TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Jantung saat Sendirian

Tetap tenang sampai bantuan datang

ilustrasi serangan jantung (vecteezy.com/konggastudio)

Serangan jantung adalah kondisi saat arteri yang menyempit tersumbat atau pecah dan otot jantung mulai mati karena kekurangan suplai darah. Sementara itu, henti jantung adalah kondisi yang terjadi saat jantung berhenti berfungsi secara normal karena serangan jantung atau masalah medis atau trauma lainnya. 

Saat seseorang mengalami serangan jantung, orang tersebut akan berhenti bernapas dan menjadi tidak sadar. Dalam hal ini, penting bagi orang di sekitarnya untuk memberikan resusitasi jantung paru (RJP), menggunakan defibrilator, dan memanggil ambulans untuk memberi orang tersebut kesempatan pemulihan. Namun, bagaimana jika seseorang mengalami serangan jantung saat sedang sendiri?

Ada kemungkinan seseorang sedang sendirian ketika mengalami serangan jantung. Jadi, penting untuk mengetahui bagaimana membantu diri sendiri saat serangan jantung terjadi.

1. Gejala serangan jantung

Sebelum membantu diri sendiri, penting untuk mengetahui apa saja gejala serangan jantung. Berikut gejalanya dilansir National Health Service:

  • Perasaan nyeri, tertekan, berat, atau sesak di dada.
  • Nyeri di bagian tubuh lainnya.
  • Merasa pusing.
  • Berkeringat.
  • Sesak napas.
  • Mual dan muntah.
  • Perasaan cemas yang luar biasa.
  • Batuk atau mengi.

Nyeri dada biasanya parah, tetapi beberapa orang hanya mengalami nyeri ringan, seperti gangguan pencernaan.

2. Tindakan yang harus segera dilakukan saat terjadi serangan jantung

ilustrasi menelepon bantuan (pexels.com/breakingpic)

Berikut beberapa hal yang perlu segera dilakukan saat terkena serangan jantung dilansir Catch Training:

Jika sedang mengemudi, segeralah menepi karena kamu bisa kehilangan kesadaran dengan sangat cepat. Mengemudi dalam kondisi serangan jantung bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Kamu hanya boleh mengemudi sendiri jika tidak ada pilihan lain.

Selanjutnya, kamu perlu segera menghubungi penyedia layanan medis terdekat agar mereka dapat mengirimkan ambulans. Jika tidak ada ambulans yang bisa segera datang ke lokasimu, kamu bisa menghubungi orang terdekat, seperti tetangga atau keluarga. Meskipun mereka mungkin tidak dapat memberikan pertolongan pertama, setidaknya mereka dapat segera membawamu ke rumah sakit terdekat dengan aman.

Baca Juga: 8 Sayuran yang Menyehatkan Jantung, Perbanyak Konsumsinya!

3. Yang perlu dilakukan sambil menunggu bantuan medis datang

Dijelaskan laman Healthline, sambil menunggu bantuan datang, minumlah aspirin dalam dosis normal jika kamu memilikinya. Aspirin bekerja dengan memperlambat pembekuan darah dan meminimalkan ukuran gumpalan darah yang mungkin terbentuk.

Selain itu, perlu dicatat bahwa kepanikan bisa memperburuk serangan jantung. Jadi, kamu perlu bersikap tenang dan beristirahat. Yakinlah bahwa bantuan akan segera datang dan kamu tidak boleh panik.

4. Yang tidak boleh dilakukan saat serangan jantung

ilustrasi batuk (freepik.com/8photo)

Penanganan yang salah hanya akan memperparah serangan jantung, jadi kamu perlu berhati-hati dalam bertindak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat mengalami serangan jantung dilansir HealthxChange:

  • Jangan hanya mengandalkan nitrogliserin. Nitrogliserin memang dapat memperlebar pembuluh darah sementara waktu untuk meningkatkan suplai darah ke jantung. Namun, ini tidak mungkin menghentikan serangan jantung sehingga kamu wajib mencari bantuan.
  • Jangan batuk berulang-ulang. Dalam kasus yang jarang terjadi di mana detak jantung sangat lambat dari mekanisme refleks yang tidak normal, batuk dapat membantu memulihkan irama jantung. Namun, efek ini tidak akan terjadi pada serangan jantung. Dengan demikian, batuk berulang-ulang tidak akan membantu serangan jantung.
  • Jangan menekan dada. Memberikan tekanan pada area dada selama serangan jantung tidak akan membantu, kecuali jantung orang tersebut telah berhenti berdetak. Lagi pula, RJP idealnya diberikan oleh orang lain yang terlatih, bukan oleh diri sendiri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya