5 Tanda Sindrom Dravet, Kejang Anak akibat Suhu Panas & Cahaya Terang
Perasaan terlalu bahagia juga dapat memicu gejala
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sindrom Dravet adalah kelainan langka yang ditandai dengan kejang dan beberapa masalah perkembangan anak, termasuk kognitif, perilaku, dan fisik. Kejang umumnya dipicu oleh peningkatan suhu tubuh, seperti ketika mandi air hangat, demam, atau saat musim panas.
Tak hanya itu, faktor fotosensitivitas (respons terhadap cahaya terang atau berkedip), stres, atau terlalu banyak kegembiraan juga bisa memicu kejang sindrom Dravet. Onset (pertama kali gejala muncul) biasanya timbul selama tahun pertama kehidupan anak.
Kejang pada penderita sindrom Dravet sangat sulit dikendalikan. Perawatan antikonvulsan yang umum digunakan untuk mengatasi kejang biasanya tidak efektif. Kematian mendadak pada epilepsi (sudden unexpected death in epilepsy atau SUDEP) juga sering terjadi.
Untuk mewaspadainya, berikut fakta penting sindrom Dravet yang perlu kamu ketahui, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, serta penanganannya.
1. Tanda dan gejala sindrom Dravet
Kejang adalah gejala paling awal pada penderita sindrom Dravet, yang mana kejang pertama sering kali terjadi berkepanjangan. Kejang ini biasanya muncul saat bayi mengalami demam (tapi juga dapat terjadi tanpa demam). Namun, tidak semua kejang demam pada bayi merupakan tanda sindrom Dravet.
Setelah mengalami kejang pertama, anak dengan sindrom Dravet cenderung mengalami banyak kejang. Anak dengan gangguan ini biasanya tumbuh normal selama tahun pertamanya dan mulai menunjukkan masalah perkembangan saat masuk tahun ke-2 dan ke-3 kehidupannya.
Gejala lain yang mungkin dialami penderita meliputi:
- Masalah keseimbangan (ataksia), yaitu kesulitan dengan koordinasi dan berjalan
- Kerusakan motorik, yang menyebabkan gaya berjalan berjongkok dan tonus otot rendah
- Gangguan kognitif, seperti masalah bicara dan kognitif yang bisa berlangsung seumur hidup
- Masalah perilaku, termasuk sifat cepat marah, agresif, atau perilaku menyerupai autisme
- Rentan terhadap infeksi
- Penyimpangan pada pengaturan berkeringat dan suhu tubuh
- Masalah tulang yang dikaitkan dengan tulang lemah dan kecenderungan patah tulang
- Penyimpangan irama jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur. Ini dialami sekitar sepertiga penderita sindrom Dravet
Baca Juga: Ditandai dengan Kejang dan Cacat Intelektual, Ini 7 Fakta Sindrom Rett
Baca Juga: 7 Gejala Epilepsi Berdasarkan Jenis Kejangnya, Ayo Buat Pertolongan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.