TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sakit Kepala Sebelah Kiri, Kira-kira Pertanda Apa Ya?

Tidak selalu karena migrain

ilustrasi sakit kepala sebelah kiri (freepik.com/jcomp)

Apakah kamu sering mengalami sakit kepala sebelah kiri? Bila ya, mungkin kamu langsung mengasosiasikannya dengan migrain. Padahal, penyebabnya bisa beragam.

Sakit kepala sering kali disebabkan oleh beberapa faktor seperti gaya hidup dan kondisi medis yang mendasarinya. Berdasarkan lokasinya, sakit kepala mengindikasikan hal yang berbeda, lo. 

Lantas, bila mengalami sakit kepala sebelah kiri, kira-kira ini pertanda apa, ya? Nah, biar nggak penasaran, yuk kita simak ulasannya berikut ini.

1. Sakit kepala sebelah kiri, bahayakah?

ilustrasi tahapan migraine (flickr.com/JoanDragonfly)

Sakit kepala sering datang dalam berbagai bentuk. Sakit kepala umumnya tidak berbahaya, tetapi pada beberapa kasus memang bisa mengindikasikan kondisi medis tertentu. Tak perlu panik. Bila memang tak nyaman dan mencurigai ada masalah, baiknya konsultasikan ke dokter.

Dilansir Cleveland Clinic, sakit kepala sebelah kiri (maupun sebelah kanan) umumnya mengindikasikan penyakit tertentu seperti migrain. Meski begitu, untuk memastikannya dibutuhkan pemeriksaan dokter.

Baca Juga: Sakit Kepala Sebelah Kanan? Ini Fakta Medis dan Penyebabnya

2. Penyebab sakit kepala sebelah kiri yang perlu diwaspadai

ilustrasi sakit kepala karena kurang tidur (freepik.com/jcomp)

Dilansir Healthline, sakit kepala sebelah kiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Faktor gaya hidup, di antaranya:

  • Minuman beralkohol.
  • Melewatkan makan.
  • Stres.
  • Konsumsi makanan mengandung pengawet.
  • Kurang tidur.

Infeksi dan alergi, seperti:

  • Demam.
  • Pilek atau flu.
  • Infeksi serius seperti ensefalitis dan meningitis.

Obat-obatan yang digunakan secara berlebihan, meliputi:

  • Aspirin.
  • Asetaminofen .
  • Ibuprofen.
  • Naproxen.
  • Aspirin, asetaminofen, dan kafein dikombinasikan.
  • Triptans, seperti sumatriptan dan zolmitriptan.
  • Turunan ergotamine, seperti cafergot.
  • Resep obat nyeri seperti oxycodone, tramadol, dan hydrocodone.

Penyebab neurologis (masalah pada saraf), yaitu:

  • Neuralgia oksipital, yang merupakan iritasi pada saraf oksipital yang berjalan dari atas sumsum tulang belakang sampai ke dasar tengkorak.
  • Giant cell arteritis, disebut juga arteritis temporal, kondisi ini disebabkan oleh peradangan pembuluh darah, termasuk arteri temporal di sepanjang sisi kepala.
  • Neuralgia trigeminal, kondisi ini memengaruhi saraf trigeminal, yang memberikan sensasi pada wajah.

Selain itu, sakit kepala pada sisi kiri juga bisa disebabkan oleh masalah lainnya, seperti:

  • Menggunakan tutup kepala yang terlalu ketat.
  • Gegar otak.
  • Glaukoma.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Stroke.
  • Tumor otak.

3. Apa saja tipenya?

ilustrasi migrain (freepik.com/cookie_studio)

Sakit kepala memiliki berbagai tipe, yaitu:

  • Sakit kepala tipe tegang (tension headache), yang terasa seperti adanya pita yang mengencang pada sekitar kepala, yang meremas wajah dan kepala. Umumnya, ini bisa dirasakan dengan adanya tekanan di kedua sisi dan bagian belakang kepala.
  • Migrain, merupakan nyeri hebat dan berdenyut-denyut, sering kali di satu sisi kepala. Nyeri sering kali disertai gejala seperti mual, muntah, serta sensitivitas terhadap suara dan cahaya.
  • Sakit kepala cluster, yang merupakan nyeri hebat pada satu sisi kepala. Kondisi ini ditandai dengan mata yang merah dan berair (pada daerah yang terkena), hidung mampet atau berair, berkeringat, dan kemerahan pada wajah.
  • Sakit kepala kronis, yang umumnya berlangsung pada setidaknya 15 hari sebulan selama enam bulan atau lebih. Hal ini sering kali ditandai dengan nyeri berdenyut-denyut dan nyeri hebat di satu sisi kepala.

4. Kenali gejala sakit kepala sebelah kiri

ilustrasi gejala sakit kepala (freepik.com/wayhomestudio)

Sakit kepala sebelah kiri dapat memiliki gejala berdasarkan tipenya. Dilansir Medical News Today, sakit kepala sebelah kiri dapat memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

Gejala pada sakit kepala tipe tegang:

  • Rasa sakit yang menegang dan menekan yang mungkin dimulai di belakang mata dan menyebar ke seluruh dahi atau bagian belakang kepala.
  • Memiliki perasaan seperti ada catok di kepala.
  • Otot leher dan bahu yang tegang.
  • Rasa sakit sering kali terasa lebih buruk di penghujung hari.

Gejala pada migrain:

  • Perubahan penglihatan.
  • Mual dan muntah.
  • Pusing.
  • Kepekaan ekstrem terhadap suara, cahaya, sentuhan, atau bau.
  • Mati rasa atau kesemutan di wajah (ekstremitas).

Gejala sakit kepala cluster:

  • Nyeri di belakang satu mata, satu pelipis, atau satu sisi dahi.
  • Rasa sakit menjadi paling hebat setelah 5-10 menit.
  • Nyeri hebat berlangsung antara 30-60 menit.
  • Nyeri yang tidak terlalu hebat dapat berlanjut hingga 3 jam.
  • Hidung tersumbat.
  • Kelopak mata yang terkulai.
  • Kemerahan di satu mata.
  • Wajah memerah atau berkeringat.

Gejala sakit kepala kronis:

  • Sakit kepala yang melibatkan satu atau kedua sisi kepala.
  • Sakit kepala yang terasa seperti perasaan berdenyut atau menegang.
  • Sakit kepala yang bervariasi dalam intensitas dari ringan sampai berat.
  • Mual atau muntah.
  • Berkeringat.
  • Kepekaan terhadap cahaya atau suara.
  • Hidung tersumbat.
  • Kemerahan atau mata berair.

5. Bagaimana diagnosis sakit kepala sebelah kiri?

ilustrasi diagnosis sakit kepala dengan MRI (flickr.com/Florida International University)

Seperti yang dijelaskan di laman WebMD, diagnosis sakit kepala dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, dokter akan melakukan wawancara medis dengan menanyakan hal-hal seperti:

  • Berapa usia kamu saat mengalami gejala sakit kepala.
  • Berapa lama kamu telah mengalami sakit kepala tersebut.
  • Apakah kamu memiliki satu jenis sakit kepala atau beberapa jenis.
  • Seberapa sering kamu mengalaminya.
  • Apa yang menyebabkan sakit kepala (misalnya situasi, makanan, atau obat-obatan tertentu).
  • Siapa lagi di keluarga kamu yang mengalami hal serupa.
  • Gejala apa yang ditunjukkan, dan lain-lain.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan terhadap beberapa gejala seperti:

  • Demam atau kelainan pernapasan, denyut nadi, atau tekanan darah.
  • Infeksi.
  • Mual dan muntah.
  • Perubahan kepribadian, perilaku yang tidak pantas.
  • Kebingungan mental.
  • Kejang.
  • Penurunan kesadaran.
  • Kelelahan yang berlebihan, ingin tidur sepanjang waktu.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kelemahan otot, mati rasa, atau kesemutan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Masalah keseimbangan, jatuh.
  • Pusing.
  • Perubahan penglihatan (penglihatan kabur, penglihatan ganda, titik buta).

Jika kedua hal ini telah dilakukan, maka tes lain mengenai sakit kepala dapat dilakukan dengan wawancara bersama psikolog (tes psikologi). Hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui apakah ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres hingga berakibat pada timbulnya sakit kepala.

Terakhir, jika memang dirasa perlu, maka dokter akan melakukan beberapa tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah sakit kepala tersebut serius dan memerlukan penanganan lebih lanjut. Tes tersebut dapat berupa:

  • Urinalisis.
  • CT scan.
  • MRI.
  • Rontgen sinus.
  • EEG (elektroensefalogram).
  • Tes mata.
  • Pungsi lumbal.

6. Yuk, ikuti langkah pengobatan dan pencegahan sakit kepala berikut ini

istirahat untuk mengurangi sakit kepala (freepik.com/yanalya)

Sakit kepala sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menangani serta mencegahnya. Dilansir Time, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani dan mencegah sakit kepala adalah:

  • Istirahat cukup.
  • Makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering.
  • Kompres kepala dengan es.
  • Mandi air hangat.
  • Pijat.
  • Kurangi minuman beralkohol.
  • Tetap terhidrasi.
  • Jaga berat badan ideal yang sehat.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Minum kafein, tapi jangan terlalu banyak.
  • Istirahat dari layar komputer.
  • Jangan terlalu sering berada di bawah sinar matahari langsung.
  • Olahraga secara rutin.
  • Jangan terlalu sering mengunyah permen karet.
  • Perhatikan beberapa makanan yang dapat menimbulkan sakit kepala.
  • Minum vitamin sesuai kebutuhan atau anjuran dokter.

Baca Juga: 11 Titik Pijatan Ini Akan Membantu Kamu Atasi Sakit Kepala, Coba deh!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya