TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Risiko Alzheimer dan Amnesia

Ternyata didominasi oleh makanan olahan

Unsplash/Georgia Vagim

Seperti ditulis dalam Medical News Today, alzheimer merupakan penyakit yang menyerang sel-sel otak manusia sehingga menyebabkan seseorang kehilangan memori dan mengalami perubahan tingkah laku akibat penurunan kognitif.

Sementara, amnesia merupakan kondisi saat daya ingat seseorang terganggu, bisa sebagian, namun tak jarang juga seluruhnya. Secara alami, biasanya alzheimer dan amnesia dapat dialami oleh orang lanjut usia. Namun, tidak menutup kemungkinan orang muda juga dapat terkena penyakit ini.

Salah satu yang berperan meningkatkan risiko penyakit-penyakit tersebut adalah makanan. Nah, kira-kira makanan apa saja, ya, yang dapat meningkatkan risiko alzheimer dan amnesia? Yuk, disimak!

1. Daging Olahan

foodstuffsa.co.za

Daging olahan ternyata dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit, di antaranya alzheimer dan amnesia. Sebetulnya, daging merupakan jenis makanan yang bagus untuk kesehatan karena mengandung kaya protein dan lemak yang baik untuk tubuh kita.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi daging, terutama daging olahan, akan meningkatkan risiko alzheimer, seperti dicatat dalam laman Being Patient. Makanan dari daging olahan akan mengakibatkan sel-sel neuron otak akan lebih cepat mengalami kematian.

Menurut penelitian dan studi yang dilakukan oleh pakar alzheimer, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup yang sehat. Bukti klinis juga mengungkap bahwa hanya sekitar 1 persen kejadian alzheimer yang dikaitkan secara langsung dengan mutasi genetik.

Baca Juga: Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit Kronis

2. Pemanis Buatan

wuwm.com

Pemanis buatan dapat meningkatkan risiko alzheimer, amnesia, stroke, dan beberapa penyakit lainnya, seperti dicatat dalam Sydney Morning Herald. Pemanis buatan banyak digunakan dalam produk-produk minuman kemasan.

Selain alzheimer dan amnesia, mengonsumsi pemanis buatan juga berbanding lurus dengan risiko diabetes, penyakit jantung, dan ginjal. Jika kelebihan gula alami saja dapat berakibat fatal, apalagi jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan.

Hal ini menguatkan bukti ilmiah bahwa sebetulnya alzheimer, pikun, dan beberapa kerusakan pada sel-sel otak lainnya seharusnya dapat dicegah sedini mungkin.

3. Keju

Unsplash/Katrin Leinfellner

Laman medis Fundamentals of Health menulis bahwa keju dapat berkorelasi atau berbanding lurus dengan peningkatan risiko kerusakan otak, meskipun tidak secara masif. Makanan dari olahan susu ini sebetulnya memiliki banyak nutrisi yang baik bagi tubuh.

Rasanya yang lezat tentu disukai oleh banyak orang, terutama di banyak negara Eropa, Amerika, dan Kanada. Namun, sebaiknya kamu tidak terlalu banyak mengonsumsi keju karena akan memengaruhi kesehatan sel-sel otakmu di masa tua nanti.

Hal ini diakibatkan keju mengandung protein yang sangat tinggi, ditambah dengan asam amino hewani di atas rata-rata, membuat beberapa organ tubuh kita tidak dapat menerima toleransi batas protein secara tepat.

4. Kedelai

dailymirror.lk

Olahan kedelai seperti tahu ternyata dapat meningkatkan risiko kerusakan pada sel-sel neuron otak yang dapat menyebabkan demensia, alzheimer, amnesia, bahkan kondisi kerusakan sel otak lainnya.

Studi dan penelitian yang dilakukan oleh profesor Eef Hogervorst dari Universitas Loughborough, Inggris, telah dicatat dalam laman Food Navigator. Dalam penelitian tersebut, didapatkan sebuah kesimpulan bahwa produk-produk olahan kedelai, terutama tahu, akan meningkatkan risiko demensia.

Namun, sebaiknya jangan khawatir berlebihan apabila kamu menyukai olahan kedelai. Jika kedelai dikonsumsi secara wajar dan tidak berlebihan tentu akan menyehatkan tubuh. So, semua makanan jika dikonsumsi berlebihan tentunya tidak baik, ya!

Baca Juga: Waspada! 5 Penyakit Berbahaya Ini Dapat Dialami Tanpa Gejala

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya