TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Lansia, Rutin Praktikkan!

Agar gigi tetap sehat dan kuat walau usia telah senja

ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Kampus Production)

Merawat mulut harus dilakukan tiap individu pada usia berapa pun. Namun, seiring bertambahnya usia, kebersihan gigi menjadi semakin penting.

Menurut data National Institute of Dental and Craniofacial Research, 17 persen manula berusia 65 tahun ke atas memiliki penyakit periodontal. Untuk itu, para manula wajib melakukan perawatan gigi dan mulut secara lebih serius.

Di bawah ini disajikan tips perawatan gigi untuk mencegah kehilangan gigi alami, penyakit gusi, kerusakan akar, dan masalah mulut lainnya pada manula. Yuk, langsung simak beberapa tipsnya di bawah ini!

1. Sikat gigi dua kali sehari

ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Kampus Production)

American Dental Association menyarankan tiap individu menyikat gigi sebanyak dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida selama minimal dua menit tiap kali menyikat. Namun, penting untuk diingat bahwa Anda tidak boleh menggunakan terlalu banyak tekanan saat menyikat gigi.

Memberikan tekanan yang terlalu keras saat menyikat gigi dapat menyebabkan abrasi pada email dan jaringan gusi yang dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif. Karena alasan ini, beberapa ahli merekomendasikan untuk menggunakan tangan non-dominan saat menyikat gigi. Pastikan juga Anda mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau saat bulu sikat sudah mulai rusak.

Baca Juga: 7 Fakta Erosi Gigi, Gigi Aus karena Makanan dan Minuman Asam

2. Flossing

ilustrasi flossing (pexels.com/Sora Shimazaki)

Menyikat gigi dua kali sehari terkadang belum cukup untuk membuat gigi benar-benar bersih sehingga Anda masih perlu melakukan flossing dengan menggunakan benang. Menurut Mayo Clinic, benang adalah alat yang paling efektif untuk membersihkan ruang sempit di antara gigi.

Selain menggunakan benang, beberapa orang lebih suka menggunakan waterpik untuk menghilangkan partikel makanan di antara gigi. Meskipun tidak seefektif benang gigi, cara ini adalah pilihan yang lebih baik daripada tidak melakukan flossing sama sekali.

3. Hindari tembakau  

ilustrasi rokok (pixabay.com/klimkin)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa perokok memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit gusi dibandingkan bukan perokok. Selain efek negatif dari penggunaan tembakau, merokok juga melemahkan imunitas tubuh dan kesehatan secara keseluruhan sehingga perokok jadi lebih sulit melawan infeksi gusi.

Semakin banyak dan lama Anda merokok, semakin besar risiko Anda mengembangkan penyakit periodontal. Konumsi segala bentuk tembakau akan meningkatkan risiko masalah mulut. Saran terbaik adalah hindari konusmis tembakau dalam bentuk apa pun.

4. Hati-hati dengan mulut kering

ilustrasi mulut kering (freepik.com/asierromero)

Lansia mengalami banyak perubahan pada tubuh. Salah satu perubahan itu adalah mulut kering. Padahal, mulut kering bisa meningkatkan berbagai gangguan pada mulut seperti penumpukan plak, kerusakan gigi, masalah gusi, sariawan, infeksi, dan sebagainya.

Bicaralah dengan dokter tentang obat apa yang Anda konsumsi yang mungkin menyebabkan mulut kering. Mintalah saran alternatif obat lain jika tersedia. Minumlah lebih banyak air, jauhi minuman beralkohol, dan kunyah permen karet bebas gula agar mulut tidak kering.

Baca Juga: 15 Obat Ampuh Obati Sakit Gigi karena Gigi Berlubang

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya