TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Cuma Gula, Garam Juga Bisa Bikin Kecanduan, Kok Bisa?

Efeknya gak kalah bahaya dengan kecanduan gula

Ilustrasi makanan (rawpixel.com/449421)

Konsumsi garam yang cukup (sekitar 1.500 mg per hari) diperlukan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah, serta menjalankan fungsi banyak sel. Kandungan garam ini banyak terdapat pada daging olahan, sup, roti, bahkan cookies. Siapa sangka garam yang umum ditemukan dalam makanan sehari-hari ini ternyata bisa bikin ketagihan? Simak ulasannya berikut ini.

1. Persepsi lidah mengenai garam

Ilustrasi orang makan (Pexels/freestocks.org)

Reseptor pengecap rasa asin yang terdapat pada lidah bisa aktif karena adanya garam yang terionisasi dari makanan. Sinyal yang berisi informasi rasa asin ini kemudian melewati chorda tympani, sebuah cabang pada saraf wajah yang sensitif terhadap rasa asin. Selanjutnya sinyal ini melewati saraf wajah yang lain yang disebut dengan ganglion geniculatum, kemudian menstimulasi talamus otak. Sinyal ini lalu masuk ke korteks otak; informasi rasa asin diproses di sana.

2. Rasa asinnya turut mempengaruhi otak

Ilustrasi orang makan (Pexels/Malcolm Garret)

Selain mengaktivasi reseptor pada lidah, garam juga dapat membuat hipotalamus otak menjadi aktif sehingga mengeluarkan dopamin. Pengeluaran dopamin tersebut merangsang pusat kesenangan di korteks orbitofrontal, korteks yang menerima respon pengecapan di otak. Nah, rangsangan tersebut efeknya mirip dengan kecanduan narkoba seperti kokain dan amfetamin.

Baca Juga: Sering Kamu Temui, 6 Makanan Ini Ternyata Hasil Rekayasa Genetika

3. Efeknya mirip dengan kecanduan obat-obatan

Ilustrasi orang makan (Pexels/rawpixel.com)

Jika dibandingkan dengan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5) pada identifikasi penyalahgunaan dan ketergantungan kokain, kecanduan garam juga menimbulkan toleransi (keinginan untuk konsumsi zat lebih banyak seiring dengan waktu) dan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakannya meskipun tahu konsekuensinya. Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sosial seperti pergi ke sekolah juga bisa terjadi karena penyakit yang ditimbulkan oleh kecanduan garam.

4. Bahaya kecanduan garam

Ilustrasi orang makan (Pexels/rawpixel.com)

Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan disfungsi kerja ginjal. Jika dibiarkan, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung dan kerusakan pembuluh darah. Fungsi pengaturan volume natrium (garam) pada ginjal juga bisa mengalami kendala karena konsumsi garam berlebih, hingga akhirnya menyebabkan proteinuria (adanya protein dalam air kencing), fibrosis ginjal, serta tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Bikin Gak Nyaman, Hindari 7 Makanan Ini Saat Naik Pesawat Terbang!

Verified Writer

Arifa H.

Dreaming with eyes open

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya