TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivitas Jadi Terganggu, Ini 5 Penyebab Selalu Merasa Mengantuk

Tak selalu karena kecapekan

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Merasa mengantuk sepanjang hari, terutama setelah melewati hari yang melelahkan, adalah hal yang normal. Biasanya, kondisi ini juga dapat diatasi dengan mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, perasaan selalu mengantuk yang terjadi dalam waktu lama bisa jadi hal yang tidak wajar sehingga tidak boleh diabaikan.

Rasa kantuk yang berlebihan ini dapat mengganggu dan menyulitkan seseorang untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari. Rasa kantuk yang berlebihan juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan. Oleh sebab itu, kamu harus mencari tahu penyebab dari rasa kantuk yang berlebihan dan mencari solusi untuk mengatasinya.

Berikut ini beberapa penyebab rasa kantuk yang berlebihan.

1. Kurang tidur di malam hari

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Kurang tidur mungkin merupakan penyebab paling umum dari rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Studi yang dilakukan oleh The American Academy of Family Physicians Foundation dengan membatasi orang dewasa yang sehat untuk tidur enam jam per malam selama 14 malam berturut-turut menunjukkan gangguan fungsi neurobiologis yang signifikan secara kumulatif.

Karena itu, kamu perlu menghindari kebiasaan begadang. Sebab, hal ini bisa membuat kamu terus mengantuk di siang hari.

Baca Juga: 10 Makanan Tinggi Karbohidrat yang Enak, tapi Bikin Cepat Ngantuk

2. Sindrom kelelahan kronis

pexels.com/Andrea Piacquadio

Sindrom kelelahan kronis adalah suatu kondisi yang membuat individu merasa lelah atau mengantuk. Ini ditandai dengan kelelahan yang memburuk yang terjadi setelah melakukan suatu aktivitas. Hal ini juga terkait dengan tidur yang kurang menyegarkan dan sering mengalaminya nyeri sendi dan otot, menurut penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine.

Meskipun penyebab sindrom kelelahan kronis tidak sepenuhnya dipahami, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan signifikan pada kehidupan orang yang terkena, salah satunya terus mengantuk dan kurang bersemangat.

3. Narkolepsi

unsplash.com/bruce mars

Terdapat empat gejala utama narkolepsi, salah satunya rasa kantuk berlebihan. Gangguan tidur ini terjadi ketika ada masalah dengan regulasi tidur dan terjaga. Oleh karena itu, karakteristik tidur dapat terjadi secara tiba-tiba saat terjaga dan elemen terjaga dapat mengganggu saat tidur. 

Menurut studi dalam jurnal Nature and Science of Sleep, gejala narkolepsi yang paling khas adalah cataplexy, yaitu hilangnya kekencangan otot secara tiba-tiba dengan rangsangan emosional seperti kejutan atau tawa. Rasa kantuk yang terkait dengan narkolepsi mungkin memerlukan pengobatan dengan stimulan, seperti Ritalin, Provigil, dan Nuvigil.

4. Gangguan ritme sirkadian

unsplash.com/Miikka Luotio

Ritme sirkadian adalah jam alami tubuh yang membantu mengoordinasikan aktivitas dengan waktu terang dan gelap di lingkunganmu. Jika terjadi ketidakselarasan waktu ini, bisa jadi kamu akan merasa mengantuk pada waktu yang tidak tepat. Misalnya, jika kamu memiliki sindrom fase tidur lanjut, kamu akan merasa mengantuk di malam hari sebelum jam tidur tiba. Individu dengan kondisi ini disebut morning larks.

Sebaliknya, dengan sindrom fase tidur tertunda, kamu akan kesulitan tidur di malam hari dan merasa mengantuk di pagi hari. Individu dengan kondisi ini disebut night owl.

Untungnya, ada perawatan yang efektif untuk mengatasi gangguan ini. Menurut jurnal Sleep Medicine Clinica, terapi cahaya dan penggunaan melatonin efektif untuk mengatasi gangguan ritme sirkadian ini dan lainnya, seperti jet lag.

Baca Juga: 10 Bahan Makanan yang Bisa Bikin Ngantuk, Bantu Atasi Insomnia

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya