Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti Diwaspadai

Ancaman kalau tak menjaga kebersihan diri dengan benar

Jamur hidup di mana-mana. Mereka dapat ditemukan di tumbuhan, tanah, bahkan ada juga beberapa jamur yang secara alami terdapat di kulit. Seperti banyak mikroba, ada jamur yang bermanfaat, ada pula yang berbahaya. Bila jamur jahat menyerang, kita bisa mengalami infeksi kulit.

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi jamur kulit yang umum terjadi agar kamu bisa mewaspadainya. Baca sampai habis, ya!

1. Tinea corporis

Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti DiwaspadaiTinea corporis (bimari.today)

Melansir Medical News Today, tinea corporis, juga dikenal sebagai ringworm atau awam menyebutnya kurap, adalah infeksi kulit akibat jamur yang hidup di jaringan mati, seperti kulit, rambut, dan kuku.

Ciri-ciri dari infeksi kulit ini di antaranya:

  • Area yang ditandai dengan munculnya gejala bersisik berwarna merah di permukaan kulit
  • Ruam bisa meluas secara melingkar menyerupai cincin
  • Bisa muncul di tangan, kaki, wajah, dan tubuh. Bila muncul di kaki, kurap bisa menimbulkan bau kaki

Kurap adalah infeksi jamur di kulit yang umum terjadi dan sangat menular. Pengobatan biasanya dilakukan dengan pemberian krim antijamur.

2. Tinea pedis

Tinea pedis, atau dikenal dengan athlete's foot atau awam mengenalnya sebagai kutu air, adalah infeksi jamur yang bisa berdampak pada kulit kaki, biasanya di area kulit antara jari kaki.

Gejala umumnya berupa:

  • Gatal, sensasi terbakar atau tersengat di antara jari kaki dan telapak kaki yang terilhat merah, bersisik, dan kering
  • Kulit pecah-pecah atau melepuh
  • Pada beberapa kasus, infeksi bisa menyebar ke area kulit lainnya, termasuk kuku, selangkangan, atau tangan (tinea manuum)

Melansir WebMD, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan antijamur untuk dioleskan ke kulit, atau pada beberapa kasus obat antijamur oral. Selain itu, penderitanya harus menjaga kaki tetap bersih dan kering.

Baca Juga: Ini 7 Penyakit Kulit Paling Aneh di Dunia yang Mungkin Belum Kamu Tahu

3. Tinea cruris

Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti DiwaspadaiTinea cruris (commons.wikimedia.org/Robertgascoin)

Tinea cruris yang juga dikenal sebagai jock itch ini adalah infeksi jamur pada kulit yang terjadi di area selangkangan dan paha. Inilah kenapa penyakit kulit yang satu ini juga dikenal sebagai kurap di selangkangan. Kondisi ini umum dialami laki-laki dewasa dan remaja.

Gejala utama infeksi kulit ini adalah ruam merah yang gatal, biasanya dimulai di area selangkangan atau paha bagian atas. Ruam bisa memburuk setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya dan bisa menyebar ke bokong dan perut.

Kebanyakan kasus tinea cruris bisa diobati dengan pengobatan antijamur yang dijual bebas. Selain itu, kamu juga disarankan untuk menjaga kulit di area yang terinfeksi tetap kering dan bersih serta rajin mengganti celana dalam. Pada kasus yang parah, dokter mungkin akan meresepkan krim tertentu.

4. Tinea capitis

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan StatPearls tahun 2020, tinea capitis adalah infeksi jamur dermatofit yang menyerang kulit kepala dan batang rambut, dan kondisi ini bisa menular.

Infeksi ini paling sering dialami anak-anak, terutama usia 3-14 tahun, dan perlu pengobatan oral resep dokter dan sampo antijamur. Gejalanya bisa meliputi:

  • Bercak botak terlokalisasi yang mungkin tampak bersisik atau merah
  • Terdapat pola pustula (bernanah) berkerak dalam satu lokasi atau menyebar
  • Ada titik hitam yang merupakan tanda kerontokan rambut dari kulit kepala yang bersisik

Kondisi ini bisa dengan mudah diobati dengan obat antijamur dan rambut yang rontok bisa tumbuh kembali.

5. Tinea versicolor

Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti Diwaspadaiilustrasi gatal karena panu atau tinea versicolor (freepik.com/karlyukav)

Melansir Healthline, tinea versicolor atau pityriasis Versicolor atau di sini kita sering menyebutnya sebagai panu adalah infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan bercak kecil berbentuk oval pada kulit. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jenis jamur tertentu yang disebut Malassezia, yang secara alami terdapat pada kulit sekitar 90 persen orang dewasa.

Gejala khas panu di antaranya:

  • Kulit kering dan bersisik
  • Gatal
  • Makin terlihat saat berjemur, karena ragi jamur menghambat proses tanning
  • Rentan menghilang saat cuaca lebih dingin dan tidak begitu lembap
  • Muncul secara perlahan
  • Pada orang berkulit gelap, ini bisa membuat kehilangan warna kulit (hipopigmentasi)
  • Pada orang berkulit terang, kulit yang terinfeksi jamur bisa menggelap (hiperpigmentasi)

Meski begitu, beberapa orang yang terkena panu tidak mengalami perubahan warna kulit secara berarti.

Panu paling sering terjadi di punggung, dada, dan lengan atas, serta lebih mungkin terjadi selama musim panas atau di daerah dengan iklim basah yang hangat.

Kondisi ini juga bisa dengan mudah diatasi dengan obat antijamur.

6. Kandidiasis kulit

Berdasarkan laporan dalam International Journal of Immunapathology and Pharmacology tahun 2018, kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur pada kulit. Secara umum, infeksi ini disebabkan oleh jamur yang termasuk pada genus Candida, yang merupakan jamur alami yang terdapat di dalam tubuh manusia.

Infeksi jamur kulit kandida terjadi di area yang hangat, lembap, dan ventilasi yang buruk. Hal ini sering terjadi pada area di bawah payudara dan di lipatan bokong, seperti ruam popok. Gejala infeksi Candida pada kulit dapat meliputi:

  • Ruam merah
  • Gatal
  • Pustula merah kecil

Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat-obatan antijamur.

7. Tinea unguium

Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti DiwaspadaiTinea unguium (commons.wikimedia.org/Arbotti Juan Manuel)

Infeksi jamur juga bisa terjadi di kuku, seperti pada tinea unguium atau onikomikosis. Ini merupakan infeksi jamur yang bisa menyerang kuku tangan dan kaki, walaupun lebih sering dialami di kuku kaki.

Gejalanya antara lain:

  • Perubahan warna pada kuku, biasanya kuning, cokelat, atau putih
  • Kuku rapuh atau mudah pecah
  • Kuku menebal

Umumnya kondisi ini membutuhkan penanganan dokter. Pada kasus yang parah, dokter mungkin akan mencabut beberapa atau semua kuku yang terinfeksi.

Faktor risiko infeksi jamur kulit

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur kulit, yaitu:

  • Tinggal di lingkungan yang hangat atau basah.
  • Banyak berkeringat.
  • Tidak menjaga kulit tetap bersih dan kering.
  • Berbagi barang pribadi seperti pakaian, sepatu, handuk, atau tempat tidur.
  • Mengenakan pakaian atau alas kaki yang terlalu ketat.
  • Melakukan aktivitas yang sering melibatkan kontak kulit ke kulit.
  • Bersentuhan dengan hewan yang mungkin terinfeksi.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah karena obat imunosupresan, pengobatan kanker, atau kondisi seperti HIV.

Pencegahan

Banyak Macamnya, Ini 7 Jenis Infeksi Jamur Kulit yang Mesti Diwaspadaiilustrasi handuk bersih (pexels.com/Engin Akyurt)

Infeksi jamur kulit sering kali membuat kita tidak nyaman. Oleh karena itu, yuk, simak tips berikut ini untuk mencegahnya.

  • Pastikan untuk mempraktikkan kebersihan yang baik.
  • Jangan berbagi pakaian, handuk, atau barang pribadi lainnya.
  • Kenakan pakaian bersih setiap hari, terutama kaus kaki dan pakaian dalam.
  • Hindari pakaian atau sepatu yang terlalu ketat.
  • Pastikan untuk mengeringkan tubuh dengan benar menggunakan handuk bersih dan kering setelah mandi, mandi, atau berenang.
  • Kenakan alas di ruang loker, misalnya di gym, daripada berjalan dengan telanjang kaki.
  • Jauhi hewan yang memiliki gejala infeksi jamur, seperti bulu yang hilang atau sering mencakar.

Itulah jenis-jenis infeksi jamur pada kulit. Bila mengalami gejalanya, sebaiknya periksakan ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Pastikan juga untuk menjaga kebersihan dan lakukan tips di atas, ya!

Baca Juga: Picu Keputihan, Ini 7 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya