TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Bawang Putih Baik untuk Penderita HIV? Cek Faktanya!

Bawang putih dapat berinteraksi dengan beberapa obat HIV 

ilustrasi bawang putih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sejak berabad-abad silam, bawang putih memang telah secara luas digunakan sebagai obat untuk banyak kondisi dan penyakit, termasuk untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tak heran, jika banyak yang memanfaatkan bumbu dapur ini sebagai obat alternatif human immunodeficiency virus (HIV).

Benarkah bawang putih bisa membantu mengobati infeksi HIV? Apa justru ini lebih berbahaya? Yuk, kita kupas bersama dalam ulasan di bawah ini!

1. Bawang putih dan manfaat kesehatannya 

ilustrasi bawang putih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Selain sebagai penyedap makanan, bawang putih, atau secara ilmiah dikenal dengan Allium sativum, memang telah banyak dipercaya sebagai obat dan terapeutik penyakit tertentu. Ia mengandung beberapa fitokimia atau senyawa tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti allicin, dialil polisulfida, maupun s-allyl cysteine.

Di zaman Yunani Kuno, bawang putih banyak diresepkan untuk mengobati masalah pernapasan, pencernaan, parasit, dan kelelahan. Sementara itu, saat ini bawang putih lebih umum digunakan untuk menangani beberapa kondisi terkait masalah sistem darah dan jantung, seperti serangan jantung, kolesterol, hipertensi, dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

Dilansir Healthline, berikut adalah manfaat nyata dari bawang putih yang telah dilaporkan oleh penelitian:

  • Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, misalnya melindungi dari flu.
  • Menurunkan tekanan darah pada orang tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Menurunkan kadar kolesterol, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.

Baca Juga: Bisakah HIV Menular di Kolam Renang? Ini Penjelasannya!

2. HIV dan pengobatannya 

ilustrasi simbol HIV/AIDS (pexels.com/Anna Shvets)

HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut dengan sel CD4. Ini dapat melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi atau pun penyakit lainnya.

Seseorang yang terkena HIV, akan memiliki virus tersebut sepanjang hidupnya. Mereka yang tidak diobati, dapat mengembangkan penyakit menjadi kondisi yang lebih serius, yaitu acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

HIV memang tidak bisa disingkirkan dari dalam tubuh, tetapi obat-obatan terapi antiretroviral (ART) dapat membantu memperlambat dan mencegah perkembangan HIV. Sehingga orang dengan HIV bisa tetap sehat lebih lama dan menurunkan atau menghentikan peluang untuk menularkan virus ke orang lain.

3. Mengapa orang dengan HIV mempertimbangkan untuk mengambil suplemen bawang putih? 

ilustrasi ramuan obat (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bawang putih memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolesterol. Mengingat HIV adalah virus yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, apa pun yang dapat meningkatkan imunitas dianggap dapat bermanfaat bagi orang dengan HIV.

Pada sebuah studi tahun 2016 yang dimuat The Journal of Nutrition, memang dilaporkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh pada orang yang mengalami flu. Namun penelitian ini tidak mengonfirmasi apakah bawang putih juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada orang dengan HIV.

Selain itu, kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol juga dianggap baik untuk menangani efek samping pengobatan HIV. Dilansir WebMD, Beberapa obat HIV dapat meningkatkan kolesterol, sehingga mereka mengambil bawang putih untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun, penelitian tidak menemukan bukti yang mendukung hal ini.

4. Penelitian tentang bawang putih dan pengobatan HIV 

ilustrasi obat (pexels.com/Castorly Stock)

Kabar buruknya, meski memiliki manfaat untuk peningkatan sistem kekebalan tubuh, bawang putih ternyata dapat berinteraksi dengan beberapa obat HIV. Beberapa penelitian melaporkan, bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar saquinavir dalam darah, salah satunya yang dilaporkan oleh riset tahun 2002 dalam Clinical Infectious Disease.

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa penggunaan suplemen bawang putih dapat menurunkan kadar saquinavir dalam darah secara signifikan, yaitu sebesar 30 hingga 40 persen.

Mengutip Medline Plus, saquinavir merupakan obat antiretroviral yang masuk dalam kelas obat protease inhibitor. Ia bekerja dengan mengurangi jumlah HIV dalam darah. Ketika jumlahnya menurun, maka efektivitasnya dalam mengurangi virus juga turun.

Pada penelitian lain tahun 2017 dalam International Journal of STD and AIDS, orang dengan HIV juga direkomendasikan untuk menghindari konsumsi bawang putih jika mereka mengonsumsi obat HIV, seperti efavirenz, rilpivirine, dolutegravir, maraviroc, dan elvitegravir yang didukung cobicistat. Hal ini karena dimungkinkan ada interaksi obat.

Baca Juga: 6 Efek Samping Obat HIV Antiretroviral dan Tips Menanganginya

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya