TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit Berbahaya yang Dapat Ditularkan dari Kucing ke Manusia

Rawat kucingmu dengan baik, ya!

Unsplash/Eric Han

Selain anjing, kucing juga merupakan hewan kesayangan yang banyak dijadikan peliharaan lucu di rumah. Namun, layaknya hewan-hewan lainnya, kucing ternyata juga dapat menularkan beberapa penyakit berbahaya bagi manusia.

Cat lovers harus tahu nih, penyakit berbahaya apa saja yang dapat ditularkan dari kucing ke manusia, dan bagaimana cara mengatasinya. Yuk, disimak!

1. Rabies

Unsplash/Eric Han

Rabies adalah penyakit mematikan yang diakibatkan oleh virus rabies yang diklasifikasikan dalam filum Negarnaviricota. Seperti hewan berdarah panas pada umumnya, kucing juga rentan tertular rabies.

Satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mencegah rabies adalah dengan cara vaksinasi rabies, yakni pemberian serum untuk kekebalan tubuh sehingga membentuk antibodi terhadap virus rabies.

Biasanya, vaksinasi pada anjing dan kucing akan dilakukan secara berkala. Dokter hewan akan melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang tetap, sehingga penyakit berbahaya dapat dicegah secara total. Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan vaksin penyakit lainnya, vaksin rabies adalah hal mutlak yang harus kamu berikan pada kucing kesayanganmu.

VCA Animal Hospital dalam laman resminya mencatat beberapa tanda serius pada kucing yang terserang virus rabies, di antaranya perubahan perilaku menjadi lebih agresif, peningkatan keganasan, dan kelumpuhan bagian tubuh tertentu. Beberapa kasus juga menunjukkan bahwa kucing justru akan semakin malas beraktivitas.

Rabies dari kucing ke manusia dapat ditularkan melalui gigitan. Biasanya akan dilakukan prosedur eutanasia (suntik mati) bagi kucing yang terbukti positif rabies. Bahkan, di beberapa negara, kucing yang terbukti positif rabies akan langsung ditembak mati di tempat.

2. Bartonellosis

Unsplash/Cong H

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa kucing dan beberapa hewan peliharaan lainnya sangat rentan dengan infeksi bartonellosis, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae.

Infeksi ini tidak hanya berbahaya bagi hewan, namun juga bagi manusia. Menurut penelitian dan studi yang dilakukan pada ribuan kucing, sekitar 40 persen bakteri ini ada pada anak kucing, terutama anak kucing yang aktif di luar rumah.

Pada kucing dewasa, statusnya cenderung berubah menjadi carrier. Artinya, kebanyakan kucing dewasa tidak menunjukkan gejala klinis terhadap infeksi berbahaya ini. Salah satu cara untuk mengetahui adanya infeksi ini adalah dengan mengambil sampel darah kucing dan diperiksakan di laboratorium.

Manusia dapat tertular melalui gigitan dan cakaran kucing. Biasanya infeksi ini akan mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening, lemas, sakit kepala parah, kehilangan nafsu makan, dan dehidrasi.

Baca Juga: Kucing 101: Berbulu Halus, 5 Fakta Kucing American Shorthair 

3. Kriptosporidiosis

Unsplash/Jari Hytonen

Kriptosporidiosis merupakan infeksi akut yang menyebabkan masalah serius pada pencernaan. Infeksi ini disebabkan oleh parasit Cryptosporidium yang biasanya banyak bersarang di pencernaan kucing.

Manusia yang tertular parasit ini akan mengalami diare berkepanjangan, demam, muntah, kejang, hingga kehilangan banyak air dalam tubuhnya. Secara umum, infeksi ini dapat disembuhkan dengan baik. Namun, jika imun seseorang sedang tidak bagus, maka infeksi pencernaan ini dapat mengakibatkan kematian.

Jurnal sains yang ditulis dalam laman NCBI menjelaskan bagaimana infeksi ini dapat sangat menular ke manusia. Pada hewan peliharaan seperti kucing, kotoran kucing diduga sebagai pembawa parasit ini.

Oleh sebab itu, selalu jaga kebersihan kucing kamu. Jangan sampai kucing memakan sampah atau kotoran yang dapat mengantarkan parasit mematikan ini ke dalam tubuhnya. Sedapat mungkin batasi kontak dengan kotoran kucing, dan buang sejauh mungkin kotoran tersebut dari pekarangan rumah.

4. Toksoplasma

Unsplash/Clark Young

Toksoplasma adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Kucing memiliki andil yang sangat besar dalam penyebaran infeksi ini. Biasanya parasit ini dikeluarkan oleh kucing melalui kotorannya.

Pada manusia dewasa yang sehat, infeksi toksoplasma hanya akan berakibat minimal, seperti demam dan radang tenggorokan. Namun, bagi ibu yang sedang hamil, toksoplasma dapat berdampak mematikan bagi bayi yang dikandung.

National Health Service (NHS) dalam lamannya mencatat bahwa ada risiko fatal yang akan terjadi selama kehamilan jika terinfeksi parasit ini. Di antara dampak fatal tersebut adalah keguguran, cacat pada janin, dan kematian pada bayi yang dilahirkan.

Para ahli menyarankan supaya ibu hamil untuk tidak kontak secara langsung dengan hewan peliharaan, terutama hewan pembawa toksoplasma seperti kucing. Pada dasarnya, pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan.

Baca Juga: Kucing 101: Seperti Apa Virus Corona Jika Menyerang Kucing?

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya