Adenomiosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Salah satu kondisi yang membuat perempuan sulit hamil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adenomiosis atau adenomyosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim (jaringan endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot rahim (miometrium).
Jaringan ekstra tersebut menyebabkan rahim membesar menjadi dua hingga tiga kali lipat. Hal tersebut bisa menyebabkan perdarahan rahim abnormal dan periode menstruasi yang menyakitkan.
Dilansir Cleveland Clinic, adenomiosis dan endometriosis merupakan kelainan yang melibatkan jaringan endometrium. Kedua kondisi tersebut menyakitkan. Namun, adenomiosis lebih mungkin untuk menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat. Perbedaan antara adenomiosis dan endometriosis adalah lokasi di mana jaringan endometrium tumbuh.
Adenomiosis cenderung memengaruhi perempuan yang setidaknya telah memiliki satu anak. Akan tetapi, kondisi ini bisa membuat perempuan sulit hamil untuk yang pertama kalinya atau untuk hamil lagi.
Meski perawatan infertilitas bisa membantu, tetapi setelah hamil akan ada dua peningkatan risiko, yaitu keguguran (kehilangan kehamilan sebelum janin berkembang sepenuhnya) dan persalinan prematur (melahirkan sebelum minggu ke-37 kehamilan).
1. Penyebab dan faktor risiko
Penyebab pasti dari adenomiosis tidak diketahui. Namun, kondisi ini terkait dengan peningkatan kadar estrogen. Adenomiosis biasanya menghilang sesudah menopause (12 bulan setelah periode menstruasi terakhir). Ini merupakan saat kadar estrogen menurun.
Dilansir Healthline, ada beberapa teori tentang apa saja hal-hal yang dapat menjadi penyebab adenomiosis. Ini termasuk:
- Jaringan ekstra di dinding rahim, hadir sebelum lahir, yang tumbuh di masa dewasa.
- Pertumbuhan invasif jaringan abnormal (disebut adenomioma) dari sel-sel endometrium yang mendorong diri mereka sendiri ke dalam otot rahim. Ini kemungkinan disebabkan oleh sayatan yang dibuat di dalam rahim selama operasi (seperti persalinan sesar) atau selama rahim normal berfungsi.
- Sel punca di dinding otot rahim.
- Peradangan rahim yang terjadi setelah melahirkan. Ini bisa merusak batas-batas sel yang biasa melapisi rahim.
Selain beberapa teori di atas, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko perempuan mengembangkan adenomiosis, ini termasuk:
- Berusia 40-an atau 50-an (sebelum menopause).
- Mempunyai anak.
- Pernah menjalani operasi rahim, seperti operasi sesar atau operasi untuk menghilangkan fibroid.
Baca Juga: Sering Nyeri Perut saat Menstruasi? Waspadai Kista Endometriosis
Editor’s picks
Baca Juga: Kista Ovarium: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.