TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Penyakit Polio Dapat Menyebabkan Kelumpuhan?

Kelumpuhan dapat terjadi pada kaki

ilustrasi menggunakan kursi roda (freepik.com/pressfoto)

Baru-baru ini beredar kabar bahwa New York mengumumkan darurat bencana polio untuk seluruh wilayah negara bagian New York. Adanya pernyataan tersebut sehubungan dengan penemuan pasien yang positif polio dan sampel air limbah yang mengandung virus polio.

Penyakit polio mungkin sudah jarang terdengar di telinga kita karena kasusnya yang sudah tidak ada di Indonesia. Sebelum ditemukannya vaksin, polio menjadi penyakit yang ditakuti karena menyebabkan kelumpuhan. Mengapa penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan? Berikut penjelasannya!

1. Mengenal polio

ilustrasi virus (freepik.com/kjpargeter)

Polio merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus. Menurut WebMD, polio bisa menyerang semua usia, tapi anak usia kurang dari lima tahun lebih berisiko tinggi terinfeksi.  

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat tiga strain virus polio yaitu wild poliovirus tipe 1, 2, dan 3 (WPV1, WPV2 dan WPV3). Virus polio liar tipe 2 dan 3 telah resmi diberantas secara global. Sementara virus polio liar tipe 1 masih menyerang Pakistan dan Afganistan pada tahun 2020.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia bebas polio pada tahun 2014. Hingga saat ini, sudah tidak ditemukan kasus polio di Indonesia. Meskipun sudah tidak ada kasus lagi, pemberian vaksin polio tetap terus ditingkatkan sehingga seluruh dunia benar-benar terbebas dari polio.

Baca Juga: 5 Fakta Prosopagnosia, Penyakit yang Diderita Brad Pitt

2. Cara penularan

ilustrasi penularan (pexels.com/Monstera)

Virus polio paling sering menular melalui rute fekal-oral. Selain itu, virus polio juga dapat menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi, walau cara penularan tersebut lebih jarang. Menambahkan penjelasan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), meskipun jarang terjadi, virus juga dapat masuk melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.  

Virus dapat hidup di usus orang yang terinfeksi selama berminggu-minggu. Virus menyebar dari orang yang terinfeksi melalui feses dan menyebar dengan cepat, terutama di wilayah dengan sanitasi dan tingkat kebersihan yang buruk.

3. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan

ilustrasi menggunakan kursi roda (pexels.com/Marcus Aurelius)

Hingga 90 persen orang yang terinfeksi tidak bergejala atau mengalami gejala yang ringan. Meskipun tidak bergejala, tetapi orang yang terinfeksi polio tetap bisa menularkan virus ke orang lainnya dan menyebabkan orang lain menjadi sakit, seperti dijelaskan CDC dan WebMD.

Sementara sisanya dapat mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan yang terjadi biasanya pada kaki dan paling sering bersifat permanen. Sebagian kecil dari mereka yang mengalami kelumpuhan meninggal dunia karena otot-otot pernapasan mereka juga menjadi lumpuh atau berhenti bergerak. 

4. Mengapa polio dapat menyebabkan kelumpuhan?

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Virus polio dapat masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung. Selanjutnya, virus akan memperbanyak diri di tenggorokan dan usus.

Polio bisa menyebabkan kelumpuhan karena virus polio juga dapat menyerang sistem saraf. Seperti dijelaskan Cleveland Clinic, pada beberapa kasus, virus polio dapat masuk dan menyerang otak dan sumsum tulang belakang sehingga menimbulkan kelumpuhan. Kelumpuhan dapat terjadi pada lengan, kaki, atau bahkan otot yang mengatur pernapasan.

Meskipun polio dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian, tetapi kasus tersebut termasuk jarang terjadi. Mayoritas mereka yang terinfeksi polio tidak mengeluhkan sakit dan tidak menyadari jika terinfeksi polio, mengutip penjelasan Mayo Clinic.

Baca Juga: 7 Bahaya Tidak Pernah Ganti Bantal, Banyak Penyakit Mengintai!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya