Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!

Dapat menyebabkan resistansi antibiotik yang bisa berbahaya

Antibiotik merupakan pengobatan penting. Obat ini digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri.

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antibiotik pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Alexander Fleming tahun 1928. Antibiotik komersial pertama adalah penisilin.

Seiring perkembangan zaman, banyak laporan terkait resistansi antibiotik yang senantiasa mendorong dunia medis menciptakan antibiotik baru yang lebih efektif. Ini disebabkan oleh sifat bakteri yang terus mencari cara untuk bertahan melawan antibiotik yang diberikan.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan resistansi antibiotik? Apa bahayanya? Yuk, simak penjelasannya lewat ulasan di bawah ini!

1. Resistansi antibiotik menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik

Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!ilustrasi resistansi antibiotik (theweek.in)

Menurut CDC, resistansi antibiotik adalah kondisi saat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang ditujukan untuk membunuhnya. Artinya, bakteri tidak mati dan bisa terus tumbuh di dalam tubuh.

Dilansir Mayo Clinic, beberapa antibiotik yang dulunya merupakan pengobatan standar untuk infeksi tertentu sudah tidak bisa lagi digunakan karena resistansi yang menyebabkan terapi menjadi tidak lagi efektif.

Antibiotik dikatakan resistan ketika antibiotik tersebut sudah tidak memberikan efek kepada sekelompok bakteri tertentu.

2. Penyalahgunaan antibiotik dapat mempercepat terjadinya resistansi antibiotik

Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!ilustrasi penyalahgunaan antibiotik (theiddoc.com)

Suatu bakteri dapat resistan terhadap antibiotik ketika bakteri tersebut berubah. Perubahan yang terjadi semacam membuat bakteri mampu berlindung dari antibiotik. Suatu bakteri juga dapat menularkan sifat resistansi kepada bakteri lain, membuat bakteri lain juga mampu melawan antibiotik.

Fakta terkait kemampuan bakteri untuk terus berubah memang normal terjadi dan tidak dapat dicegah. Permasalahannya adalah penyalahgunaan antibiotik dapat mempercepat proses tersebut. Hal ini membuat ilmuwan kian susah menemukan antibiotik baru yang tetap efektif melawan perubahan sifat bakteri.

Salah satu tindakan penyalahgunaan antibiotik adalah mengonsumsi antibiotik pada kondisi yang sebenarnya tidak memerlukannya. Menurut laporan CDC, sekitar sepertiga penggunaan antibiotik ternyata termasuk kategori penyalahgunaan.

Baca Juga: 7 Manfaat Antibiotik dalam Proses Pengobatan Penyakit

3. Penyalahgunaan antibiotik yang sering dijumpai adalah penggunaanya pada infeksi non-bakteri

Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!ilustrasi mekanisme resistansi antibiotik (publichealthnotes.com)

Sering kali kita menemui orang yang langsung menenggak antibiotik saat mengalami sakit tenggorokan. Faktanya, penyebab tersebut infeksi tenggorokan adalah virus. Ini termasuk penyalahgunaan karena pemakaian antibiotik yang tidak sesuai indikasi.

Ketika seseorang dengan infeksi virus mengonsumsi antibiotik, antibiotik akan menyerang bakteri-bakteri di tubuh. Padahal, bakteri tubuh yang sifatnya baik bagi tubuh jumlahnya sangat banyak. Ini akan menyebabkan bakteri tersebut berubah sifat dan membagikan komponen resistansi kepada bakteri lain. Akhirnya, timbullah resistansi antibiotik.

Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang sebagian besar penyebabnya sebenarnya adalah virus:

  • Demam
  • Fu
  • Bronkitis
  • Sebagian besar kasus batuk
  • Infeksi telinga
  • Beberapa infeksi sinus

Tidak hanya penggunaannya yang sering kali melenceng dari indikasi, banyak pula yang menghentikan pengobatan antibiotik sesuka hatinya. Ini biasanya dilakukan saat seseorang merasa gejala yang dirasakannya sudah membaik.

Kenyataannya, antibiotik harus tetap diminum sampai habis meskipun sudah tidak ada keluhan. Konsumsi antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dan instruksi dokter seperti ini juga menjadi salah satu penyebab resistansi antibiotik.

4. Resistansi antibiotik memiliki dampak buruk dalam perjalanan penyakit pasien

Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!ilustrasi pasien rawat inap di rumah sakit (eahp.eu)

Bayangkan jika kamu terinfeksi oleh bakteri yang ternyata sudah resistan dengan terapi antibiotik standar. Tentunya jadi susah untuk mencari pengobatan yang sesuai untukmu!

Ada beberapa konsekuensi dari resistansi antibiotik, yang mana ini telah menjadi masalah besar di dunia medis. Sekitar 2 juta kasus infeksi akibat bakteri resistan terjadi di Amerika Serikat. Resistansi antibiotik juga dilaporkan berkontribusi terhadap 23.000 kasus kematian.

Berikut adalah konsekuensi akibat bakteri resistan antibiotik:

  • Menimbulkan gejala infeksi berat
  • Proses penyembuhan penyakit menjadi lebih lama
  • Durasi rawat inap yang lebih lama
  • Membutuhkan biaya perawatan yang lebih mahal

5. Masyarakat awam juga memiliki peran dalam menekan laju resistansi antibiotik

Stop Sembarangan Minum Antibiotik, yuk, Kenali Bahayanya!ilustrasi peresepan antibiotik (texhexplorist.com)

Sebagai awam, kamu juga bertanggung jawab dalam menghambat terjadinya resistansi antibiotik.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa hal yang bisa kita lakukan demi menekan laju resistansi antibiotik, yaitu:

  • Hanya menggunakan antibiotik jika diresepkan dokter
  • Jangan meminta peresepan antibiotik jika dokter sudah menyatakan kamu tidak membutuhkannya
  • Ikutilah saran dokter terkait anjuran penggunaan antibiotik
  • Jangan mengonsumsi sisa antibiotik jika kamu memilikinya
  • Mencegah terjadinya infeksi dengan menerapkan pola hidup bersih, seperti mencuci tangan, memperhatikan higienitas makanan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan mengikuti program vaksinasi

Antibiotik bukan obat yang bisa dikonsumsi sembarangan tanpa anjuran dokter. Resistansi antibiotik bukan hanya tanggung jawab para ilmuwan untuk menemukan antibiotik baru guna berloma dengan sifat bakteri yang terus berubah. Kita pun juga punya peran untuk menekan laju resistansi dengan menerapkan tips di atas, ya!

Baca Juga: Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan? Ini 9 Fakta yang Harus Kamu Tahu 

Gilberta Rebecca Photo Verified Writer Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya