Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Belum usai pandemik COVID-19, kini kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi perhatian, termasuk di Indonesia. Pasalnya, kasus hepatitis akut tersebut menyebabkan peradangan hati yang parah dan menginfeksi anak-anak. Tentunya, adanya kasus ini membuat beberapa orang khawatir, terlebih lagi bagi para orang tua.
Sebagian orang mungkin ingin mengetahui apakah vaksin hepatitis yang sudah ada dapat mencegah dan mengurangi keparahan dari infeksi hepatitis yang tengah terjadi. Untuk mengetahui jawabannya, baca terus artikel ini sampai selesai, ya!
1. Kasus hepatitis akut misterius
ilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION) Baru-baru ini, terjadi kasus hepatitis akut di beberapa negara. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada hati yang parah. Bahkan, sebagian kasus sampai memerlukan transplantasi hati.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), ditemukan 18 kasus yang diduga hepatitis akut. Dari total 18 kasus, 9 di antaranya masuk status pending classification, 7 discarded, 1 dalam proses verikasi, dan 1 kasus probable.
Sebanyak 7 kasus discarded yaitu 1 orang positif hepatitis A, 1 orang positif hepatitis B, 1 orang positif tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, dan 2 orang lainnya berusia di atas 16 tahun.
Baca Juga: Apakah Hepatitis Akut Menyerang Orang Dewasa? Begini Penjelasannya
2. Penyebabnya masih misterius
ilustrasi virus (pexels.com/Monstera) Kasus hepatitis akut ini menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menginfeksi anak-anak berusia 1 bulan sampai 16 tahun. UK Health Security Agency (UKHSA) melaporkan bahwa kasus paling banyak menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
WHO mencatat, virus yang sering menginfeksi hati seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E tidak terdeteksi pada kasus hepatitis akut yang sedang terjadi. Hingga saat ini, peneliti masih mencari tahu penyebab dari hepatitis akut tersebut.
3. Apakah vaksinasi hepatitis bisa mengurangi keparahan hepatitis akut misterius?
ilustrasi penelitian (pixabay.com/Elf-Moondance) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Vaksin hepatitis yang ada saat ini masih belum diketahui manfaatnya terhadap penyakit hepatitis akut yang tengah melanda. Ini karena penyebab hepatitis akut yang berbeda dengan hepatitis yang sudah pernah ada sebelumnya.
Dalam konferensi pers Kemenkes, dr.Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso menjelaskan bahwa vaksinasi hepatitis saat ini ditujukan untuk hepatitis A dan hepatitis B. Sementara itu, untuk hepatitis saat ini masih belum tahu penyebabnya apa, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menemukan vaksin yang tepat.
Jadi, masih belum diketahui apakah vaksin hepatitis A dan vaksin hepatitis B mampu digunakan untuk kasus hepatitis saat ini.
4. Mengenal vaksin hepatitis B
ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/CDC) Vaksin yang saat ini ada untuk menjaga kesehatan hati merupakan vaksin hepatitis A dan vaksin hepatitis B. Vaksin hepatitis B digunakan untuk memberikan imunitas terhadap penyakit hepatitis B.
Berdasarkan jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, vaksin hepatitis B diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam.
Selanjutnnya, vaksin ini diulang saat bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Selain diperuntukkan bagi anak-anak, vaksin hepatitis B juga bisa diberikan untuk semua usia, termasuk orang dewasa, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis B.
Baca Juga: 10 Komplikasi Hepatitis yang Paling Umum, Dampaknya Bisa Serius