TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Neuroblastoma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Jenis kanker yang lebih banyak menyerang anak-anak

ilustrasi bayi (pexels.com/Keira Burton)

Neuroblastoma adalah sejenis kanker langka yang lebih banyak menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kanker ini berkembang dari sel saraf yang belum matang yang ada di beberapa bagian tubuh.

Neuroblastoma biasanya berkembang di kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal. Kadang juga dapat terjadi di jaringan saraf di sepanjang sumsum tulang belakang di leher, dada, perut, atau panggul.

Pada beberapa anak, neuroblastoma bisa hilang tanpa pengobatan, sementara yang lain mungkin memerlukan perawatan. Di sini, kamu akan diajak mempelajari lebih dalam seputar neuroblastoma. Simak pembahasannya yang dirangkum dari laman Mayo Clinic dan National Health Service.

1. Gejala

ilustrasi anak sedang sakit (pixabay.com/Victoria_Borodinova)

Gejala yang ditimbulkan neuroblastoma bermacam-macam, tergantung di mana kanker berkembang dan bagaimana penyebarannya. Pada awalnya, gejala mungkin sulit dikenali dan dapat disalahartikan sebagai masalah umum terkait dengan masa kanak-kanak.

Gejalanya bisa meliputi:

  • Perut bengkak dan nyeri
  • Sembelit dan sulit buang air kecil
  • Sesak napas
  • Kesulitan menelan
  • Benjolan di leher
  • Benjolan dan memar di kulit, utamanya di sekitar mata
  • Kaki lemah, goyah saat berjalan, dan mati rasa
  • Tidak berenergi
  • Kulit pucat
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan
  • Nyeri tulang
  • Mudah tersinggung

Baca Juga: Kanker Tiroid Papiler: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

2. Penyebab

ilustrasi bayi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Neuroblastoma dimulai dengan mutasi genetik yang memungkinkan sel normal dan sehat untuk terus tumbuh tanpa merespons sinyal untuk berhenti. Akhirnya, sel-sel ini tumbuh tanpa terkendali.

Neuroblastoma dimulai di neuroblas milik janin sebagai bagian dari proses perkembangannya. Mayoritas neuroblas matang saat bayi lahir, tetapi terkadang neuroblas imatur dapat ditemukan pada bayi baru lahir. Pada kebanyakan kasus, neuroblas ini matang atau menghilang. Namun, yang lain membentuk tumor.

3. Tahapan

ilustrasi balita (pexels.com/Brett Sayles)

Sama seperti kanker pada umumnya, neuroblastoma terbagi menjadi beberapa stadium. Stadium ini menunjukkan apakah kanker itu sudah menyebar dan seberapa jauh. Mengetahui stadium neuroblastoma akan membantu dokter dalam memutuskan perawatan terbaik.

  • Stadium L1: kanker berada di 1 tempat, belum menyebar, dan bisa diangkat dengan operasi.
  • Stadium L2: kanker ada di 1 tempat dan belum menyebar, tetapi tidak bisa diangkat dengan aman melalui operasi.
  • Stadium M: kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
  • Stadium Ms: kanker telah menjalar ke kulit, hati, atau sumsum tulang.

4. Diagnosis

ilustrasi mengamati sampel dengan mikroskop (pexels.com/Pixabay)

Dokter akan melakukan sejumlah tes jika curiga seorang anak memiliki neuroblastoma. Tes yang mungkin dilakukan mencakup:

  • Tes urine: untuk memeriksa adanya bahan kimia tertentu yang berasal oleh sel-sel neuroblastoma.
  • Pemindaian: seperti USG, CT scan, dan MRI untuk melihat beberapa area tubuh secara lebih detail.
  • Biopsi: pengambilan sampel sel dari jaringan tumor untuk kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui jenis kanker.
  • Biopsi sumsum tulang: untuk mengidentifikasi apakah ada sel kanker di sumsum tulang.

Baca Juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya