TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haruskah Anak yang Mengalami Mata Minus Memakai Kacamata?

Kacamata membantu memperjelas penglihatan anak

ilustrasi anak-anak (freepik.com/karlyukav)

Rabun jauh atau dikenal dengan mata minus dapat mempengaruhi siapa saja. Tidak hanya orang dewasa, mata minus juga dialami oleh anak-anak. Tak jarang kondisi tersebut mengharuskan anak memakai kacamata di usianya yang masih muda. 

Bagi beberapa orang tua mungkin merasa khawatir apabila anaknya harus mengenakan kacamata terus-menerus ketika terdiagnosis rabun jauh. Haruskah anak yang mengalami mata minus memakai kacamata? Berikut penjelasannya!

1. Mata minus pada anak

ilustrasi anak dengan rabun jauh (pexels.com/Kampus Production)

Anak yang mengalami mata minus atau rabun jauh kesulitan melihat dari kejauhan sehingga terlihat buram. Ini membuat anak-anak akan mendekat ke arah benda agar dapat melihat dengan jelas.

Kondisi rabun jauh dapat memburuk ketika masa kanak-kanak dan remaja. Meskipun begitu, penglihatan mereka dapat dikoreksi dengan mudah menggunakan kacamata.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Bermanfaat untuk Kesehatan Mata, Apa Saja?

2. Faktor yang mempengaruhi terhadap mata minus

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Norma Mortenson)

DR, dr, Feti Karfiati Memed, SpM(K), M.Kes menyampaikan bahwa gangguan penglihatan rabun jauh dapat dialami setelah anak berusia tujuh sampai 18 tahun. Biasanya, status refraksi setelah usia tersebut cenderung stabil.

Hal yang mempengaruhi rabun jauh yaitu genetik atau keturunan. Apabila salah satu orang tua mengalami mata minus, maka kemungkinan anaknya tiga kali mengalami mata minus. Namun, ketika kedua orang tuanya memiliki mata minus, maka kemungkinan anaknya enam kali mengalami mata minus.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya mata minus. Beberapa di antaranya yaitu bekerja dengan jarak dekat, seperti membaca, menggambar, menggunakan laptop, komputer, atau telepon genggam yang berlebihan.

3. Mengapa anak mengalami mata minus?

ilustrasi pemeriksaan mata anak (freepik.com/senivpetro)

WebMD menjelaskan bahwa mata minus pada anak dapat terjadi karena bentuk bola mata yang lebih panjang daripada bola mata normal. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan di depan retina sehingga objek di kejauhan menjadi tampak buram.

Karena benda yang letaknya jauh tidak terlihat dengan jelas, mereka akan mendekat ke arah benda agar lebih tampak jelas. Maka dari itu, anak perlu menjalani pemeriksaan mata ke dokter mata dan diberikan kacamata untuk membantu memperjelas penglihatannya.

4. Haruskah anak memakai kacamata?

ilustrasi anak memakai kacamata (pexels.com/cottonbro)

Anak yang mengalami mata minus bisa menggunakan kacamata setelah melakukan pemeriksaan mata. Seperti disampaikan oleh dr Feti dalam Seminar Virtual bertajuk “Mata Sehat Era Digital” yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian Kesehatan pada tanggal 6 September 2022, pemberian lensa kacamata minus bertujuan untuk membuat sinar yang masuk difokuskan tepat di titik fokus mata sehingga anak-anak dapat melihat dengan jelas.

Dokter Feti melanjutkan, ketika anak mengalami rabun jauh, maka anak-anak perlu segera diberikan kacamata. Kacamata harus diberikan segera untuk menghindari anak melihat dengan jarak dekat.

Apabila kacamata tidak digunakan, maka penglihatan mereka akan kabur sehingga anak akan mendekatkan mata ke benda. Sedangkan pekerjaan melihat dekat yang berlebih dapat mempercepat perkembangan mata minus.

Baca Juga: Apakah Senam Mata Bisa Sembuhkan Mata Minus?

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya