TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan yang Banyak Dilakukan Saat Program Hamil, Pasutri Simak!

Bikin tak kunjung hamil

ilustrasi ibu hamil dan suami (pexels.com/Amina Filkins)

Beberapa orang cukup beruntung karena dapat segera hamil setelah mulai mencoba. Sementara sebagian lainnya butuh waktu cukup lama untuk bisa hamil.

Pasangan yang tidak juga hamil setelah sekian lama mencoba belum tentu menunjukkan bahwa mereka tidak subur atau mandul. Terkadang, ini karena pasangan suami istri membuat kesalahan yang dapat menunda kehamilan.

Untuk membantu meningkatkan peluang kehamilan, di sini kamu akan diajak memahami beberapa kesalahan yang perlu dihindari saat sedang program hamil. Simak informasinya yang dikutip dari laman The Bump dan Firstcry Parenting.

1. Berhubungan seks hanya pada hari ovulasi

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/cottonbro)

Saat sedang mencoba untuk hamil, mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan seks adalah hal yang sangat penting, tetapi itu tidak berarti kamu hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat bayi. Saat sedang berovulasi, sel telur yang dilepaskan dapat bertahan di tuba falopi selama 12 hingga 24 jam. Di sana, sel telur dapat bertemu dengan sperma yang tersedia, yang umumnya dapat hidup di tubuh perempuan selama sekitar tiga hingga lima hari.

Dari semua itu, perempuan berada dalam kondisi paling subur selama dua hingga tiga hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. Jika berhubungan seks pada periode tersebut, potensi untuk hamil tinggi. Namun, bukan berarti pasangan suami istri hanya perlu berhubungan seks pada hari yang diperkirakan merupakan hari subur. Berhubungan seks secara konsisten jauh lebih penting dalam kesuksesan program hamil.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Seks Amburadul karena Promil, Jangan Jadi Beban!

2. Mengadopsi kebiasaan tidak sehat

ilustrasi rokok (pixabay.com/fantareis)

Kesehatan memainkan peran penting dalam kesuburan dan kesuksesan untuk bisa hamil. Bahkan, stres dan depresi juga dapat memengaruhi peluang kesuburan. Jadi, penting untuk melakukan yang terbaik guna mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental.

Pasangan suami istri wajib menghentikan kebiasaan buruk, seperti merokok, minum, dan penggunaan narkoba saat sedang menjalani program hamil. Selain itu, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti diet sehat, aktif secara fisik, menjaga berat badan sehat, dan mengurangi kafein.

3. Selalu berpikir bahwa masalahnya ada pada perempuan

ilustrasi suami istri sedang bertengkar (pexels.com/Kampus Production)

Jika pasangan suami istri tidak kunjung mendapatkan keturunan, perempuan hampir selalu disalahkan sebagai penyebabnya. Padahal, banyak penelitian telah dilakukan dan menunjukkan bahwa setengah dari masalah kesuburan dikaitkan dengan laki-laki.

Atas dasar ini, tidak benar jika penyelidikan kesuburan hanya dilakukan pada perempuan. Masalah kesuburan dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, sehingga keduanya perlu melakukan pemeriksaan dan menjalani perubahan yang dibutuhkan jika ingin segera mendapatkan keturunan.

4. Berpegang teguh pada satu posisi

ilustrasi suami istri sedang bermesraan (pexels.com/Ron Lach)

Banyak pasangan meyakini bahwa berhubungan seks dengan posisi tertentu dapat meningkatkan peluang keberhasilan untuk hamil. Misalnya, kepercayaan bahwa seorang perempuan harus menjaga pinggulnya tetap tinggi untuk sementara waktu setelah berhubungan seks untuk hamil.

Padahal, kenyataannya, setelah ejakulasi, sperma berenang ke dalam lendir serviks dan masuk ke saluran tuba. Proses ini hanya berlangsung beberapa menit dan posisi saat berhubungan seks tidak memengaruhi keberhasilan program hamil. Jadi, alih-alih hanya mengandalkan satu posisi saat berhubungan intim, cobalah berbagai posisi yang kamu sukai dan buat pengalaman yang menarik.

Baca Juga: 5 Persiapan Sebelum Menjalani Program Hamil

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya