TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Gangguan Pendengaran

Masalah bisa berlangsung sementara maupun permanen

ilustrasi sakit telinga (freepik.com/karlyukav)

Telinga merupakan organ yang bertanggung jawab dalam menerima dan menghantarkan suara. Lewatnya, kita dapat berkomunikasi dengan orang-orang sekitar, mendengarkan musik favorit, dan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Namun, telinga dapat mengalami masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gangguan pendengaran umum terjadi seiring bertambahnya usia, tapi juga kadang dapat dialami oleh individu usia muda. Ada banyak faktor yang menyebabkan gangguan pendengaran, salah satunya komplikasi dari berbagai masalah kesehatan. Di bawah ini merupakan sejumlah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

1. Diabetes

ilustrasi tes gula darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mempengaruhi banyak bagian tubuh, seperti tangan, kaki, mata, dan ginjal. Diabetes juga bisa menyebabkan kerusakan saraf pada telinga, menurut keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Dari waktu ke waktu, kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam. Gula darah rendah juga bisa mengganggu cara sinyal saraf berjalan dari telinga bagian dalam ke otak. Kedua jenis kerusakan saraf dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

Baca Juga: 5 Alasan Medis Mengapa Kehilangan Pendengaran Kerap Tidak Terdeteksi

2. Meniere

ilustrasi telinga (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Meniere adalah masalah yang terjadi pada telinga bagian dalam. Penyebab penyakit ini tidak diketahui, tetapi biasanya terjadi pada individu yang berusia antara 30 dan 50 tahun. Dijelaskan dalam laman American Speech-Language-Hearing Association, seseorang yang mengalami penyakit ini akan sering mengalami gangguan pendengaran sensorineural, pusing, dan dering di telinga.

Orang dengan Meniere juga kadang mengalami kepekaan terhadap suara keras. Masalah kehilangan pendengaran sering datang dan pergi, tetapi seiring waktu beberapa di antaranya menjadi permanen.

3. Autoimmune inner ear disease (AIED)

ilustrasi telinga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sel-sel kekebalan selalu berjaga-jaga terhadap kuman yang mencoba menyerang tubuh. Autoimmune inner ear disease (AIED) adalah kondisi langka saat sistem kekebalan salah mengira sel-sel di telinga bagian dalam sebagai virus atau bakteri, yang kemudian membuat sel-sel kekebalan menyerang sel-sel telinga bagian dalam, dikutip dari laman WebMD.

AIED menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pendengaran yang dimulai di satu telinga dan kemudian menyebar ke telinga lainnya. Ini mungkin memakan waktu berminggu-minggu, atau bisa terjadi selama beberapa bulan.

Gejala lain dapat meliputi:

  • pusing atau masalah dengan keseimbangan,
  • rasa penuh di telinga,
  • tinnitus,
  • vertigo.

4. Neuroma akustik

ilustrasi sakit telinga (freepik.com/cookie_studio)

Neuroma akustik atau yang juga dikenal sebagai schwannoma vestibular, adalah tumor non-kanker yang berkembang secara lambat pada saraf utama yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak. Dilansir laman Mayo Clinic, cabang-cabang saraf ini secara langsung memengaruhi keseimbangan dan pendengaran, dan tekanan dari neuroma akustik dapat menyebabkan gangguan pendengaran, telinga berdering, dan ketidakstabilan.

Tanda dan gejala umum neuroma akustik meliputi:

  • Gangguan pendengaran, biasanya memburuk secara bertahap selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun;
  • Tinnitus di telinga yang terkena;
  • Ketidakstabilan atau kehilangan keseimbangan;
  • Vertigo;
  • Wajah mati rasa dan kelemahan atau kehilangan gerakan otot.

Baca Juga: 5 Fakta Sindrom Wolfram, Sebabkan Diabetes dan Gangguan Pendengaran

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya