TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perubahan yang akan Terjadi pada Vagina Seiring Bertambahnya Usia

Perempuan perlu tahu supaya gak kaget

ilustrasi organ kewanitaan (pexels.com/Dainis Graveris)

Setiap bagian tubuh akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, begitu pula dengan vagina. Ini adalah sesuatu yang normal sehingga kamu tidak perlu merasa khawatir. Nah, mengetahui apa yang akan terjadi dapat membantu meringankan rasa terkejut yang mungkin kamu rasakan saat menemukan perubahan ini.

Di sini, telah dikumpulkan dari laman SELF dan Considerable bagaimana vagina mungkin berubah saat usiamu terus bertambah. Yuk, simak sampai selesai informasi di bawah ini.

1. Rambut kemaluan yang memutih dan menipis

ilustrasi organ kewanitaan (pexels.com/Cliff Booth)

Perubahan paling mencolok di area vagina adalah pada rambut, di mana rambut kemaluan berubah menjadi putih, lebih tipis, dan rontok. Biasanya rambut tidak hilang seluruhnya, tetapi banyak yang hilang.

Perubahan ini biasanya muncul setelah perempuan memasuki menopause. Sisi baiknya, kamu jadi tidak harus sering bercukur seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Beberapa Perubahan Vagina yang Dipengaruhi Kondisi Mental

2. Jauh lebih kering daripada biasanya

ilustrasi organ kewanitaan (pexels.com/Dainis Graveris)

Pada saat menopause, perempuan mengalami penurunan estrogen. Estrogen sendiri bertindak untuk melembapkan vagina dan menjaga jaringan dalam kondisi yang baik. Tingkat estrogen yang menurun akan membuat jaringan vagina menjadi lebih kering dan mengurangi elastisitas yang membuat aktivitas seksual jadi kurang nyaman. Karena alasan inilah perempuan yang sudah mengalami menopause juga sering mengalami penurunan gairah seksual.

Vagina memiliki rugae, yaitu kerutan vagina. Itu adalah tanda kelembapan dan jaringan bisa meregang. Setelah mengalami menopause, jaringan cenderung mendatar karena kekeringan.

3. Lubang vagina mengecil dan memendek

ilustrasi organ kewanitaan (pexels.com/Cliff Booth)

Menurunnya hormon estrogen dapat mengakibatkan perubahan dramatis pada penampilan dan fungsi vagina. Lubang vagina bisa mengecil, dan panjang vagina bisa menyusut. Ini juga bisa menyebabkan perempuan rentan mengalami iritasi.

Iritasi itu terjadi karena dinding vagina menjadi terlalu tipis, kehilangan elastisitas, dan kelembapannya. Selain itu, perubahan ini membuat perempuan sering mengalami rasa terbakar dan gatal. Sensasi ini utamanya dipicu oleh hubungan seksual, tetapi kadang juga dapat terjadi saat sedang melakukan aktivitas lain, seperti berjalan atau berolahraga.

4. Varises vulva

ilustrasi organ kewanitaan (pexels.com/Deon Black)

Saat hamil, kamu mungkin melihat munculnya varises di vulva. Ini biasanya terjadi karena kelebihan aliran darah. Ditambah, tubuh mungkin lebih sulit memindahkan darah karena katup vena menjadi lebih lemah. Kadang-kadang, varises vulva ini tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi di lain waktu juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Varises di kaki dapat dirawat dengan kaus kaki kompresi, sayangnya, tidak ada alat serupa yang bisa digunakan untuk mengatasi varises di vulva. Varises vulva biasanya dapat hilang setelah melahirkan, tetapi kadang juga bisa permanen.

Baca Juga: Selain Tidak Gatal, Ini 5 Ciri Vagina Sehat yang Wajib Diketahui

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya