TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Impetigo: Penyebab, Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Ditandai dengan kerak berwarna seperti madu

ilustrasi impetigo (healthjade.net)

Apa kamu pernah mendapati anak kecil yang memiliki luka di sekitar hidung dan mulut yang membentuk kerak berwarna seperti madu? Jika iya, kemungkinan itu adalah gejala dari impetigo.

Apa saja gejala impetigo yang perlu diwaspadai? Apa penyebabnya? Simak fakta-faktanya berikut ini, ya!

1. Apa itu impetigo?

ilustrasi impetigo di bawah hidung (everydayhealth.com)

Dilansir Health Grades, impetigo adalah infeksi bakteri yang sangat menular pada lapisan atas kulit, paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcal (strep) atau Staphylococcal (staph).

Impetigo umumnya terjadi saat bakteri memasuki lapisan atas kulit melalui abrasi atau lesi dan menimbulkan infeksi. Penyakit kulit menular ini paling sering terjadi pada anak usia 2 sampai 5 tahun, terutama anak-anak yang hidup dalam kondisi tidak sehat. Meski begitu, impetigo juga bisa berkembang pada orang dewasa.

Baca Juga: Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti Diwaspadai

2. Gejala

ilustrasi impetigo (msdmanuals.com)

Dilansir NHS Inform, gejala impetigo bisa dibedakan dari jenis. Terdapat dua jenis impetigo:

  • Non-bullous impetigo 
  • Bullous impetigo

Berikut ini berbagai gejala impetigo berdasarkan jenisnya:

1. Non-bullous impetigo. Ini merupakan jenis paling umum, disebabkan oleh bakteri staph dan strep. Berikut ini gejala-gejalanya:

  • Bentuk ini awalnya bermanifestasi sebagai papula merah kecil yang mirip gigitan serangga.
  • Lesi menular ini dengan cepat berkembang menjadi lepuh kecil dan kemudian menjadi pustula yang akhirnya berkeropeng dengan karakteristik kerak berwarna madu.
  • Keseluruhan proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu.
  • Lesi ini sering dimulai di sekitar hidung dan wajah, tetapi bisa juga memengaruhi lengan dan tungkai meski lebih jarang.
  • Kadang ada pembengkakan kelenjar getah bening di dekat lesi.

2. Bullous impetigo. Bentuk ini disebabkan karena bakteri staph. Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Bakteri staph menghasilkan racun yang mengurangi kelengketan sel-ke-sel (adhesi), menyebabkan pemisahan antara lapisan kulit atas (epidermis) dan lapisan bawah (dermis).
  • Akhirnya, terbentuklah luka lepuh (blister atau bulla).
  • Bulla bisa muncul di berbagai area kulit, terutama bokong dan torso.
  • Luka lepuh yang muncul rapuh dan berisi cairan berwarna kuning bening.
  • Bulla sangat rapuh dan kadang pecah "atap" kulit hilang, meninggalkan kulit kemerahan dan tepian kasar.
  • Kerak hitam biasanya akan berkembang selama tahap akhir perkembangan.
  • Dengan perawatan yang tepat, kerak akibat impetigo bisa hilang.
  • Gejala demam dan pembengkakan kelenjar lebih umum pada jenis ini.

3. Penyebab

ilustrasi bakteri Staphylococcus aureus (britannica.com)

Dilansir Verywell Health, impetigo dapat terjadi ketika kulit terpapar:

  • Staphylococcus aureus, penyebab berbagai jenis infeksi kulit dan masalah lainnya.
  • Streptococcus grup A (GAS atau grup A strep, juga dikenal sebagai Streptococcus pyogenes), penyebab radang tenggorokan, selulitis, dan infeksi lainnya.

Kontak langsung dengan lesi yang terinfeksi dapat menginfeksi area lain. Hal ini dapat terjadi misalnya saat:

  • Saat anak tidak sengaja atau sengaja menggaruk area yang terinfeksi kemudian menyentuh area tubuh lain.
  • Melakukan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
  • Terlibat dalam olahraga tertentu, seperti bela diri.
  • Area yang berkerumun, seperti sekolah.
  • Bakteri S. aureus umumnya berkoloni atau hidup di kulit anak-anak dan orang dewasa. Sangat umum ditemukan di hidung, sehingga dapat ditularkan dengan mudah jika anak-anak mengupil sembarangan.

Infeksi juga dapat menyebar jika kamu menyentuh pakaian, handuk, atau seprai orang yang terinfeksi.

Bakteri yang menyebabkan impetigo tumbuh subur di lingkungan yang panas dan lembap, serta infeksi lebih sering terjadi di iklim tropis atau subtropis.

4. Siapa yang berisiko terkena impetigo?

ilustrasi anak kecil berolahraga (pexels.com/Goumbik)

Dilansir Healthline, orang dewasa dan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena impetigo jika mereka:

  • Tinggal di iklim yang hangat dan lembap
  • Menderita diabetes
  • Sedang menjalani dialisis
  • Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti HIV
  • Memiliki kondisi kulit seperti eksem, dermatitis, atau psoriasis
  • Terpapar sengatan matahari atau luka bakar lainnya
  • Mengalami infeksi gatal seperti kutu, kudis, herpes simpleks, atau cacar air memiliki gigitan serangga atau poison ivy
  • Kontak langsung saat berolahraga

5. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan kulit oleh dokter (brisbanekids.com.au)

Berdasarkan keterangan dari American Academy of Dermatology Association, seorang dokter kulit sering dapat mendiagnosis impetigo hanya dengan melihat kondisi kulit pasien.

Kadang, tes laboratorium diperlukan atau untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk merawat pasien. Sampel dari lepuh kulit pasien akan diambil dan dikirim ke laboratorium. Ini dapat memberi tahu dokter kulit bakteri penyebab infeksi.

Jika dokter melihat tanda bahwa infeksi bisa meluas, pasien mungkin akan memerlukan tes darah.

Baca Juga: Yuk Kenali Vitiligo, Ini 8 Fakta Kelainan Penyebab Warna Kulit Memudar

Verified Writer

Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya