TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Minum Antibiotik Menyebabkan Diare? Ini Faktanya

Apakah keluhan diare ini perlu dikhawatirkan?

ilustrasi diare (pexels.com/Sora Shimazaki)

Saat mengalami sakit karena infeksi bakteri, kemungkinan dokter akan meresepkan antibiotik. Beberapa orang mungkin mengalami keluhan diare setelah menggunakan antibiotik tersebut. Atau mungkin kamu juga pernah mengalaminya?

Bila iya, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa minum antibiotik bisa menyebabkan diare. Ketahui jawabannya dengan membaca ulasan berikut ini, ya.

1. Antibiotik

ilustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Antibiotik merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dilansir WebMD. Antibiotik diresepkan oleh dokter setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati kondisi akibat virus, seperti flu. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah serius seperti resistansi antibiotik.

Baca Juga: Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!

2. Regulasi antibiotik

ilustrasi apotek (pexels.com/cottonbro)

Berdasarkan peraturan, antibiotik tergolong obat keras. Dilansir Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapat dengan resep dokter.

Antibiotik harus menggunakan resep dokter agar penggunaannya tepat indikasi dan tepat dosis, sehingga pengobatan yang didapatkan sesuai dengan kondisi yang diderita.

Selain itu, antibiotik hanya bisa diperoleh di apotek karena perlunya edukasi oleh apoteker terkait cara penggunaan antibiotik yang tepat. Antibiotik tidak bisa diperoleh di toko obat karena toko obat tidak melayani pembelian obat keras. Aturan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021.

3. Penggunaan antibiotik

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Seperti dijelaskan di laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penggunaan antibiotik disesuaikan dengan anjuran dari dokter. Antibiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan dalam satu periode pengobatan. Antibiotik harus dihabiskan agar semua bakteri penyebab penyakit dipastikan mati seluruhnya.

Bila antibiotik tidak dihabiskan atau cuma dikonsumsi sebagian, maka bakteri yang masih hidup akan menjadi kebal terhadap antibiotik. Jika bakteri menjadi kebal, maka akan menimbulkan resistansi antibiotik sehingga pengobatan menjadi lebih lama dan sulit.

4. Antibiotik penyebab diare

ilustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Semua antibiotik mempunyai risiko menyebabkan diare, seperti dilansir Everyday Health. Namun, ada beberapa jenis antibiotik yang memiliki efek samping diare lebih tinggi dibanding antibiotik jenis lainnya.

Antibiotik tersebut yaitu antibiotik yang berspektrum luas yang dapat membunuh berbagai macam bakteri. Jenis antibiotik tersebut adalah golongan penisilin, cefalosporin, dan klindamisin.

5. Efek samping antibiotik

ilustrasi diare (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Antibiotik diresepkan oleh dokter saat ada infeksi karena bakteri. Cara kerjanya adalah dengan membunuh bakteri penyebab infeksi.

Ada berbagai jenis bakteri yang hidup di dalam usus kita, yaitu bakteri baik maupun bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Ketika menggunakan antibiotik, bakteri baik yang ada di usus bisa ikut mati.

Nah, banyaknya bakteri baik yang mati dapat mengganggu keseimbangan bakteri yang ada di dalam usus. Terganggunya keseimbangan bakteri usus inilah yang menyebabkan munculnya keluhan diare saat menjalani terapi dengan antibiotik, mengutip Healthline.

Pada kasus yang berat, bakteri baik yang mati dapat menyebabkan berkembangnya bakteri seperti Clostridium difficale. Bakteri tersebut akan memproduksi toksin atau racun yang menyebabkan inflamasi pada usus sehingga menyebabkan diare yang parah.

Baca Juga: 7 Manfaat Antibiotik dalam Proses Pengobatan Penyakit

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya