TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dialami Banyak Perempuan, Ini 5 Penyebab Pendarahan saat Hamil Muda

Jangan panik dan segera hubungi dokter

unsplash.com/Erol Ahmed

Pada trimester pertama, yaitu tiga bulan pertama kehamilan, tubuh perempuan mengalami perubahan yang cukup dramatis.

Meskipun tampilan fisik mungkin tak jauh berbeda seperti sebelum hamil, tetapi terjadi lonjakan kadar hormon dan tubuh membangun sistem aliran darah baru. Karena banyaknya perubahan pada tubuh, maka pendarahan pada trimester pertama jadi sering terjadi.

Ada beberapa alasan mengapa perempuan mungkin mengalami pendarahan atau bercak pada vagina di trimester pertama atau saat hamil muda. Mari kita lihat beberapa penyebab umumnya yang dirangkum dari laman Healthline dan MedicineNet.

1. Implantasi

freepik.com/senivpetro

Implantasi artinya sel telur yang sudah dibuahi sedang memanfaatkan ruang dan mencari tempat di sisi rahim untuk menempel guna mendapatkan oksigen dan nutrisi. Implantasi terjadi sekitar 6 hingga 12 hari setelah perempuan dinyatakan positif mengandung.

Implantasi dapat menyebabkan bercak ringan atau pendarahan yang terjadi tepat sebelum jadwal menstruasi biasanya. Bahkan, kadang dikira sebagai menstruasi.

Hanya saja, pendarahan implantasi biasanya berwarna lebih terang daripada darah menstruasi, seperti merah muda terang sampai cokelat kusam, berlangsung dalam hitungan jam, dan tidak melibatkan pendarahan hebat.

Baca Juga: Penyebab Munculnya Flek saat Hamil, Apakah Normal?

2. Perubahan pada serviks

freepik.com/pch.vector

Produksi hormon selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada serviks, seperti membuatnya lebih lembut dan rentan terhadap perdarahan. Selain itu, polip serviks dapat terbentuk yang menyebabkan lebih mudah berdarah selama kehamilan. 

Pada kedua kasus, bercak atau perdarahan ringan dapat dipicu setelah berhubungan seksual atau pemeriksaan panggul.

3. Keguguran

pexels.com/Pixabay

Terkadang bercak atau pendarahan ringan bisa berubah menjadi pendarahan hebat. Bila disertai nyeri, mungkin ini terkait dengan keguguran. Perlu dicatat, kebanyakan kasus keguguran terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Hingga 20 persen dari kehamilan mengalami keguguran yang kebanyakan tidak dapat dicegah. Hal ini bukan kesalahan ibu atau tanda bahwa ada yang salah dengan perempuan. Bahkan, kebanyakan perempuan bisa hamil lagi dan memiliki bayi yang sehat.

Beberapa tanda keguguran yang harus diwaspadai adalah pendarahan hebat, darah berwarna merah cerah hingga cokelat, nyeri di perut bagian bawah dan punggung bawah, serta kram parah. Bila mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis.

4. Kehamilan ektopik

pixabay.com/egor105

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi tanpa sengaja menempel di di luar rahim. Sebagian besar masalah kehamilan ini terjadi di saluran tuba, yang menghubungkan ovarium dan rahim.

Kehamilan ektopik lebih jarang terjadi daripada keguguran. Bagaimanapun juga, bayi hanya bisa tumbuh dan berkembang di dalam rahim, sehingga kehamilan ektopik harus ditangani secara medis.

Baca Juga: 7 Posisi Seks untuk Kenyamanan Ibu Hamil, Tidak Menyakiti Kandungan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya