TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Adenoma Paratiroid: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi ini mengganggu pengaturan kalsium dalam tubuh

ilustrasi seseorang dengan adenoma paratiroid (pexels.com/Ron Lach)

Adenoma paratiroid adalah tumor non-kanker (jinak) dari kelenjar paratiroid. Kondisi ini mengganggu cara kelenjar mengatur kadar kalsium dalam tubuh. Peningkatan kadar kalsium dalam darah bisa mengakibatkan osteoporosis, batu ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Dilansir Cleveland Clinic, perempuan berisiko tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan adenoma paratiroid dibanding pria. Adenoma paling sering terjadi pada individu usia 50 hingga 70 tahun.

Inilah sejumlah informasi mengenai adenoma paratiroid untuk kamu yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Apa itu adenoma paratiroid?

ilustrasi kelenjar paratiroid (mayomhospital.com)

Kelenjar paratiroid terletak di leher, di sekitar kelenjar tiroid. Kebanyakan orang mempunyai empat kelenjar paratiroid, berbentuk lonjong seukuran kacang polong. Paratiroid bertugas untuk melepaskan hormon paratiroid (PTH), yang membantu mengatur bagaimana tubuh menggunakan kalsium. PTH juga membantu mengontrol kadar fosfor dan vitamin D dalam darah yang penting untuk kesehatan tulang.

Sel-sel di otak, jantung, saraf, tulang, dan sistem pencernaan, semuanya memerlukan kalsium agar bisa berfungsi dengan baik. "Komunikasi" antara paratiroid dan aliran darah membantu menjaga kalsium pada tingkat yang normal. PTH mengambil kalsium dari tulang dan meningkatkan reabsorpsi dari ginjal dan usus pasien untuk mempertahankan tingkat aliran darah normal. 

Adenoma paratiroid adalah pertumbuhan jinak (bukan kanker) yang muncul pada salah satu atau lebih kelenjar paratiroid. Kondisi ini mengakibatkan kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak PTH daripada yang diperlukan oleh tubuh, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut hiperparatiroidisme primer. 

Terlalu banyak PTH mengganggu keseimbangan kalsium normal tubuh, meningkatkan jumlah kalsium dalam aliran darah. Kondisi serupa yang jarang terjadi yaitu hiperparatiroidisme sekunder, juga bisa terjadi jika menderita gagal ginjal kronis.

2. Penyebab

ilustrasi terapi radiasi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti penyebab sebagian besar kasus adenoma paratiroid. Namun, sekitar 10 persen dari kasus adenoma paratiroid dianggap diturunkan dari orang tua (diwariskan).

Paparan radiasi ke daerah kepala dan leher pada anak dan dewasa muda juga bisa meningkatkan risiko untuk mengembangkan kondisi ini. Selain itu, kurangnya kalsium dalam pola makan jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko adenoma paratiroid.

Baca Juga: Hiperparatiroidisme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

3. Gejala

ilustrasi gejala adenoma paratiroid (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengutip MedlinePlus, banyak orang dengan adenoma paratiroid tidak memiliki gejala. Kondisi ini sering kali terdeteksi saat menjalani tes darah untuk alasan medis lain.

Adenoma paratiroid adalah penyebab paling umum hiperparatiroidisme, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium darah. Gejalanya termasuk:

  • Kebingungan.
  • Konstipasi.
  • Kondisi ketika tubuh terasa sangat lelah dan tetap tidak membaik setelah beristirahat (letargi).
  • Nyeri otot.
  • Mual atau penurunan nafsu makan.
  • Sering buang air kecil pada malam hari.
  • Tulang yang lemah atau fraktur tulang.

4. Komplikasi yang dapat terjadi

ilustrasi pemantauan pasien di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika adenoma paratiroid tidak diobati, maka bisa menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah. Jumlah kalsium yang sangat tinggi bisa menyebabkan:

  • Detak jantung tidak teratur (aritmia).
  • Krisis paratiroid (peristiwa klinis di mana seseorang mengalami perubahan mental yang bisa menyebabkan kegagalan sistem saraf dan koma).
  • Kematian. 

5. Diagnosis

ilustrasi tes darah (pixabay.com/fernandozhiminaicela)

Adenoma paratiroid umumnya ditemukan saat tingkat kalsium yang tinggi dari normal terdeteksi dalam tes darah rutin. Dokter kemungkinan akan bertanya apakah pasien menggunakan diuretik thiazide atau lithium. Keduanya bisa meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Dokter kemudian akan mengonfirmasi diagnosis hiperparatiroidisme primer dengan tes yang menunjukkan kadar hormon paratiroid yang lebih tinggi dari normal dalam darah pasien.

Penting untuk diketahui bahwa penyakit paratiroid primer didiagnosis dengan melihat kadar kalsium dan PTH saja. Fakta bahwa pasien kemungkinan atau mungkin tidak mempunyai gejala bukanlah masalah dalam hal membuat diagnosis.

Sesudah diagnosis ditegakkan, dokter bisa memesan lebih banyak tes untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan memeriksa komplikasi. Ini kemungkinan termasuk:

  • Jenis metode pencitraan khusus untuk menentukan apakah ada satu atau lebih adenoma. 
  • CT scan untuk memeriksa endapan kalsium di ginjal dan saluran kemih pasien. 
  • Densitometri tulang untuk mengukur keropos tulang 
  • Tes urine 24 jam untuk mengukur jumlah kalsium yang hilang dalam urine.

Baca Juga: 7 Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Tubuh, Kenali!

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya