Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Halo girls, siapa sih yang tidak tahu pembalut dan tampon atau menstrual cup? Pasti para perempuan tahu dong! Ternyata penggunaan pembalut dan tampon ini bisa berbahaya loh bagi tubuh kita salah satunya kita bisa mengalami toxic shock syndrome apabila tidak digunakan dengan cara yang benar disertai dengan memperhatikan aspek kebersihan saat menggunakannya. Mungkin banyak diantara kalian yang belum mengetahui toxic shock syndrome, nah artikel kali ini akan membahas toxic shock syndrome yang ternyata ada hubungannya loh dengan penggunaan pembalut, menstrual cup atau tampon.Simak baik-baik, yuk!
1. Apa itu tosic shock syndrome?
Toxic Shock Syndrome atau TSS merupakan suatu kondisi langka dan akut akibat terjadinya keracunan darah yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau group a streptococcus (GAS) atau bisa disebut juga Strepcoccus pyogenes, hal ini dilansir dari jurnal penelitian Achsan et al., 2014 yang berjudul “Toxic Shock Syndrome”.
Gejala penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, timbulnya ruam pada kulit seperti terbakar sinar matahari, hipotensi, kegagalan multi organ, deskumiasi pada telapak tangan dan telapak kaki, serta jika disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat juga megalami gejala pusing atau sakit kepala, diare, muntah, tekanan darah rendah, dan otot melemah. Sedangkan, untuk gejala yang ditimbulkan oleh Streptococcus pyogenes yaitu napas melemah, kepala pusing, detak jantung kencang, jika terdapat infeksi luka akan membengkak dan memerah, penurunan fungsi hati dan ginjal.
2. Siapa saja yang dapat terinfeksi bakteri penyebab TSS?
Unsplash/Gabrielle Henderson Toxic Shock Syndrome dapat dialami oleh pria maupun wanita yang apabila keduanya memiliki luka atau infeksi pada kulit, paru-paru, tenggorokan, ataupun tulang, dimana luka tersebut akan dijadikan tempat bakteri Staphylococcus aureus atau group a streptococcus (GAS) atau yang disebut pula Strepcoccus pyogenes untuk berkembang biak dan menjadi bakteri patogen/berbahaya. Akan tetapi, pada umumnya penyakit ini lebih dialami oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Baca Juga: 5 Alasan Kesehatan Perempuan Boleh Masturbasi saat Menstruasi
3. Faktor penyebab TSS?
Ternyata penyebab penyakit toxic shock syndrome atau TSS ini salah satunya dapat disebabkan oleh penggunaan tampon loh! Kok bisa, kenapa? Jawabannya, karena tampon yang digunakan terlalu lama dan tidak sering diganti dapat menjadi sarang bakteri Staphylococcus aureus atau group a streptococcus (GAS) untuk berkembang biak sehngga bakteri dapat masuk ke dalam darah yang nantinya dapat menimbulkan racun pada darah, terutama tampon yang memiliki daya serap tinggi.
Dilansir dari theasianparent.com dalam artikel yang ditulis oleh Fitriyani dan berjudul “Toxic Shock Syndrome, Infeksi Bakteri yang Menimbulkan Racun dalam Darah” ternyata terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit TSS ini terjadi yaitu, penggunaan kondom pada wanita, luka tubuh yang didiamkan seperti luka terbakar, luka akibat teriris pisau, dan luka lainnya, serta radang tenggorokan akibat infeksi bakteri staphylococal atau streptococcal.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Kasus toxic shock syndrome yang pernah terjadi
Kasus toxic shock syndrome telah banyak terjadi, salah satunya dilansir dari artikel vice.com yang ditulis oleh Leah Sottile berjudul "A 13-Year-Old Girl Died of Toxic Shock Syndrome After Doctors Misdiagnosed Her" seorang remaja berusia 13 tahun asal asal Jerman bernama Jemma-Louise Roberts meninggal setelah menggunakan tampon.
Pada awalnya Jemma mengunjungi dokter karena mengalami muntah dan diare ketika dia jatuh sakit pada bulan Maret, namun gejala ini awalnya didiagnosis sebagai penyakit perut biasa. Seminggu kemudian, dia meninggal akibat pendarahan di otak, gagal jantung, dan mengalami sakit di bagian paru-parunya. Hasil tes darah Jemma mengungkapkan adanya bakteri staphylococcus yang umumnya menjadi penyebab utama sepsis dan TSS. Dari kejadian tersebut, ibu Jemma memohon agar selalu mewaspadai gejala toxic shock syndrome.
Baca Juga: 9 Tanda Menstruasi Segera Tiba, Nggak Cuma Berjerawat