TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Sesak Napas setelah Makan, Bisa Jadi Tanda Penyakit

Jangan selalu diabaikan

freepik.com/freepik

Sesak napas setelah makan bisa menjadi hal yang terasa tidak nyaman atau menyusahkan. Penyebab mengapa seseorang bisa merasa sesak napas setelah makan ada beragam dan masing-masing membutuhkan perawatan yang berbeda.

Jika kamu termasuk salah satu yang kadang mengalami sesak napas setelah makan, berikut adalah gambaran beberapa penyebabnya yang dikutip dari laman Verywell Health dan Medical News Today.

1. Anafilaksis

pexels.com/Adrienn

Sesak napas yang terjadi tak lama setelah makan mungkin merupakan gejala anafilaksis, suatu reaksi alergi yang berpotensi mengancam nyawa. Sesak napas akibat anafilaksis dapat berkembang dalam hitungan menit hingga dua jam setelah makan.

Beberapa orang yang mengalami anafilaksis mungkin hanya mengalami gejala pernapasan. Sehingga, mereka mungkin mengira sedang mengalami serangan asma, bukan reaksi alergi.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Terlalu Banyak Makan Nasi, Kurangi Porsinya

2. Asma terkait GERD

freepik.com/freepik

Diperkirakan 89 persen orang dengan asma juga akan mengalami GERD. Pada asma terkait GERD, asam lambung mengiritasi ujung saraf di pipa makanan. Otak kemudian merespons hal ini dengan mempersempit saluran udara kecil di paru-paru, yang memicu gejala asma.

Terkadang, seseorang mungkin menghirup asam lambung ke paru-paru yang kemudian mengiritasi saluran udara dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan dada sesak. Untuk mengantisipasi hal ini, orang dengan asma dan GERD sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu refluks asam, seperti gorengan, alkohol, minuman berkafein, cokelat, permen, buah sitrus, bawang, tomat, dan makanan pedas.

3. COPD

pexels.com/VisionPic .net

Orang dengan chronic obstructive pulmonary disease (COPD) sering merasa sesak napas atau mulai mengi setelah makan, terutama saat makan besar. COPD sebagian disebabkan oleh polutan udara seperti asap rokok, juga dapat menyebabkan batuk kronis dan sesak dada.

Sebenarnya, masalah tidak terletak pada sistem pencernaan. Akan tetapi, ini karena makan besar membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna dan memakan lebih banyak ruang di area dada dan perut. Sehingga, orang dengan COPD mengalami peningkatan tekanan pada paru-paru dan diafragma setelah makan besar.

Jadi, untuk menghindari sesak napas setelah makan, individu dengan COPD sebaiknya makan makanan kecil lebih sering untuk menghindari masalah pernapasan daripada langsung makan makanan dalam porsi besar sekaligus.

4. Hernia hiatus

pexels.com/Andrea Piacquadio

Hernia terjadi ketika sebuah organ atau jaringan tertekan ke bagian tubuh yang bukan tempat semestinya. Hernia hiatus terjadi ketika tempat perut membengkak ke dada melalui dinding otot yang memisahkan diafragma dan perut yang dapat menyebabkan sesak napas yang memburuk setelah makan.

Hernia paraesofageal adalah jenis hernia hiatus yang terjadi saat perut tertekan di samping pipa makanan. Jika tumbuh terlalu besar, ini dapat mendorong diafragma dan menekan paru-paru, yang menyebabkan nyeri dada dan sesak napas. Gejala ini mungkin menjadi lebih buruk setelah makan, karena perut yang kenyang meningkatkan tekanan pada diafragma.

Beberapa hernia paraesofagus sebenarnya tidak memerlukan pengobatan. Namun, pasien mungkin memerlukan pembedahan jika mengalami gejala, seperti sakit dada, nyeri di perut bagian tengah atau atas, kesulitan menelan, sakit maag, dan GERD.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Kondisi Sesak Napas yang Sering Terjadi Saat Hamil Tua

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya