TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Abses Bartholin: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Terjadi ketika kista Bartholin mengalami infeksi

ilustrasi perempuan dengan abses Bartholin (medimetry.com)

Kelenjar Bartholin atau Bartholin’s abscess adalah dua kelenjar kecil berbentuk kacang yang terletak di setiap sisi lubang vagina. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan cairan untuk melumasi vagina. Jika kelenjar ini tersumbat, maka cairan bisa terperangkap dan menyebabkan kista terbentuk.

Nah, bila bakteri memasuki kista, maka abses Bartholin akan berkembang. Abses Bartholin bisa sangat menyakitkan dan biasanya ini hanya terjadi pada satu sisi vagina pada satu waktu.

Ukuran abses Bartholin bervariasi, mulai dari sangat kecil hingga berdiameter lebih dari satu inci. Dilansir Medical News Today, diperkirakan 1 dari setiap 50 perempuan akan mengalami kista atau abses Bartholin pada suatu waktu. Perempuan usia subur merupakan populasi yang paling terdampak, terutama yang berusia 20-an.

1. Penyebab

ilustrasi abses Bartholin (practo.com)

Abses Bartholin biasanya terjadi saat bakteri, seperti Escherichia coli (E.coli), memasuki kista di salah satu kelenjar. Sebuah studi yang dilakukan pada 219 perempuan dengan abses Bartholin memaparkan fakta bahwa 43,7 persen dari abses disebabkan oleh E.coli.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hampir 8 persen partisipan mempunyai lebih dari satu jenis bakteri. Spesies bakteri lain yang berperan dalam perkembangan abses Bartholin yaitu meliputi:

  • Brucella melitensis
  • Hipermukoviskos
  • Klebsiella varicola
  • Neisseria sicca
  • Pasteurella bettii
  • Pseudomonas aeruginosa
  • Salmonella panama
  • Stafilokokus aureus
  • Spesies Streptococcus

Dalam kasus yang jarang, penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore juga ikut bertanggung jawab dalam perkembangan abses Bartholin.

Baca Juga: Ada Benjolan di Bibir Vagina? Awas! Mungkin Itu Kista Bartholin

2. Gejala

ilustrasi perempuan dengan abses Bartholin (everymum.ie)

Mengutip Healthline, abses Bartholin biasanya menyebabkan benjolan terbentuk di bawah kulit di satu sisi vagina. Abses akan sering mengakibatkan timbulnya rasa sakit selama melakukan aktivitas apa pun yang memberi tekanan pada area tersebut. Misalnya saat berjalan, duduk, atau melakukan hubungan seksual.

Selain itu, demam kemungkinan juga bisa menyertai abses. Area abses kemungkinan akan menjadi merah, bengkak, dan hangat ketika disentuh.

3. Komplikasi yang bisa ditimbulkan

ilustrasi pasien anorexia dirawat di rumah sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komplikasi dan gejala darurat bisa muncul jika abses Bartholin tidak diobati. Infeksi bisa menyebar ke organ lain di tubuh penderitanya dan bisa memasuki aliran darah. Kondisi ini disebut septikemia atau sepsis. Ini merupakan kondisi berbahaya karena infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Bila mengalami demam di atas 39,4 derajat Celcius, segera cari pertolongan medis. Juga, cari bantuan medis bila abses tiba-tiba pecah atau jika rasa sakitnya tidak mereda.

4. Diagnosis

ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Untuk menentukan apakah pasien memiliki abses Bartholin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada benjolan di dalam vagina yang dapat mengindikasikan abses.

Dokter juga bisa mengambil sampel dari daerah tersebut untuk memeriksa adanya penyakit menular seksual. PMS perlu diobati bersama dengan abses.

Jika pasien berusia di atas 40 tahun atau telah mengalami menopause, maka dokter kemungkinan akan melakukan biopsi pada massa yang ditemukan di vagina untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi potensial lainnya. Dalam kasus yang jarang, abses Bartholin bisa mengindikasikan kanker.

Baca Juga: Beberapa Perubahan Vagina yang Dipengaruhi Kondisi Mental

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya