TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisul di Telinga: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Paling sering disebabkan infeksi Staphylococcus aureus

ilustasi gendang telinga pecah (freepik.com/8photo)

Melihat atau merasakan benjolan di telinga? Kemungkinan itu adalah jerawat atau bisul. Keduanya bisa menyebabkan rasa sakit dan mengganggu penampilan.

Dalam kasus bisul, ini bisa terjadi ketika infeksi kulit bakteri berkembang di folikel rambut atau kelenjar minyak. Seiring waktu, nanah akan terkumpul di benjolan. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, perawatan, dan pencegahan bisul di telinga. 

1. Penyebab

Bisul, yang juga dikenal sebagai furunkel atau karbunkel, paling sering disebabkan infeksi Staphylococcus aureus. Namun, jenis bakteri atau jamur lain yang hidup di permukaan kulit juga bisa menyebabkan bisul, mengutip Medical News Today.

Bisul terjadi ketika bakteri menginfeksi folikel rambut. Kira-kira 10-20 persen dari populasi adalah pembawa bakteri S. aureus. Pada orang yang menjadi pembawa (carrier), bakteri biasanya hidup di permukaan kulit.

Apabila terjadi kontak kulit ke kulit dengan carrier atau seseorang dengan bisul, kamu mungkin terkena infeksi. Selain itu, bakteri juga dapat menyebar melalui benda yang terkontaminasi. Pada kebanyakan orang, infeksi hanya terjadi ketika faktor-faktor seperti cedera atau gesekan merusak atau memengaruhi penghalang alami kulit.

Bisul dapat berkembang di telinga karena beberapa hal, seperti:

  • Merusak kulit di dalam atau di sekitar telinga.
  • Menggunakan earbud atau headphone yang kotor.
  • Berbagi earbud atau headphone dengan seseorang yang terinfeksi.
  • Berenang di air yang tidak bersih.
  • Memiliki tindik telinga yang menjadi iritasi atau terinfeksi.
  • Terpapar bahan kimia di rambut atau produk kecantikan.

2. Gejala

ilustrasi bisul di telinga (freepik.com/cookie_studio)

Adanya bisul di telinga tentu bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit. Gejala lainnya mungkin termasuk:

  • Gatal-gatal pada kulit pada atau di sekitar bisul.
  • Benjolan merah dan keras di bawah kulit.
  • Kulit kering atau bersisik di atas bisul.
  • Cairan atau nanah yang keluar dari bisul.
  • Bisul dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah, termasuk selulitis dan sepsis.

Infeksi telinga luar biasanya terjadi karena bakteri, dan dapat berkembang menjadi bisul. Menurut artikel dalam National Library of Medicine tahun 2020, sebanyak 1 dari 3 orang dengan infeksi telinga luar mengalami gejala parah yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Tanpa pengobatan, infeksi yang menyebabkan bisul dapat berkembang, menciptakan sekelompok bisul yang dikenal sebagai karbunkel. Karbunkel cenderung memiliki diameter 2–10 sentimeter (cm). Seseorang dapat memiliki satu atau beberapa karbunkel pada satu waktu.

Beberapa bisul sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Namun, bisul dapat muncul kembali setelah sembuh dengan sendirinya atau setelah pengobatan dengan obat-obatan atau pembedahan. Seseorang yang memiliki tiga atau lebih bisul dalam setahun mungkin memiliki kondisi yang disebut furunkulosis berulang.

Baca Juga: Bisul: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, dan Pencegahan

3. Jerawat vs bisul

Dilansir Verywell Health, jerawat tidak disebabkan oleh infeksi, melainkan akibat pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Minyak dan sel kulit mati mengiritasi pori-pori, menyebabkan kemerahan dan pembengkakan. Sementara itu, bisul adalah folikel rambut yang terinfeksi dan bakteri adalah penyebab umumnya. 

Salah satu perbedaan utama antara bisul dan jerawat adalah ukurannya. Ukuran bisul bervariasi, bisa seukuran buah ceri dan sapai seukuran kacang kenari, bahkan bisa saja lebih besar. Sementara itu jerawat umumnya ukurannya lebih kecil.

4. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan telinga (freepik.com/gpointstudio)

Dokter dapat mendiagnosis bisul berdasarkan penampilannya. Pasien juga akan diminta untuk menggambarkan tingkat dan durasi gejala yang dirasakan. Dokter juga akan menanyakan kapan bisul pertama kali mungkin dan apakah bisul telah mengalami perubahan atau bentuk, serta apakah pasien sudah mencoba perawatan rumahan dengan obat-obatan yang dijual bebas.

5. Pengobatan

Langkah perawatan pertama adalah tidak mencoba memanipulasi bisul, seperti menusuk atau memencetnya. Bisul biasanya mengandung infeksi bakteri yang bisa menyebar dan mengakibatkan infeksi lebih lanjut atau membuat bisul bertambah banyak, mengutip Healthline.

Terkadang, bisul sembuh dengan sendiri dan tidak memerlukan perawatan medis. Pengobatan rumahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga area bersih dan bebas dari iritasi tambahan.
  • Gunakan kompres hangat pada bisul beberapa kali sehari.
  • Jangan coba-coba untuk memencet, menggaruk, atau menusuk bisul.

Jika menggunakan kompres hangat di telinga bagian dalam, pastikan kompresnya adalah kain medis yang bersih. Pastikan kain cukup kering karena kain yang basah dapat menyebabkan infeksi telinga luar atau otitis eksterna.

Apabila sudah dua minggu namun bisul tak kunjung hilang, temui dokter. Dokter mungkin akan melakukan operasi kecil pada bisul dengan membuat sayatan kecil di permukaan bisul untuk mengeluarkan nanah di dalamnya. Dokter juga mungkin memberikan antibiotik untuk membantu infeksi.

Carilah perawatan medis jika:

  • Bisul muncul berulang.
  • Bisul tidak hilang selama beberapa minggu.
  • Mengalami mual atau demam.
  • Bisul amat menyakitkan.

Jangan mencoba menggaruk atau menyentuh bisul di dalam telinga dengan pinset, jari, kapas, atau benda lain. Saluran telinga sensitif dan mudah tergores, yang mana ini dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan antara Bisul dengan Karbunkel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya