TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eritrasma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kondisi ini bikin ketiak dan selangkangan hitam

ilustrasi seseorang dengan eritrasma (pexels.com/elifskies)

Eritrasma atau erythrasma adalah infeksi bakteri yang menyebabkan perubahan warna pada kulit, terutama di area lipatan atau intertriginous, yaitu area yang menimbulkan gesekan atau sentuhan antar kulit. Misalnya ketiak, selangkangan, pusar, bagian bawah payudara, area vagina, ataupun jari-jari kaki.

Infeksi bakteri ini ditandai dengan adanya bercak kemerahan pada kulit yang dengan cepat berubah warna menjadi cokelat. Biasanya ini tidak menimbulkan gejala berat, tetapi bisa mengganggu kualitas hidup. Seperti apa gejala, penyebab, faktor risiko, dan pengobatannya? Berikut ulasannya.

1. Gejala

ilustrasi eritrasma (medicine.uiowa.edu)

Gejala eritrasma dimulai dengan bercak kemerahan pada kulit yang berubah dengan cepat menjadi cokelat dan bersisik. Bercak ini dapat menyebabkan gatal ringan dan memiliki ukuran yang bervariasi. Terkadang, kulit yang terkena juga bisa berkerut.

Meski jarang terjadi, eritrasma terkadang dapat muncul bersamaan dengan dermatitis kontak, infeksi jamur, atau infeksi bakteri lain. Dalam kondisi ini, biasanya gejala dapat menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih serius.

Baca Juga: 12 Gejala Serangan Jantung di Tangan dan Kulit

2. Penyebab

ilustrasi pemeriksaan bakteri di lab (unsplash.com/CDC)

Eritrasma disebabkan oleh infeksi Corynebacterium minutissimum, yaitu bakteri yang secara alami terdapat pada kulit dan hidup di lingkungan yang hangat dan lembap. Bakteri ini dianggap relatif tidak berbahaya bagi tubuh.

Namun, infeksi dapat terjadi jika bakteri tersebut mendapat kesempatan yang tepat untuk tumbuh, seperti adanya area lipatan kulit yang hangat dan lembap, atau terjadi penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dalam mengendalikan infeksi.

3. Siapa yang berisiko mengembangkan penyakit ini? 

Ilustrasi laki-laki menyeka keringat (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Secara umum, seseorang lebih mungkin mengembangkan eritrasma jika memiliki kriteria berikut:

  • Hidup di iklim tropis atau subtropis yang lembap.
  • Keringat berlebihan atau hiperhidrosis.
  • Memiliki kebersihan diri yang buruk.
  • Orang berusia lebih tua, meski eritrasma dapat memengaruhi usia berapa pun.
  • Mengidap HIV atau bentuk penekanan sistem kekebalan tubuh lainnya.
  • Minum obat penekan kekebalan untuk mengobati gangguan autoimun atau mencegah penolakan organ usai transplantasi organ.
  • Obesitas, yang diketahui dapat mengurangi respons tubuh terhadap infeksi dan menyediakan lebih banyak lipatan kulit.
  • Diabetes.

4. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan kulit (my.clevelandclinic.org)

Kondisi kulit akibat infeksi bakteri ini biasanya didiagnosis dengan melihat gejala berupa bercak cokelat yang khas dengan sisik halus. Pemeriksaan kulit dengan lampu wood mungkin juga dilakukan untuk memastikannya.

Melalui pemeriksaan ini, bakteri penyebab eritrasma akan terlihat berpendar dalam warna merah muda karang. Ini akan membantu membedakan eritrasma dengan infeksi kulit lainnya, seperti infeksi jamur penyebab kurap yang akan berubah menjadi biru kusam, atau ruam intertrigo (ruam akibat gesekan kulit ke kulit) yang akan berubah warna hijau.

Jika kondisinya serius atau berulang, pengujian laboratorium dengan melakukan kultur bakteri dan jamur dapat dilakukan untuk melihat apakah ada infeksi yang menyertai.

Baca Juga: Vaskulitis: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya