TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanpa Efek Samping, 5 Herbal Ini Berfungsi sebagai Painkiller Alami

Cocok untuk digunakan jangka panjang

pixabay.com/Leon_Ting

Painkiller yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan asetaminofen merupakan pereda nyeri yang efektif, tetapi jika digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping. Begitu pula dengan painkiller yang menggunakan resep dokter juga mungkin membuat ketagihan dan memiliki efek yang lebih merugikan.

Tapi, jauh sebelum ilmu pengetahuan semaju saat ini, orang-orang telah secara tradisional menggunakan tanaman sebagai painkiller alami selama ratusan tahun. Selain banyak membantu untuk meredakan nyeri, painkiller alami ini tentunya juga lebih aman jika digunakan dalam jangka panjang.

Baca terus untuk mengetahui herbal apa saja yang berguna sebagai painkiller alami.

1. Cengkih

pixabay.com/ajale

Cengkih telah digunakan secara tradisional sebagai obat rumahan guna meredakan rasa nyeri akibat sakit gigi. Sebuah studi dalam Journal of Dentistry menemukan bahwa gel cengkih memiliki efektivitas yang setara dengan gel benzokain, yaitu gel topikal yang biasa digunakan dokter gigi untuk mengurangi nyeri jarum.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengoleskan cengkih, gel benzokain, atau plasebo ke bagian dalam mulut peserta. Hasilnya, peserta melaporkan tingkat nyeri yang lebih rendah saat dioleskan gel cengkih dan benzokain, tetapi tidak dengan plasebo. Selain itu, peneliti juga meyakini bahwa cengkih memiliki aktivitas antioksidan, antiradang, antijamur, dan antivirus.

Baca Juga: 7 Bahan Herbal Penguat Sistem Imun di Tengah Pandemik, Gak Mudah Sakit

2. Jahe

unsplash.com/Don Shin

Jahe adalah akar yang populer karena memiliki banyak manfaat kesehatan. Sebuah tinjauan dalam The Journal of Strength and Conditioning Research menemukan bahwa mengonsumsi dua gram jahe per hari setidaknya selama lima hari dapat mengurangi nyeri otot akibat latihan ketahanan dan berlari.

Caranya, tambahkan jahe mentah ke dalam makanan, smoothie, atau teh. Kamu juga bisa menggunakan suplemen jahe, yang tersedia di apotek, tetapi efeknya tidak sebaik jahe alami.

3. Kunyit

unsplash.com/FOODISM360

Kunyit adalah bumbu yang membuat masakan berwarna kuning dan memiliki rasa yang unik. Kandungan kurkumin dalam kunyit berperan membantu melindungi tubuh dari molekul radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan.

Selain itu, kunyit juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, seperti masalah pencernaan, bisul, sakit perut, psoriasis, hingga kanker. Juga, dilansir dari laman Healthline, banyak penderita osteoarthritis beralih ke kunyit sebagai painkiller alami karena membantu meredakan peradangan.

4. Minyak lavender

unsplash.com/Janine Joles

Minyak esensial lavender biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, membantu tidur, dan meredakan kecemasan secara alami. Sebuah studi skala kecil yang diterbitkan dalam European Neurology menemukan bahwa menghirup minyak lavender dapat mengurangi rasa sakit yang terkait dengan sakit kepala migrain.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minyak lavender memiliki efek pereda nyeri, anti-inflamasi, dan antioksidan pada hewan. Jika mengoleskan minyak lavender secara topikal, selalu encerkan terlebih dahulu dalam minyak pembawa. Juga, jangan menelan minyak lavender karena bisa menjadi racun.

Baca Juga: Berpotensi Jadi Obat Herbal, Ini 5 Khasiat Daun Binahong bagi Tubuh

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya