Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

SBY didiagnosis mengalami kanker prostat stadium awal

Pada Selasa (2/11/2021), Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), divonis mengidap kanker prostat di usia 72 tahun. Diketahui bahwa kanker prostat yang diidap SBY masih pada stadium awal.

Kanker prostat adalah salah satu kanker paling umum menimpa kaum laki-laki, terutama lansia. Kanker ini menyerang 1 dari 9 laki-laki. Sebanyak 92 persen dari semua kanker prostat ditemukan pada stadium awal, disebut terlokalisasi atau regional. Hampir 100 persen laki-laki yang memiliki kanker prostat regional atau terlokalisasi akan bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis, mengutip WebMD.

1. Jenis dan stadium

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi prostat (manhealthclinic.org)

Sebagian besar kasus kanker prostat adalah jenis kanker yang disebut sebagai adenokarsinoma. Kanker jenis ini biasanya tumbuh di jaringan kelenjar, termasuk kelenjar prostat. Berdasarkan kecepatan pertumbuhannya, kanker prostat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Agresif: tumor tumbuh cepat dan berisiko tinggi metastasis (menyebar ke area lain).
  • Non-agresif: tumor tidak tumbuh atau tumbuh dengan lambat.

Mengetahui tingkatan stadium kanker prostat dapat membantu pasien memahami keadaan, ekspektasi, dan pengobatan yang diperlukan. Stadium kanker prostat dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Tahap 0: sel pra-kanker terlihat, tetapi hanya memengaruhi area kecil dan non-agresif.
  • Terlokalisasi (stadium 1): kanker hanya ada di kelenjar prostat. Perawatan yang efektif dimungkinkan pada tahap ini.
  • Regional (stadium 2–3): kanker telah menyebar ke jaringan terdekat.
  • Jauh (stadium 4): kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru atau tulang.

2. Gejala

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi masalah pada prostat (urologysouthbend.com)

Umumnya, kanker prostat tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. Namun, dengan screening kadar antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah, perubahan pada prostat bisa menjadi indikasi kanker. Beberapa gejala kanker prostat yang umum ditemukan adalah:

  • Kesulitan buang air kecil dan/atau menahan buang air kecil.
  • Sering kebelet buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Darah pada urine dan/atau air mani.
  • Sensasi sakit saat buang air kecil (dalam beberapa kasus, saat ejakulasi).
  • Kesulitan ereksi dan/atau mempertahankan ereksi.
  • Sensasi sakit atau tidak nyaman saat duduk (jika prostat membesar).

Sementara itu, pasien kanker prostat stadium lanjut dapat menunjukkan gejala berikut ini:

  • Patah atau nyeri tulang, terutama di pinggul, paha, dan/atau bahu.
  • Edema, atau pembengkakan pada tungkai atau kaki.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelelahan.
  • Perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Sakit punggung.

3. Penyebab dan faktor risiko

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kanker prostat (pixabay.com/Anna Tarazevich)

Seperti kanker lainnya, penyebab pasti kanker prostat tidak diketahui. Kondisi ini bisa disebabkan oleh riwayat keluarga atau pajanan senyawa kimia tertentu. Akibatnya, terjadi mutasi pada sel dan pertumbuhan sel pada prostat jadi tak terkendali.

Sel kanker atau pra-kanker pada kelenjar prostat disebut prostatic intraepithelial neoplasia (PIN). Dilansir Medical News Today, hampir 50 persen laki-laki di atas 50 tahun memiliki PIN. Pertumbuhan PIN awalnya non-agresif dan tidak akan menjadi kanker. Namun, seiring waktu PIN bisa berubah jadi sel kanker.

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obesitas (freepik.com/jcomp)

Kanker prostat dapat berkembang pada setiap laki-laki. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker prostat, yaitu:

  • Lansia: risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.

  • Ras: tak diketahui mengapa, ras Afrika terpapar risiko kanker prostat agresif lebih tinggi daripada ras lain. Bahkan, ras Asia dan Hispanik terpapar risiko kanker prostat lebih rendah.

  • Riwayat keluarga: jika orang tua, saudara kandung, atau anak telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko kanker prostat mungkin meningkat. Juga, jika pasien memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko kanker prostat mungkin lebih tinggi.

  • Obesitas: pada individu dengan obesitas, kanker prostat cenderung menjadi lebih agresif dan lebih mungkin untuk kambuh setelah pengobatan awal.

Selain empat faktor di atas, ada beberapa faktor lainnya yang juga dapat meningkatkan risiko kanker prostat, yaitu:

  • Asupan makanan
  • Kebiasaan merokok
  • Paparan bahan kimia
  • Radang prostat
  • Penyakit menular seksual
  • Vasektomi

4. Komplikasi yang bisa terjadi

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kebelet pipis (mentalfloss.com)

Kanker prostat bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada pasiennya. Dilansir Mayo Clinic, beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat kanker prostat termasuk:

  • Metastasis: kanker prostat menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang. Jika kanker prostat menyebar ke area lain dari tubuh, pasien mungkin masih dapat merespons pengobatan dan dapat dikendalikan, tetapi tidak mungkin disembuhkan.

  • Inkontinensia urine: baik kanker prostat dan pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urine. Perawatan untuk inkontinensia tergantung pada jenis inkontinensia, seberapa parah, dan kemungkinan pemulihan. Pilihan pengobatan termasuk obat-obatan, kateter, dan operasi.

  • Disfungsi ereksi: dapat disebabkan oleh kanker prostat atau pengobatannya, termasuk pembedahan, radiasi, atau pengobatan hormon. Obat-obatan, alat vakum, dan pembedahan adalah beberapa opsi yang tersedia untuk mengobati disfungsi ereksi.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Prostat Tingkatkan Harapan Hidup hingga 90 Persen

5. Metode screening kanker prostat

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tes darah (unsplash.com/Hush Naidoo)

Screening kanker prostat amat direkomendasikan seiring usia bertambah. Beberapa jenjang usia yang disarankan untuk screening kanker prostat adalah:

  • Usia 40: untuk laki-laki dengan risiko sangat tinggi, seperti mereka yang memiliki lebih dari satu kerabat tingkat pertama (ayah, saudara laki-laki, atau anak laki-laki) yang menderita kanker prostat pada usia di bawah 65 tahun.

  • Usia 45: untuk laki-laki berisiko tinggi, seperti laki-laki ras Afrika dan laki-laki dengan kerabat tingkat pertama yang didiagnosis kanker prostat pada usia di bawah 65 tahun.

  • Usia 50: untuk laki-laki yang rata-rata berisiko terkena kanker prostat dan yang diharapkan hidup setidaknya 10 tahun lagi.

Beberapa metode screening kanker prostat umum adalah:

  • Colok dubur atau digital rectal exam (DRE): dokter memasukkan jari bersarung tangan yang dilubrikasi ke dalam rektum untuk memeriksa prostat yang berdekatan dengan rektum. Jika dokter menemukan kelainan pada tekstur, bentuk, atau ukuran kelenjar, pasien memerlukan tes lebih lanjut.

  • Tes prostate-specific antigen (PSA): sampel darah diambil dari vena di lengan pasien dan dianalisis untuk PSA. Normal untuk sedikit kadar PSA berada di aliran darah. Namun, jika kadar PSA lebih tinggi dari yang biasanya ditemukan, itu mungkin mengindikasikan infeksi prostat, peradangan, pembesaran, atau kanker.

6. Diagnosis

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kanker prostat (drug.russellpublishing.co.uk)

Jika terdeteksi kelainan pada prostat setelah screening, dokter umumnya merekomendasikan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat kanker prostat. Diagnosis kanker prostat dapat ditegakkan dengan melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:

  • USG transrektalprobe kecil dimasukkan ke dalam rektum. Probe ini menggunakan gelombang suara untuk memetakan citra kelenjar prostat.

  • MRI: pemindaian MRI prostat untuk membuat gambaran yang lebih rinci. Gambar MRI dapat membantu dokter merencanakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan/biopsi prostat.

  • Sampel jaringan atau biopsi prostat: menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam prostat, dokter mengumpulkan jaringan kelenjar prostat. Sampel jaringan dianalisis di laboratorium untuk menentukan apakah ada sel kanker.
Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemindaian MRI (commons.wikimedia.org/GeorgeWilliams21)

Jika kanker prostat terkonfirmasi, maka dokter perlu menentukan tingkat keganasan sel kanker. Makin ganas sel kanker, maka risiko metastasis pun lebih tinggi. Beberapa metode yang digunakan untuk menentukan keganasan kanker adalah:

  • Skor Gleason: digunakan untuk menilai biopsi prostat, skor Gleason umumnya berkisar antara 6 sampai 10. Skor 6 menunjukkan kanker prostat tingkat keganasan rendah, 7 berarti tingkat menengah, dan skor dari 8 sampai 10 menunjukkan kanker tingkat tinggi.

  • Tes genom: menganalisis sel kanker prostat untuk menentukan mutasi gen pada pasien kanker prostat. Tes genom memberi lebih banyak informasi tentang prognosis kanker prostat. Tes genom tidak selalu diperlukan untuk pasien kanker prostat, tetapi tes ini dapat memberikan lebih banyak informasi untuk membuat keputusan pengobatan dalam situasi tertentu.

Setelah diagnosis kanker prostat ditegakkan, maka dokter akan menentukan stadium kanker. Jika kanker dicurigai telah bermetastasis, maka perlu dilakukan beberapa tes seperti:

  • Pemindaian tulang
  • USG
  • CT scan
  • MRI
  • Pemindaian tomografi emisi positron (PET)

7. Pengobatan

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi operasi (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Pengobatan kanker prostat bergantung pada stadium kanker dan faktor-faktor lainnya. Jika masih pada stadium awal dan segera ditangani, maka kemungkinan untuk pulih jauh lebih besar. Beberapa perawatan untuk kanker prostat stadium awal adalah:

  • Pemantauan: pemeriksaan kadar PSA dalam darah secara rutin, tetapi tanpa intervensi segera. Kanker prostat tumbuh perlahan dan risiko efek samping dari perawatan mungkin lebih besar daripada kebutuhan untuk perawatan segera.

  • Operasi: opsi umum adalah prostatektomi, pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat menggunakan laparoskopi atau operasi terbuka.

  • Terapi radiasi: pilihan-piliha terapi radiasi meliputi:

    • Brakiterapi: penanaman biji radioaktif ke dalam prostat untuk memberikan pengobatan radiasi yang ditargetkan.
    • Terapi radiasi konformal: menargetkan area tertentu untuk meminimalkan risiko pada jaringan sehat.
    • Terapi radiasi dengan intensitas termodulasi: menggunakan sinar dengan intensitas variabel.
Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi terapi hormon (oncologynurseadvisor.com)

Seiring stadium kanker meningkat, maka kanker prostat bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Jika kanker menyebar atau kambuh setelah pengobatan, maka program pengobatan juga harus disesuaikan. Beberapa pilihan perawatan kanker prostat lanjutan adalah:

  • Kemoterapi: membunuh sel kanker di sekitar tubuh, tetapi dapat menyebabkan efek samping.

  • Terapi hormonal: memblokir atau mengurangi hormon androgen untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Salah satu pilihannya adalah menjalani operasi untuk mengangkat testis, yang menghasilkan sebagian besar hormon androgen.

  • Perawatan mutakhir: beberapa pendekatan yang lebih mutakhir untuk mengobati kanker prostat tanpa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pilihan pengobatan lain. Ini termasuk krioterapi dan USG terfokus dengan intensitas tinggi.

Jika kanker prostat sudah bermetastasis pada stadium lanjut, umumnya operasi tidak direkomendasikan. Namun, dalam beberapa kasus, operasi tetap dilanjutkan. Setelah operasi, kadar PSA dalam darah akan terus dipantau.

8. Efek kanker prostat pada kesuburan reproduksi

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kanker prostat (pixabay.com/derneuemann)

Kelenjar prostat berperan penting dalam reproduksi seksual. Oleh karena itu, kanker prostat dan perawatannya bisa memengaruhi reproduksi.

Sebagai contoh, pengangkatan kelenjar prostat dan/atau testis dapat memengaruhi sperma dan kesuburan reproduksi laki-laki. Selain itu, terapi radiasi untuk kanker prostat juga dapat memengaruhi jaringan prostat, merusak kualitas sperma, dan mengurangi volume air mani. Terapi hormonal juga dapat memengaruhi kesuburan.

Kabar baiknya, ada beberapa opsi yang dapat ditempuh untuk melestarikan fungsi reproduksi. Opsi-opsi tersebut antara lain:

  • Menyimpan sperma sebelum operasi
  • Mengekstraksi sperma langsung dari testis untuk inseminasi buatan

Akan tetapi, tidak ada jaminan bahwa reproduksi akan tetap prima setelah perawatan kanker prostat. Jadi, jika pasien ingin memiliki keturunan setelah perawatan, disarankan untuk berkonsultasi mengenai opsi kesuburan sambil menyusun rencana intervensi medis untuk kanker prostat.

8. Pencegahan

Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi makanan yang baik untuk prostat (southlandurology.com)

Memang, risiko kanker prostat meningkat seiring usia menua. Namun, ini bukan berarti faktor risiko lainnya tidak dapat dikendalikan atau dimodifikasi. Selain mengurangi paparan kimia dan menghentikan kebiasaan merokok, pola makan dan kebiasaan olahraga juga dapat meminimalkan risiko kanker prostat.

Dilansir Healthline, beberapa makanan yang bisa mengurangi risiko kanker prostat adalah:

  • Tomat
  • Sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis Brussel, dan kale
  • Ikan-ikanan
  • Kedelai
  • Minyak asam lemak omega-3, seperti minyak zaitun atau minyak ikan

Selain makanan-makanan di atas, ada pula makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Hindari atau batasi jenis makanan di bawah ini:

  • Susu dan produk susu (keju atau yoghurt)
  • Lemak jenuh, yang ditemukan dalam produk hewani
  • Daging merah
  • Daging panggang
Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi joging (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Selain mengontrol makan dan minum, rutin olahraga juga dapat mengurangi risiko kanker prostat stadium lanjut hingga kematian akibatnya. Salah satu alasannya adalah karena olahraga dapat membantu menurunkan dan menjaga berat badan. Ini penting karena obesitas adalah salah satu faktor risiko utama kanker prostat. Dengan persetujuan dokter, pasien dapat berolahraga selama 30 menit setiap hari atau total 150 menit setiap minggunya.

Tidak kalah penting, terus berkonsultasi dengan dokter mengenai kanker prostat seiring bertambahnya usia. Jika ditangani dengan cepat, pasien memiliki tingkat pemulihan yang lebih cepat. Meski tak memiliki gejala, terus terapkan langkah pencegahan kanker prostat dengan gaya hidup sehat, ya.

Baca Juga: Kopi Turunkan Risiko Kanker Prostat? Ini Fakta Ilmiahnya

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya