TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saturday Night Palsy: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ada kemungkinan kamu pernah mengalaminya

ilustrasi saturday night palsy (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah dengan kondisi Saturday night palsySaturday night palsy adalah nama lain dari kondisi kelumpuhan saraf radialis (radial nerve palsy), yang sering kali terjadi setelah area lengan atas tertekan dalam jangka waktu yang lama.

Saat cuddling dengan pasangan, seseorang biasanya bersandar sambil meletakkan kepala di lengan pasangan sehingga area lengan atas tertindih dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Posisi ini dapat menyebabkan penekanan atau kompresi yang mencederai saraf radialis.

Saturday night palsy juga umum terjadi pada orang-orang yang tertidur lelap dengan posisi tangan menggantung seusai mabuk alkohol.

Karena kegiatan seperti kencan, pesta, dan minum alkohol biasanya dilakukan saat malam minggu, kondisi ini kemudian dinamakan Saturday night palsy. Kondisi ini kadang juga disebut sebagai honeymoon palsy.

1. Penyebab

ilustrasi saraf radialis (assh.org)

Lengan atas kita tersusun atas berbagai saraf, otot, dan pembuluh darah yang bekerja sama agar tangan dapat bergerak dan merasakan rangsangan dengan baik. Salah satu saraf yang ada di tangan kita adalah saraf radialis.

Saraf radialis berjalan dari area pembuluh darah di sekitar ketiak, melewati otot bahu, kemudian menuju ke lengan atas bagian dalam, lengan bagian bawah, otot-otot pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.

Jari-jari yang dipersarafi oleh saraf radialis adalah ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah bagian luar jari manis.

Gangguan atau cedera pada saraf radialis akan mengganggu area-area tubuh yang dilewati oleh saraf tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang dapat mencederai saraf radialis:

  • Membiarkan ketiak dan lengan atas tergantung di atas sandaran kursi atau tertindih dalam posisi yang sama untuk waktu lama. Posisi ini menyebabkan aliran saraf dan aliran darah ke otot di area tersebut menjadi terganggu, sehingga terjadilah kelumpuhan.
  • Tekanan yang berkepanjangan di area ketiak. Hal ini sering terjadi pada pengguna alat bantu jalan kruk (crutch).
  • Patah tulang lengan atas (patah tulang humerus). Ini adalah salah satu mekanisme cedera saraf radialis yang paling sering terjadi. Patahan yang terjadi pada bagian tengah hingga sepertiga bawah tulang humerus berpotensi menusuk hingga melukai saraf radialis.

Baca Juga: Carpal Tunnel Syndrome: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Gejala

ilustrasi wrist drop, gejala saturday night palsy (publicdomainpictures.net/Carpal Tunnel Gadgets)

Saraf radialis membantu otot-otot tangan dalam gerakan-gerakan ekstensi seperti merentangkan tangan, mengangkat punggung tangan, mengangkat jari, dan mengacungkan jempol.

Orang dengan Saturday night palsy akan kesulitan melakukan gerakan-gerakan tersebut. Salah satu gejala yang dapat muncul adalah wrist drop, yaitu ketidakmampuan mengangkat dan menggerakkan punggung dan jari-jari tangan, sehingga pergelangan hingga telapak tangan tampak seperti jatuh menggantung.

Pasien juga akan kesulitan melakukan gerakan mencubit, mengambil, dan menggenggam benda.

Gejala lain yang dapat muncul adalah nyeri yang dapat muncul saat tidur maupun beraktivitas, serta kesemutan pada lengan atas bagian luar (trisep) hingga jari-jari tangan.

Pasien juga dapat merasakan gangguan sensorik (mati rasa) pada lengan atas bagian luar (area trisep), lengan bawah, punggung tangan dan jari-jari yang dilewati oleh saraf radialis.

3. Diagnosis

ilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Penegakan diagnosis kondisi ini dilakukan melalui pemeriksaan fisik saraf, baik fungsi sensorik maupun kekuatan motorik otot-otot yang dilewati oleh saraf radialis.

Apabila dirasa perlu, dokter akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen, magnetic resonance imaging (MRI), elektromiografi (EMG), serta nerve conduction study (NCS).

4. Pengobatan

ilustrasi penggunaan splint (pexels.com/SHVETSproduction)

Pengobatan Saturday night palsy bervariasi tergantung penyebab cedera, kondisi pasien, dan tingkat keparahan sehingga setiap pasien bisa jadi mendapatkan terapi yang berbeda.

Beberapa pilihan terapi untuk mengatasi kondisi ini meliputi:

  • Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid.
  • Imobilisasi sementara dengan menggunakan splint.
  • Injeksi kortikosteroid.
  • Operasi nerve repair, nerve graft, atau nerve decompression.
  • Fisioterapi.

Baca Juga: Radial Tunnel Syndrome: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Writer

Alicia Valentina

Medical student who enjoys to write.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya