TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyakit Crohn: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Gambaran penyakit ini bikin K-Drama Doctor Cha tuai kritik

ilustrasi penyakit Crohn (creakyjoints.org)

Penyakit Crohn atau Crohn's disease adalah jenis penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD), bersama dengan kolitis ulseratif, yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. 

Meskipun ini merupakan kondisi kronis, tetapi mendapat informasi yang tepat mengenai pemicu dan perawatannya bisa membantu meminimalkan gejala dan mencegah komplikasi jangka panjang.

1. Apa itu penyakit Crohn?

ilustrasi penyakit Crohn (clevelandclinic.org/Anthony DeRoss)

Dilansir Medical News Today, penyakit Crohn adalah kondisi kronis atau jangka panjang yang menyebabkan inflamasi atau peradangan pada saluran pencernaan. Penyakit ini bisa amat menyakitkan, melemahkan, dan terkadang bisa sampai mengancam jiwa.

Penyakit yang juga dikenal sebagai ileitis atau enteritis ini bisa menyerang usus bagian mana pun. Namun, bagian bawah usus kecil, yaitu ileum, adalah yang terdampak pada sebagian besar kasus.

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyakit ini memengaruhi 26-199 orang per 100.000 populasi. Meski biasanya dimulai antara usia 15 hingga 40 tahun, tetapi pada dasarnya penyakit ini bisa dimulai pada usia berapa pun.

Baca Juga: 5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abe

2. Gejala

ilustrasi bisul di rongga usus (stevegranthealth.com)

Gejala penyakit Crohn bervariasi, tergantung pada bagian usus mana yang terpengaruh. Gejala sering kali meliputi:

  • Nyeri: tingkat nyeri bervariasi antar individu dan tergantung di mana peradangan berada di usus. Paling umum, nyeri akan terasa di sisi kanan bawah perut.
  • Bisul di usus: bisul adalah area kasar di usus yang bisa berdarah. Jika mereka berdarah, penderita mungkin melihat darah di tinja.
  • Seriawan: ini adalah gejala yang umum.
  • Diare: bisa berkisar dari ringan hingga parah. Terkadang mungkin ada lendir, darah, atau nanah.
  • Kelelahan: penderitanya bisa merasa sangat lelah. Demam juga bisa terjadi.
  • Perubahan nafsu makan: bisa mengalami penurunan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan: ini merupakan akibat dari penurunan atau hilangnya nafsu makan.
  • Anemia: perdarahan yang terjadi dapat menyebabkan anemia.
  • Perdarahan rektal dan fisura anus: kulit anus menjadi pecah-pecah, menyebabkan nyeri dan perdarahan.

Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk:

  • Artritis atau radang sendi
  • Uveitis (peradangan pada mata)
  • Ruam kulit dan inflamasi
  • Peradangan hati atau saluran empedu
  • Keterlambatan pertumbuhan atau perkembangan seksual pada anak-anak

3. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Penyebab pasti penyakit Crohn belum diketahui. Meski begitu, beberapa faktor berikut ini mungkin dapat memengaruhi risiko seseorang dalam mengembangkannya:

  • Sistem kekebalan tubuh
  • Gen
  • Faktor lingkungan

Menurut laporan dari Crohn’s & Colitis Foundation of America, hingga 20 persen orang dengan penyakit Crohn juga memiliki orang tua, anak, atau saudara kandung dengan penyakit yang sama.

Menurut studi dalam jurnal Gut tahun 2012, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi keparahan gejala, yang meliputi:

  • Merokok
  • Usia
  • Apakah rektum terlibat atau tidak
  • Lamanya seseorang mengidap penyakit Crohn

Orang dengan penyakit Crohn juga lebih mungkin mengembangkan infeksi usus dari bakteri, virus, parasit, dan jamur. Ini dapat memengaruhi tingkat keparahan gejala dan menciptakan komplikasi.

Penyakit Crohn dan pengobatannya juga dapat berdampak pada sistem imun, membuat beberapa infeksi memburuk.

Infeksi ragi umum terjadi pada penyakit Crohn dan dapat memengaruhi paru-paru dan saluran usus. Infeksi ini penting untuk didiagnosis dan diobati dengan benar untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

ilustrasi penyakit Crohn (nationalheraldindia.com)

Dilansir Mayo Clinic, faktor risiko penyakit Crohn mungkin juga termasuk:

  • Usia. Penyakit Crohn dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya kondisi berkembang pada usia muda. Kebanyakan pasien terdiagnosis sebelum usia 30 tahun.
  • Etnis. Meskipun dapat menyerang kelompok etnis mana pun, orang kulit putih memiliki risiko tertinggi, terutama keturunan Yahudi Eropa Timur (Ashkenazi). Namun, kejadian penyakit Crohn meningkat di antara pemilik kulit hitam yang tinggal di Amerika Utara dan Inggris. 
  • Riwayat keluarga. Kamu berisiko tinggi bila memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak yang mengidap penyakit Crohn. Sebanyak 1 dari 5 pasien memiliki anggota keluarga dengan penyakit tersebut.
  • Merokok. Ini adalah faktor risiko terkontrol terpenting untuk mengembangkan penyakit Crohn. Merokok juga menyebabkan penyakit yang lebih parah dan risiko operasi yang lebih besar.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid. Ini termasuk ibuprofen, naproxen sodium, diclofenac sodium, dan lain-lain. Meski tidak menyebabkan penyakit Crohn, tetapi obat-obatan tersebut dapat menyebabkan radang usus yang memperburuk penyakit Crohn.

4. Diagnosis

ilustrasi endoskopi (carolinadigestive.com)

Dilansir Healthline, tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis penyakit Crohn. Pertama-tama, dokter akan mulai mengeliminasi kemungkinan penyebab lainnya dari gejala yang dialami.

Beberapa tes yang bisa dilakukan di antaranya:

  • Tes darah: untuk mencari indikator tertentu, seperti anemia dan inflamasi.
  • Tes tinja: untuk mendeteksi darah dalam saluran pencernaan.
  • Endoskopi: untuk melihat gambaran yang lebih jelas di dalam saluran cerna bagian atas.
  • Kolonoskopi: untuk memeriksa usus besar.
  • CT scan atau MRI: untuk memberi detail lebih lanjut dibanding sinar-X.
  • Biopsi: pengambilan jaringan sampel biasanya dilakukan saat endoskopi atau kolonoskopi untuk memeriksa jaringan saluran usus.

Setelah dokter selesai meninjau semua tes yang diperlukan dan mengesampingkan kemungkinan penyebab gejala, mungkin diagnosis penyakit Crohn akan ditegakkan.

Dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan beberapa tes lainnya untuk melihat jaringan yang terdampak dan menentukan perkembangan penyakit.

Baca Juga: 7 Tanda Usus Tak Sehat, Perlu Kamu Ketahui Sebelum Semakin Parah!

Verified Writer

Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya