Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit Kronis

Gak baik jika dikonsumsi berlebihan

Selama ini kita tahu bahwa pola hidup dan kebiasaan diet turut menyebabkan kenaikan berat badan. Salah satu faktor yang paling berkontribusi adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi gula tambahan, seperti kue, permen, soda, sirop, dan masih banyak lagi.

Namun, kira-kira kenapa asupan gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan lemak tubuh? Untuk mengetahui hal itu, langsung saja simak penjelasannya di bawah ini.

1. Gula tinggi akan kalori kosong

Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit KronisUnsplash.com/Joanna Kosinska

Gula merupakan bahan makanan yang tinggi kalori. Menurut U.S Department of Agriculture, dua sendok makan sirop jagung pemanis biasa mengandung 120 kalori dan sebagian besarnya berasal dari karbohidrat.

Tak hanya itu, kalori dalam gula juga disebut sebagai kalori kosong lantaran gula memiliki kalori yang relatif tinggi, tetapi tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, lemak, dan serat.

Oleh karena itu, makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, seperti es krim, permen, soda, dan kue, biasanya cenderung tinggi kalori tapi tidak mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh. Akibatnya, mengonsumsi makanan yang mengandung gula tambahan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang drastis.

2. Memengaruhi kadar gula darah dan hormon

Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit KronisThirdage.com

Kebiasaan mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar setiap harinya dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia yang menyebabkan kerusakan serius pada tubuh, termasuk penambahan berat badan.

Mengutip dari laman Healthline, hiperglikemia dapat menyebabkan kenaikan berat badan melalui peningkatan resistensi insulin, kondisi ketika sel-sel berhenti merespons insulin dengan baik yang menyebabkan kadar gula dan insulin meningkat.

Meskipun sel menjadi resistan terhadap efek insulin pada pengambilan gula darah, sel tetap responsif terhadap peran hormon dalam penyimpanan lemak. Artinya, penyimpanan lemak akan meningkat.

Inilah sebabnya mengapa resistensi insulin dan gula darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan lemak tubuh, khususnya di daerah perut.

Baca Juga: 5 Minuman Buka Puasa untuk Penderita Diabetes, Takjil Rendah Gula

3. Menyebabkan keinginan makan berlebihan

Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit Kronisunsplash.com/icons8team

Menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Nutrition, konsumsi terlalu banyak gula tambahan, utamanya makanan yang kaya akan jenis gula fruktosa, dapat secara signifikan meningkatkan kadar hormon ghrelin yang mendorong rasa lapar sekaligus menurunkan kadar hormon peptida penekan nafsu makan YY (PYY).

Fruktosa juga dapat meningkatkan nafsu makan dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus bertanggung jawab atas banyak fungsi, termasuk mengendalikan nafsu makan, pembakaran kalori, dan metabolisme karbohidrat serta lemak.

Selain itu, menurut jurnal Nutrients, sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa fruktosa memengaruhi sistem sinyal di hipotalamus, meningkatkan level neuropeptida yang merangsang rasa lapar, dan menurunkan sinyal perasaan kenyang.

Dengan demikian, konsumsi gula atau makanan yang manis-manis dapat meningkatkan keinginan untuk makan berlebih yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Menggantikan makanan sehat

Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit KronisUnsplash.com/Ruslan Petrov

Jika sebagian besar makanan yang kamu konsumsi adalah makanan yang tinggi gula, kemungkinan kamu akan kehilangan nutrisi penting.

Sebab, berbagai nutrisi esensial yang diperlukan tubuh, seperti protein, lemak sehat, serat, vitamin, antioksidan, dan mineral, tidak dapat ditemukan dalam makanan yang tinggi gula. Padahal, nutrisi esensial, seperti protein juga memiliki fungsi untuk mengendalikan gula darah dan rasa lapar serta fungsi penting lainnya.

Oleh karena itu, individu dengan pola diet tinggi gula umumnya lebih berisiko terkena penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, obesitas, dan kanker, karena tidak cukup mendapatkan nutrisi lain yang diperlukan tubuh.

5. Menyebabkan obesitas dan penyakit yang terkait

Terungkap! 5 Alasan Ilmiah Gula Sebabkan Kegemukan dan Penyakit KronisUnsplash.com/i yunmai

Banyak penelitian yang telah membuktikan kaitan antara konsumsi makanan tinggi gula dengan penambahan berat badan dan kondisi medis kronis, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes, baik pada orang tua maupun anak-anak.

Jurnal Obesity Facts, misalnya, telah melaporkan 30 studi pada lebih dari 242 ribu orang dewasa dan anak-anak. Mereka menemukan adanya hubungan yang signifikan antara minuman manis dengan obesitas.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One juga melaporkan adanya kaitan antara minuman manis dengan kenaikan berat badan dalam populasi yang berbeda, termasuk perempuan hamil dan remaja.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients juga melaporkan bahwa anak usia 6 hingga 10 tahun yang mengonsumsi lebih banyak gula memiliki lebih banyak lemak tubuh secara signifikan daripada anak-anak yang mengonsumsi lebih sedikit gula tambahan.

Kemudian, mengutip dari laman Healthline, banyak penelitian yang telah melaporkan kaitan antara konsumsi makanan tinggi gula dan kelebihan berat badan dengan berbagai penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, kolesterol, dan depresi.

Sah-sah saja kalau kamu suka makanan yang manis-manis. Akan tetapi, tetap batasi konsumsi gula agar tidak mengalami kelebihan berat badan dan penyakit kronis lainnya.

Baca Juga: Kualitas Gula Aren Lebih Sehat dari Gula Pasir, Ini Cara Membuatnya! 

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya