TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Alektorofobia, Ketakutan yang Berlebihan terhadap Ayam  

Kamu salah satu di antara pemilik fobia ini?

pexels.com/Alexandr Podvalny

Ada banyak jenis rasa takut yang berlebihan akan sesuatu atau yang sering disebut dengan fobia, salah satunya adalah alektorofobia. Pengidap fobia ini memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap ayam.

Ayam bisa dibilang mudah dijumpai di mana saja dan ternyata ayam bisa jadi memicu fobia pada beberapa orang. Tentu saja ini bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Apakah termasuk yang takut atau bahkan sampai fobia terhadap hewan yang satu ini? Dirangkum dari Healthline dan Healthgrades dan menarik untuk disimak, berikut ini fakta-fakta seputar alektorofobia.

1. Mengenal alektorofobia 

unsplash.com/Valerie Rose

Alektorofobia merupakan fobia langka, membuat penderitanya memiliki rasa takut yang ekstrem terhadap ayam atau jenis unggas lainnya.

Berdasarkan laporan berjudul "A Rare Case Report of Alektorophobia in an Adult Male" dalam jurnal Annals of Indian Psychiatry tahun 2018, dijelaskan bahwa secara bahasa, alektorofobia berasal dari kata Yunani "alektor" yang berarti "ayam jantan", dan "fobos" yang berarti "ketakutan".

Penderita alektorofobia akan merasakan ketakutan yang intens terhadap ayam atau unggas lainnya, sehingga memicu kepanikan dan kecemasan saat berada di sekitar hewan tersebut, atau bahkan saat memikirkan tentang ayam.

Alektorofobia masuk ke dalam fobia spesifik yang merujuk pada ketakutan irasional terhadap objek, tempat, atau situasi tertentu. Fobia spesifik lainnya juga dikenal sebagai elurofobia, gatofobia, felinofobia, dan ailurofobia.

Baca Juga: Jijik sama Rambut? Kamu Mesti Tahu 5 Fakta soal Trikofobia Ini

2. Gejala alektorofobia 

unsplash.com/Zachariah Smith

Alektorofobia dapat menimbulkan gejala yang berbeda dari rasa takut biasa. Gejala utamanya adalah ketakutan yang ekstrem saat melihat atau mendengar suara ayam.

Lebih parahnya, hanya dengan melihat foto atau video ayam, penderita alektorofobia bisa menunjukkan respons negatif. Mereka cenderung menunjukkan gejala fisik dan psikologis saat memikirkan, berdekatan, atau bersentuhan dengan objek fobia.

Gejala fisiknya meliputi:

  • Dada terasa nyeri atau sesak
  • Peningkatan detak jantung dan berkeringat
  • Kesulitan bernapas
  • Merasa gelisah, pusing, atau mual
  • Gemetar
  • Sakit perut saat memikirkan tentang ayam

Sementara itu, gejala psikologis yang mungkin ditunjukkan bisa berupa:

  • Merasa panik dan takut saat memikirkan tentang ayam
  • Sangat cemas pada area baru yang mungkin terdapat ayam
  • Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan cara-cara menghindari ayam
  • Cemas dan takut yang ekstrem saat mendengar suara ayam

Beberapa gejala ini dapat memengaruhi perilaku penderita. Misalnya, menghindari teman yang memelihara atau suka membicarakan ayam.Mereka bisa jadi stres karena merasa diri sendiri memiliki ketakutan yang tidak rasional.

3. Penyebab alektorofobia 

unsplash.com/Rowan S

Masih belum ada kejelasan yang pasti mengenai penyebab dari semua jenis fobia. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu fobia.

Kemungkinan pertama adalah karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak, atau karena ada sesuatu yang kurang normal di struktur otak.

Namun, banyak psikolog setuju bahwa fobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis yang pernah dialami oleh penderita. Dalam kasus alektorofobia, ada kemungkinan bahwa penderita memiliki kenangan buruk dengan ayam, seperti terpatuk, dikejar, atau diserang ayam.

Selain kedua hal tersebut, penyebab lain berdasarkan para ahli adalah karena budaya atau lingkungan sekitar. Misalnya saja di Jepang, Tiongkok, dan Korea, masyarakat di sana takut atau bisa mengembangkan fobia terhadap angka 4 (tetrafobia) atau di Italia takut dengan angka 17 yang dianggap sebagai angka sial. Memang sekilas terlihat tak rasional bagi orang-orang yang tidak memiliki fobia, tetapi ini nyatanya bisa terjadi.

4. Cara diagnosis alektorofobia

unsplash.com/Brett Jordan

Kesalahpahaman antara fobia dengan ketakutan biasa masih kerap terjadi. Jika merasa memiliki ketakukan yang berlebihan pada ayam, pertimbangkan untuk menemui ahli kesehatan jiwa untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Pada umumnya, fobia didiagnosis ketika kecemasan yang dirasakan tersebut mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari atau berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: 5 Fakta Ailurofobia, Ketakutan yang Berlebihan terhadap Kucing

Writer

Dhea Gita Prajna Paramita

Language enthusiast, interest in books and arts.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya