TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Bahaya Minum Alkohol saat Hamil, Pengaruhi Ibu dan Bayi

Ibu hamil wajib menghindari alkohol sepenuhnya

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Tim Erben)

Tidak perlu diragukan, alkohol memiliki dampak buruk bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Namun, dampaknya bisa meningkat secara signifikan jika dikonsumsi selama kehamilan.

Minum alkohol saat hamil dapat membuat alkohol ikut mengalir ke janin yang ada dalam kandungan. Ini selanjutnya akan mengganggu kondisi ibu dan janin yang sedang berkembang. Selanjutnya, ini akan menyebabkan berbagai masalah, baik pada ibu maupun bayi. Untuk lebih jelasnya, inilah dampak buruk minum alkohol saat hamil.

1. Fetal alcohol syndrome

ilustrasi bayi (pexels.com/Kelvin Octa)

Sebuah penelitian dalam jurnal Paediatrics & Child Health (2002) menunjukkan, ketika perempuan minum alkohol saat hamil, alkohol dapat masuk ke bayi melalui aliran darah. Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada janin yang disebut fetal alcohol syndrome (FAS), suatu kondisi serius yang memengaruhi anak sepanjang hidup.

Banyak bayi yang terpapar alkohol selama kehamilan kemudian menjadi rewel dan sulit untuk tenang. Mereka mungkin juga mengalami masalah detak jantung, pernapasan, atau pencernaan. Saat sudah memasuki usia sekolah, anak dengan FAS cenderung memiliki masalah dengan perkembangan, pembelajaran, perilaku dan keterampilan sosial.

2. Memperparah morning sickness

ilustrasi pasca keguguran (freepik.com/jcomp)

Morning sickness, yang ditandai dengan mual dan muntah selama trimester pertama kehamilan, adalah masalah yang banyak dialami perempuan selama hamil.

Dilansir Cornell Chronicle, morning sickness melindungi perempuan hamil dan embrio yang sedang berkembang pada saat janin dalam kondisi rentan. Secara historis, ada beberapa makanan yang memicu morning sickness, salah satunya alkohol. Alkohol dapat membahayakan janin selama pembentukan organ dan memicu mual.

Selain itu, menurut laman Mayo Clinic, alkohol bersifat mengiritasi lapisan perut. Alkohol meningkatkan produksi asam lambung dan menunda pengosongan lambung. Ini selanjutnya dapat menyebabkan sakit perut, mual, atau muntah.

Baca Juga: 9 Cara Menjaga Kehamilan Sehat, Mengurangi Risiko Keguguran

3. Keguguran

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Tiarachard Kumtanom)

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Vanderbilt University Medical Center mengungkapkan, konsumsi alkohol saat hamil meningkatkan risiko keguguran. Perempuan yang mengonsumsi alkohol selama 5 sampai 10 minggu pertama kehamilan memiliki peluang 8 persen lebih tinggi mengalami keguguran.

Alkohol meningkatkan risiko keguguran karena memodifikasi pola hormon, mengubah kualitas implantasi, meningkatkan stres oksidatif, atau merusak jalur utama. Risiko keguguran menjadi lebih besar jika konsumsi alkohol dilakukan selama trimester pertama, yaitu saat embrio berkembang paling cepat.

4. Kelahiran prematur

ilustrasi bayi prematur (pixabay.com/SeppH)

Sebuah penelitian dalam International Journal of Obstetrics and Gynaecology dilakukan dengan mengambil sampel acak dari 4.719 perempuan yang melahirkan di Australia Barat antara tahun 1995 dan 1997. Data yang diambil dalam studi ini berupa seberapa sering peserta minum alkohol, jumlah alkohol yang dikonsumsi dalam setiap kesempatan, dan jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi.

Hasilnya, insiden kelahiran prematur tertinggi dialami oleh para perempuan yang minum alkohol dalam jumlah terbanyak. Bahkan, meskipun perempuan tersebut berhenti minum alkohol sebelum kehamilannya memasuki trimester kedua, ia tetap memiliki risiko tinggi melahirkan secara prematur. Hal ini dimungkinkan karena adanya respons metabolik atau inflamasi yang mengakibatkan kelahiran prematur.

5. Lahir mati

ilustrasi ibu hamil dirawat di rumah sakit (freepik.com/DCStudio)

Lahir mati atau stillbirth adalah saat bayi meninggal dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan. Kebanyakan peristiwa lahir mati terjadi sebelum persalinan. Namun, ada sejumlah kecil  kasus yang terjadi selama persalinan.

Dilansir March of Dimes, salah satu penyebab lahir mati yang paling umum adalah penyalahgunaan zat berbahaya. Misalnya, merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit.

6. Cacat lahir

ilustrasi bayi (pixabay.com/ Cristian Abella)

Penyalahgunaan alkohol selama kehamilan adalah salah satu penyebab utama cacat lahir, menurut American Addiction Centers. Cacat lahir adalah perubahan struktural pada tubuh yang tampak saat lahir. Cacat lahir dapat menyebabkan masalah kesehatan secara keseluruhan, bagaimana tubuh berkembang, atau bagaimana tubuh bekerja.

Alkohol bertindak sebagai teratogen, yaitu agen apa pun yang menyebabkan kelainan janin selama kehamilan. Konsumsi alkohol selama tahap kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat lahir dan masalah perkembangan.

Baca Juga: 6 Hal yang Ternyata Dapat Merusak Hati Selain Alkohol

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya