andri NH

Lebih dari setahun sejak kemunculan COVID-19, penyakit akibat virus corona strain baru, SARS-CoV-2, aktivitas masyarakat dunia tak lagi sama. Pakai masker saat ke luar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan jaga jarak (3M) sudah menjadi protokol kesehatan yang diterapkan secara luas.

Selain 3M, berbagai fasilitas umum mewajibkan cek suhu para pengunjungnya. Tak perlu kontak fisik, petugas menggunakan non-contact infrared thermometer (NCIT) atau yang biasa kita sebut "thermo gun". Umumnya, pengunjung tidak diperbolehkan masuk bila suhu tubuh yang terukur mencapai 37 derajat Celcius atau lebih.

Biasa "ditembakkan" ke dahi, sekarang tidak jarang thermo gun juga diarahkan ke punggung atau pergelangan tangan. Kemungkinan karena anggapan yang viral beberapa bulan lalu bahwa thermo gun yang diarahkan ke kepala bisa berefek pada otak, yang akhirnya para ahli menyatakan bahwa itu tidak terbukti.

Walau sudah disanggah banyak ahli, di beberapa tempat penggunaan thermo gun tetap diarahkan ke tangan. Pertanyaannya, manakah yang lebih efektif untuk deteksi suhu tubuh dengan thermo gun, kepala atau tangan? Berikut ini pembahasannya.

1. Pengukuran suhu diutamakan pada membran timpani

Ilustrasi thermo gun (IDN Times/Mela Hapsari)

Pengukuran suhu yang dikatakan paling akurat adalah di membran timpani. Apa itu membran timpani? Kalau kamu googling, maka kamu akan menemukan kalau membran timpani adalah gendang telinga.

Beberapa penelitian pun mengemukakan bahwa suhu pada gendang telinga adalah yang paling mewakili tubuh. Oleh karena itu, termometer timpani - yang dicolok ke telinga - dikatakan paling akurat untuk mendeteksi suhu tubuh, baik untuk mengetahui gejala demam atau hipotermia.

Dalam kasus kali ini, daerah manakah yang dapat menunjukkan suhu membran timpani paling akurat? Dahi atau pergelangan tangan?

Baca Juga: 6 Fakta Ilmiah Thermo Gun, Tak Seberbahaya seperti yang Kamu Pikirkan

2. Punggung dan pergelangan tangan lebih akurat, tetapi...

Menembakkan thermo gun di pergelangan tangan. freepik.com/nndanko

Pertama, kita akan membahas "penembakan" thermo gun pada tangan. Menurut riset berjudul "Validity of Wrist and Forehead Temperature in Temperature Screening in the General Population During the Outbreak of 2019 Novel Coronavirus" yang diterbitkan medRxiv pada Maret 2020 lalu, pada ilmuwan Tiongkok mendukung punggung atau pergelangan tangan.

Pada riset tersebut, para ilmuwan dari Zhejiang merekrut 528 peserta, yang terbagi menjadi 261 dalam ruangan (indoor) dan 267 luar ruangan (outdoor). Selain NCIT, mereka pun menggunakan termometer timpani. 

Menembakkan thermo gun ke punggung tangan. reviewjournal.com

Hasilnya, para peneliti Tiongkok mengungkapkan bahwa baik nilai cut-off di dahi dan punggung tangan sama-sama 36,2 derajat Celsius. Kesimpulan pertama, tingkat sensitivitas dahi lebih tinggi dibandingkan tangan, yaitu 93,2 persen banding 86,4 persen. Akan tetapi, untuk tingkat spesifisitas, punggung tangan yang menang, yaitu 67 persen banding 60 persen.

Sekadar penjelasan, spesifisitas adalah ukuran screening yang digunakan untuk mendeteksi apakah pasien benar-benar sakit. Dengan kata lain, punggung atau pergelangan tangan bisa menunjukkan apakah suhu seseorang benar-benar di ambang sakit.

Meski begitu, kelemahan fatal dari studi ini adalah belum ditelaah sejawat (peer-reviewed). Dengan kata lain, kebenarannya masih abu-abu.

Baca Juga: 5 Fakta Sinovac, Kandidat Vaksin COVID-19 Pilihan Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya