TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Chilblains: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Jari merah dan bengkak akibat udara dingin

ilustrasi chilblains pada jari kaki (wikipedia.org/Sapp)

Pernahkah kamu menjumpai kondisi tangan yang bengkak dan kemerahan atau kadang membiru setelah terpapar udara dingin? Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan chilblains atau juga dikenal sebagai pernio, perniosis, atau gangguan pembuluh darah akibat dingin.

Chilblains adalah peradangan pembuluh darah kecil (kapiler) di kulit yang terjadi sebagai respons paparan berulang terhadap udara dingin dan lembap. Ini bisa menyebabkan gatal, bercak merah, bengkak, hingga melepuh di tangan dan kaki.

Gangguan ini biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, tetapi tetap harus diwaspadai. Seperti apa tanda dan gejala, penyebab, serta pengobatannya. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Tanda dan gejala

ilustrasi gejala chilblains (nhs.uk)

Gejala chilblains biasanya muncul beberapa saat setelah terpapar suhu dingin. Gejalanya bisa makin memburuk ketika seseorang berjalan menuju tempat yang lebih hangat atau langsung menghangatkannya.

Tanda dan gejala chilblains meliputi:

  • Kulit yang terkena dapat berubah warna dari merah menjadi biru tua. Ini biasanya terjadi pada jari tangan, jari kaki, tungkai bawah, tumit, telinga, dan hidung. Gejala ini jarang muncul di paha dan bokong.
  • Gatal dan sensasi terbakar di area yang terkena.
  • Kulit bengkak atau meradang.
  • Pada kasus yang jarang, chilblains dapat menyebabkan luka (lesi) dan lecet.
  • Pada kasus yang parah, chilblains juga dapat menyebabkan kulit melepuh dan komplikasi seperti infeksi, borok, dan jaringan parut. Komplikasi umumnya terkait dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Baca Juga: 7 Kondisi Medis Penyebab Keringat Dingin, Kamu Perlu Tahu

2. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi musim salju yang dingin (unsplash.com/Brigitte Tohm)

Penyebab chilblains tidak diketahui. Akan tetapi, para ahli memperkirakan bahwa ini merupakan reaksi abnormal tubuh terhadap paparan dingin dan proses penghangatan kembali.

Saat cuaca dingin, pembuluh darah kecil di bawah kulit mengencang. Setelah dilakukan penghangatan, pembuluh darah tersebut dapat mengembang lebih cepat daripada yang dapat ditangani oleh pembuluh darah besar di dekatnya.

Hal ini dapat menyebabkan kebocoran darah ke jaringan terdekat yang dapat mengakibatkan pembengkakan. Pembengkakan dapat mengiritasi saraf di daerah yang terkena dan menimbulkan rasa sakit.

Meskipun tidak diketahui jelas penyebab chilblains, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, seperti:

  • Jenis kelamin: perempuan diketahui lebih sering mengalami chilblains daripada laki-laki.
  • Pakaian ketat yang dapat menciptakan suasana lembap.
  • Indeks masa tubuh rendah: perempuan dengan indeks masa tubuh rendah atau berat badan yang kurang dari 20 persen lebih rendah dari yang diharapkan dari tinggi badannya, dapat meningkatkan risiko.
  • Lingkungan dan musim yang dingin dan lembap.
  • Memiliki sirkulasi yang buruk.
  • Memiliki fenomena Raynaud.
  • Memiliki gangguan autoimun seperti lupus.
  • Perokok jangka panjang.

Gejala biasanya dimulai sebelum usia 20 tahun, ini tidak umum terjadi pada anak-anak dan orang tua

3. Diagnosis

ilustrasi konsultasi atau pemeriksaan dokter (freepik.com/ijeab)

Chilblains didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dasar dan mungkin dengan menanyakan tentang riwayat paparan dingin yang tidak biasa.

Pada kasus yang jarang, biopsi kulit mungkin dilakukan dengan mengambil sedikit sampel jaringan kulit untuk mencari tanda kondisi medis yang mendasari.

4. Pengobatan

ilustrasi menghangatkan tubuh (pixabay.com/Mandz11)

Chilblains biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu satu hingga tiga minggu. Pengobatan lini pertama yang bisa dilakukan adalah menghindari dingin, melindungi tubuh dari dingin, dan menghangatkan area yang terkena secara perlahan. Misalnya menggunakan pakaian berlapis, sarung tangan, dan kaus kaki.

Sementara itu, pengobatan lini kedua adalah obat-obatan yang dapat meredakan gejala. Misalnya obat penghambat saluran kalsium nifedipin (adalat) yang dapat memperlebar pembuluh darah, kortikosteroid topikal (mometason atau betametason) yang dapat meringankan rasa gatal yang hebat, atau perawatan dengan cahaya berdenyut intens yang terbukti dapat mengurangi kemerahan.

Baca Juga: Saat Kamu Kedinginan, Ternyata Tubuhmu Bisa Melakukan 7 Reaksi Ini

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya