TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Laki-laki, Waspada!

Jangan abaikan gejala apa pun

ilustrasi laki-laki (pexels.com/Brett Sayles)

Kanker merupakan kondisi yang menakutkan bagi siapa pun. Menurut National Cancer Institute, meskipun laki-laki dan perempuan sama-sama rentan terhadap kanker, tetapi laki-laki memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat penyakit ini. Sebagian alasannya mungkin disebabkan oleh fakta bahwa beberapa bentuk kanker pada laki-laki sulit dideteksi dan lebih sulit diobati.

Beberapa jenis kanker dapat dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan. Namun, ada beberapa kanker yang lebih mungkin dimiliki oleh salah satu jenis kelamin. Mengidentifikasi gejala dan memulai pengobatan pada tahap awal sangat penting agar pasien dapat segera pulih. Berikut ini akan dipaparkan beberapa jenis kanker paling umum pada laki-laki yang harus diwaspadai.

1. Kanker paru-paru

ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Sama seperti namanya, kanker paru-paru dimulai di paru-paru. Dilansir Mayo Clinic, kanker ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Mereka yang merokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru. Kendati demikian, orang yang tidak pernah merokok juga dapat mengembangkan kanker paru-paru.

Risiko kanker paru-paru meningkat bersamaan dengan lamanya waktu dan jumlah paparan rokok. Sebaliknya, berhenti merokok akan secara signifikan mengurangi risiko terserang kanker paru-paru.

2. Kanker kolorektal

ilustrasi kanker kolorektal (ahcc.co.id)

Kanker kolorektal berkembang di usus besar atau rektum. Kanker ini kadang juga disebut sebagai kanker usus besar atau kanker dubur, tergantung dari mana kanker ini mulai. Kanker usus besar dan kanker dubur juga memiliki banyak kesamaan.

Sering kali, dokter tidak tahu jelas mengapa seseorang mengembangkan kanker kolorektal, tetapi ada beberapa hal yang membuat seseorang lebih mungkin mengembangkannya, salah satunya jenis kelamin.

Mengutip WebMD, kanker kolorektal lebih banyak dialami laki-laki. Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki risiko mengembangkan kanker kolorektal, tetapi laki-laki lebih mungkin mengembangkannya.

Baca Juga: Kanker Penis: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, dan Prognosis

3. Kanker kandung kemih

ilustrasi kanker kandung kemih pada laki-laki (scientificanimations.com)

Kandung kemih ialah organ berongga di bagian bawah perut dengan bentuk seperti balon kecil yang berfungsi menyimpan urine yang dibuat oleh ginjal. Kanker kandung kemih terjadi saat sel-sel ganas terbentuk di jaringan kandung kemih.

Laki-laki empat kali lebih mungkin didiagnosis dengan kanker kandung kemih dibanding perempuan. Penelitian mengungkapkan bahwa gaya hidup yang tidak aktif berhubungan dengan kanker ini dan jenis kanker lainnya.

Kamu tidak harus lari setiap harinya untuk mengurangi risiko kanker. Perubahan kecil, seperti naik tangga alih-alih lift, berjalan keluar untuk membeli makan siang, atau memarkir kendaraan dengan cukup jauh dapat memberikan dampak yang cukup signifikan.

4. Melanoma

ilustrasi melanoma (cancer.ie)

Dikutip dari laman Skin Cancer Foundation, melanoma adalah bentuk kanker kulit yang perkembangannya dimulai pada sel yang dikenal sebagai melanosit. Melanoma adalah kondisi serius karena mampu menyebar ke organ lain dengan cepat jika tidak diobati pada tahap awal.

Pada usia 65 tahun, laki-laki dua kali lebih mungkin terkena melanoma daripada perempuan dan tiga kali lebih mungkin pada usia 80 tahun.

Untuk mencegah melanoma, hindari paparan matahari di tengah hari, kenakan topi dengan pinggiran lebar, kemeja lengan panjang, kacamata hitam, dan gunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, segera periksa ke dokter jika kamu melihat adanya perubahan dalam ukuran, bentuk, atau warna tahi lalat.

5. Kanker prostat

ilustrasi kanker prostat (jamaicamoves.com)

Kanker prostat adalah kanker pembunuh nomor dua bagi laki-laki. Terlebih, menurut laman Everyday Health, kanker prostat sering muncul tanpa gejala apa pun. Gejala biasanya baru muncul saat penyakitnya sudah lanjut. Gejala yang dirasakan berupa mengejan saat buang air kecil, urine bocor, urine berdarah, dan nyeri tulang.

Skrining untuk kanker prostat dilakukan dengan tes darah yang direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin setelah laki-laki berusia 50 tahun. Pilihan perawatan tergantung pada usia dan seberapa agresif kanker. Selain itu, risiko kanker ini dapat dikurangi dengan makan makanan yang sehat, menjaga berat badan ideal, dan menghindari rokok.

6. Kanker testis

ilustrasi kanker testis (standard.co.uk)

Kanker testis berkembang di testis, yang berlokasi di dalam skrotum. Testis sendiri berfungsi menghasilkan hormon seks laki-laki dan sperma untuk reproduksi. Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker testis jarang terjadi, tetapi wajib diwaspadai oleh laki-laki.

Salah satu faktor yang meningkatkan risiko mengembangkan kanker testis adalah testis yang tidak turun. Laki-laki yang memiliki testis yang tidak pernah turun memiliki risiko lebih besar terkena kanker testis dibandingkan laki-laki yang testisnya turun secara normal. Risiko tetap tinggi bahkan setelah testis telah dipindahkan ke skrotum melalui operasi.

Kanker testis sangat mungkin diobati, bahkan saat kanker menyebar di luar testis. Tergantung pada jenis dan stadium kanker testis, individu dengan kanker testis mungkin menerima salah satu dari beberapa perawatan, atau kombinasi.

Baca Juga: Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya