TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Antibiotik Amoksisilin Bisa Menyembuhkan Flu?

Antibiotik bertujuan untuk menyembuhkan infeksi bakteri

Apakah amoksisillin bisa menyembuhkan flu? (unsplash.com/Bermix Studio)

Siapa tidak kenal antibiotik amoksisilin? Amoksisilin atau amoxicillin termasuk antibiotik yang cukup dikenal. Bahkan, tidak jarang sebagian orang menganggap antibiotik, termasuk amoksisilin, sebagai obat semua penyakit. Ada pula yang menganggap bahwa antibiotik dapat mempercepat kesembuhan penyakit.

Adanya anggapan tersebut membuat beberapa orang langsung mengonsumsi antibiotik saat sedang sakit, misalnya flu. Padahal, flu termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Pertanyaannya, apakah amoksisilin bisa menyembuhkan flu? Berikut penjelasannya!

1. Mengenal antibiotik

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Dilansir WebMD, antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Jauh sebelum adanya antibiotik, banyak orang meninggal dunia karena infeksi bakteri ringan.

Selain itu, prosedur operasi juga sangat berisiko pada saat itu. Setelah antibiotik ditemukan, prosedur operasi menjadi lebih aman, harapan hidup meningkat, dan manusia dapat tetap bertahan dari penyakit infeksi yang saat itu mematikan.

Terdapat berbagai jenis antibiotik untuk membunuh bakteri yang berbeda-beda, termasuk amoksisilin. Diperlukan keahlian untuk mengetahui jenis antibiotik yang tepat sesuai kondisi penyakit serta riwayat penyakit dan riwayat alergi.

Baca Juga: Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

2. Mengenal flu

ilustrasi flu (pexels.com/cottonbro)

Flu merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut menyebar ke orang lain ketika orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin. Flu dapat menimbulkan keluhan yang bervariasi, mulai dari sakit yang ringan hingga berat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menerangkan, biasanya flu bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga kurang dari 2 minggu. Namun, beberapa orang yang sedang flu bisa mengalami komplikasi, misalnya pneumonia, sehingga butuh perawatan yang lebih intensif di rumah sakit.

3. Apakah antibiotik dapat menyembuhkan flu?

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Banyak orang yang masih menganggap bahwa antibiotik bisa menyembuhkan semua penyakit, termasuk flu. Padahal, penggunaan antibiotik ditujukan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jadi bukan untuk virus dan jamur.

Antibiotik termasuk amoksisilin tidak dapat menyembuhkan selesma, flu, dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus. Mengutip WebMD, memakai antibiotik dalam kondisi penyakit yang disebabkan oleh virus justru menimbulkan bahaya, bukan manfaat. Pakai antibiotik sembarangan berisiko menimbulkan infeksi yang lebih sulit diobati dengan antibiotik.

Antibiotik yang digunakan tidak sesuai indikasi dapat menimbulkan efek samping, dari yang ringan seperti kemerahan pada kulit, atau bisa juga efek yang lebih serius seperti infeksi bakteri resistan antibiotik dan infeksi bakteri C.diff yang menyebabkan diare parah karena kerusakan kolon.

4. Mengenal resistensi antibiotik

ilustrasi obat (pexels.com/SHVETS production)

Antibiotik merupakan obat yang dapat melawan bakteri patogen. Agar obat tersebut tetap memberi manfaat, maka kita harus menggunakannya dengan hati-hati.

Antibiotik yang digunakan sembarangan justru berisiko menyebabkan bakteri beradaptasi menjadi lebih kebal. Bakteri yang lebih kuat menyebabkan antibiotik tidak lagi dapat menghancurkan bakteri. Ini menjadi ancaman besar karena tidak ada lagi antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

5. Mengapa bisa terjadi resistansi antibiotik?

ilustrasi bakteri Streptococcus pneumoniae resisten obat (unsplash.com/CDC)

Tidak semua bakteri bersifat patogen atau menyebabkan penyakit. Di tubuh kita terdapat berbagai bakteri yang tidak menimbulkan penyakit, bahkan beberapa di antaranya merupakan bakteri baik.

Antibiotik bekerja secara spesifik membunuh bakteri penyebab penyakit. Dilansir Mayo Clinic, ketika seseorang sedang sakit yang disebabkan oleh virus namun ia menggunakan antibiotik sembarangan, maka antibiotik tidak menemukan “target” musuh yang harus dibasmi. Ini membuat antibiotik malah membunuh bakteri normal atau bakteri baik yang ada di dalam tubuh.

Akibatnya, sebagian bakteri normal tubuh tersebut mati, tetapi ada pula yang masih bertahan dari serangan antibiotik. Bakteri normal yang masih bertahan menjadi kebal terhadap antibiotik dan akan berkembang lebih banyak dengan meneruskan kemampuan tersebut ke keturunannya.

Bakteri tersebut juga dapat berbagi kemampuannya kepada bakteri lainnya, termasuk bakteri patogen. Bisa juga bakteri yang semula tidak berbahaya berubah menjadi bakteri yang menyebabkan penyakit. Inilah yang menyebabkan penyakit yang semula mudah diobati dengan antibiotik menjadi lebih sulit karena bakteri sudah kebal.

Baca Juga: Mengapa Minum Antibiotik Harus Dihabiskan?

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya