TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Depresi Situasional: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Dapat terjadi setelah mengalami peristiwa luar biasa

ilustrasi depresi situasional (pexels.com/Liza Summer)

Depresi situasional adalah jenis depresi jangka pendek yang berkaitan dengan perasaan tertekan yang hebat. Depresi situasional bisa berkembang setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis atau serangkaian peristiwa.

Bisa dibilang, depresi situasional adalah jenis gangguan penyesuaian yang membuat individu sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari setelah terjadinya peristiwa traumatis. Ini juga dikenal sebagai depresi reaktif.

Untuk mengetahui lebih banyak seputar depresi situasional, baca penjelasan di bawah ini yang telah dirangkum dari laman Verywell Mind dan Healthline.

1. Gejala

ilustrasi depresi situasional (pexels.com/Liza Summer)

Gejala depresi situasional bisa bervariasi antara orang satu dan yang lainnya. Namun, secara umum depresi situasional bisa memperbesar intensitas pengalaman kehidupan yang penuh tekanan. Stres ini mungkin memicu gangguan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Gejala umum depresi situasional meliputi:

  • Rasa sedih
  • Putus asa
  • Kurang bisa menikmati aktivitas
  • Sering menangis
  • Selalu merasa khawatir atau stres
  • Sulit tidur
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sulit konsentrasi
  • Sulit menjalani aktivitas sehari-hari
  • Mudah merasa lelah
  • Menghindari situasi dan interaksi sosial
  • Pikiran bunuh diri
  • Mengabaikan hal-hal penting, seperti membayar tagihan atau pergi bekerja

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kelelahan bikin Kamu Stres & Depresi

2. Penyebab

ilustrasi depresi situasional (pexels.com/Liza Summer)

Penyebab depresi situasional biasanya adalah peristiwa yang membuat stres, seperti:

  • Masalah hubungan, seperti pertengkaran atau perceraian
  • Perubahan situasi, seperti pensiun, masuk ke sekolah baru, atau memiliki bayi
  • Masalah keuangan dan kehilangan pekerjaan
  • Kepergian orang yang dicintai
  • Masalah di sekolah atau tempat kerja

Pengalaman hidup juga dapat memengaruhi cara seseorang menghadapi stres. Individu memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi situasional jika:

  • Mengalami stres selama masa kanak-kanak
  • Adanya masalah kesehatan mental
  • Mengalami beberapa keadaan hidup yang sulit yang terjadi pada waktu yang bersamaan

Faktor biologis juga dapat meningkatkan risiko depresi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kelainan struktur otak dan kimiawi
  • Kelainan hormonal
  • Perubahan genetika

Seseorang juga lebih mungkin mengalami depresi jika ada anggota keluarga yang juga memiliki masalah depresi.

3. Diagnosis

ilustrasi psikiater dan pasien (pexels.com/cottonbro)

Pada depresi situasional, gejala akan muncul setelah seseorang mengalami peristiwa atau rangkaian peristiwa yang membuat stres. Menurut panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), individu mungkin mengalami depresi situasional jika:

  • Memiliki gejala emosional atau perilaku yang berkembang dalam tiga bulan setelah terjadinya peristiwa yang penuh tekanan.
  • Merasa lebih stres dari biasanya setelah mengalami peristiwa besar.
  • Stres menyebabkan masalah parah dalam hubungan interpersonal, di tempat kerja, atau sekolah.
  • Memiliki gejala depresi yang tidak disebabkan oleh gangguan kesehatan mental lain atau bagian dari proses duka cita setelah kematian orang yang dicintai.

4. Pengobatan

ilustrasi psikiater dan pasien (pexels.com/cottonbro)

Berbicara dengan ahli kesehatan mental akan sangat membantu diagnosis. Jika kamu didiagnosis mengalami depresi situasional, perawatan yang efektif dapat membantu kamu mengelola gejala. Umumnya, perawatan melibatkan pengobatan gejala serta mengatasi pemicu stres.

Setelah stres diatasi, pasien akan lebih mampu mulai menyesuaikan diri dan mengatasi gejala. Depresi situasional juga sebenarnya merupakan reaksi yang umum dan alami terhadap peristiwa yang besar atau traumatis.

Gejala depresi situasional biasanya berlangsung dalam jangka pendek dan akan mulai membaik seiring waktu, individu mulai pulih, dan situasi membaik. Pada depresi situasional ringan, biasanya dapat ditangani melalui strategi perawatan diri dan mekanisme coping. Sementara itu, kasus yang lebih serius mungkin perlu perawatan dan dukungan profesional.

Perawatan untuk individu dengan depresi situasional biasanya termasuk konseling individu, dukungan kelompok, dan penggunaan obat-obatan jika diperlukan. Dalam beberapa kasus, kombinasi psikoterapi dan pengobatan dapat digunakan untuk mengobati depresi situasional.

Baca Juga: Bantu Atasi Depresi, Kenali Fakta Menarik tentang Terapi Interpersonal

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya