Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Bisa menyebabkan nyeri kronis dan sulit hamil

Kista endometriosis adalah kista yang terbentuk saat jaringan endometrium tumbuh di ovarium atau indung telur. Isinya berupa cairan berukuran besar pada indung telur, bahkan bisa membungkusnya. Pada kebanyakan kasus, keadaan ini muncul akibat endometriosis yang tidak mendapat penanganan tepat.

Juga dikenal sebagai endometrioma atau "chocolate cyst" (karena berisi cairan berwarna cokelat tua yang terdiri dari darah dan jaringan menstruasi lama), yuk, pahami kista endometriosis lebih lanjut!

1. Apa itu kista endometriosis?

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi kista endometriosis, endometrioma (invitra.com)

Kista endometriosis adalah kondisi jaringan endometrium yang tumbuh di dalam indung telur. Umumnya kista bersifat jinak dan pertumbuhannya bergantung pada hormon estrogen.

Ukuran kista endometriosis biasanya sekitar 5 sentimeter (cm), tetapi ada juga yang bisa terus tumbuh hingga sebesar 20 cm.

Sekadar informasi, endometrium adalah lapisan rahim. Kadang, jaringan ini dapat terbentuk di tempat yang tidak seharusnya, seperti tuba falopi, kandung kemih, hingga usus. Kondisi ini dikenal sebagai endometriosis.

Bila pertumbuhan jaringan sampai ke ovarium atau indung telur, kista endometriosis bisa terbentuk di sana.

Perempuan hanya bisa memiliki satu kista endometriosis, atau satu kista di setiap ovarium.

2. Gejala

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir WebMD, gejala paling umum dari endometriosis adalah rasa sakit di perut bagian bawah yang tak kunjung hilang. Nyeri yang dirasakan bisa memburuk sebelum dan selama menstruasi.

Selain itu, bisa juga terjadi perdarahan menstruasi yang berat serta rasa sakit saat berhubungan seksual.

Beberapa perempuan yang memiliki kista endometriosis merasa sakit atau merasakan seperti tekanan, sementara yang lainnya bisa tak menunjukkan gejala apa pun.

Seseorang mungkin tak menyadari dirinya memiliki kista tersebut sampai dokter menemukannya saat pemeriksaan panggul atau mendeteksinya saat tes ultrasound (USG).

Baca Juga: Kista Baker: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

3. Penyebab

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/wayhomestudio)

Meskipun penyebab pasti kista endometriosis belum ditemukan, tetapi penjelasan yang mungkin meliputi:

  • Menstruasi retrograde. Pada kondisi ini, darah menstruasi yang mengandung sel endometrium mengalir kembali melalui tuba falopi dan masuk ke rongga panggul, bukannya keluar dari tubuh. Sel-sel endometrium ini menempel di dinding panggul dan permukaan organ panggul, tempat mereka tumbuh dan terus menebal dan berdarah selama setiap siklus haid.

  • Transformasi sel peritoneal. Dalam apa yang dikenal sebagai "teori induksi" para ahli mengusulkan bahwa hormon atau faktor kekebalan mendorong transformasi sel peritoneal (sel yang melapisi sisi dalam perut) menjadi sel mirip endometrium.

  • Transformasi sel embrio. Hormon seperti estrogen dapat mengubah sel embrio, yaitu sel pada tahap tahap awal perkembangan, menjadi implan sel mirip endometrium selama masa pubertas.

  • Implantasi bekas luka operasi. Setelah prosedur pembedahan, seperti histerektomi atau operasi sesar, sel endometrium bisa menempel pada sayatan bedah.

  • Transpor sel endometrium. Pembuluh darah atau sistem cairan jaringan (limfatik) dapat mengangkut sel-sel endometrium ke bagian tubuh lain.

  • Gangguan sistem imun. Masalah dengan sistem imun mungkin membuat tubuh tidak mampu mengenali dan menghancurkan jaringan mirip endometrium yang tumbuh di luar rahim.

4. Diagnosis

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi perempuan menjalani pemeriksaan ultrasound atau USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dokter akan menanyakan seputar gejala dan nyeri yang dialami. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dengan menekan area di perut. Dokter mungkin bisa merasakan adanya kista dengan cara ini.

Dokter mungkin perlu melakukan tes pencitraan dengan USG untuk melihat bagian dalam tubuh. MRI juga mungkin diperlukan untuk memberikan gambaran ovarium yang lebih rinci.

Selain itu, tes darah juga bisa dipesan oleh dokter untuk memeriksa apakah ada kanker, apakah perempuan hamil atau tidak, atau bila ada infeksi. 

Cara lain untuk memeriksa kista endometrium adalah melalui laparoskopi. Selama operasi rawat jalan ini, dokter akan membuat sayatan kecil di pusar dan memasukkan kamera tipis. Ini memungkinkan dokter untuk melihat kista dari dekat, menilai ukurannya, dan memutuskan cara terbaik untuk mengobatinya.

5. Pengobatan

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dokter umumnya akan mempertimbangkan usia, rasa sakit yang dialami, serta apakah pasien berniat memiliki keturunan atau tidak. Dari situ, rencana pengobatan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Menunggu dengan waspada. Bila tidak mengalami nyeri dan ukuran kista kecil, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menunggu selama 6-8 minggu untuk melihat apakah kista akan hilang dengan sendirinya. Pemeriksaan akan menggunakan USG.

  • Obat-obatan. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengecilkan kista. Salah satunya dengan terapi GnRH agonists, yang membuat tubuh mengalami menopause untuk sementara waktu. Ovarium akan berhenti memproduksi estrogen, yang dapat membantu meringankan gejala apa pun yang dimiliki pasien. GnRH agonists bisa menyebabkan efek samping mirip menopause, seperti hot flashes, kehilangan kepadatan tulang, dan berkurangnya gairah seks. Terapi ini tidak dianjurkan bila pasien ingin hamil.

  • Operasi. Opsi pembedahan mungkin akan didiskusikan bila pasien mengalami rasa sakit yang hebat, obat-obatan tidak membantu, atau ukuran kista lebih besar dari 1,5 inci (3,8 cm). Opsi ini dipilih agar kista tidak terpelintir atau pecah, yang bisa menyebabkan masalah yang lebih serius.

Kadang dokter mungkin bisa mengeluarkan cairan di dalam kista. Dalam kasus lain, kista perlu diangkat seluruhnya. Ini dapat meredakan rasa sakit dan mencegah kista lain tumbuh.

Bila pasien tidak berencana hamil, dokter mungkin akan mengangkat ovarium. Rahim juga bisa diangkat (histerektomi), tetapi prosedur ini dilakukan bila tak ada cara lain yang membantu.

Berbagai pilihan pengobatan di atas harus dikonsultasikan dengan dokter.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri area panggul (freepik.com/Dragana_Gordic)

Bila tidak mendapat penanganan, kista endometriosis bisa menyebabkan:

  • Nyeri panggul kronis.
  • Meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
  • Menyulitkan kehamilan.
  • Menghambat perawatan kesuburan.
  • Menghentikan ovarium bekerja seperti yang seharusnya.

Dilansir Mayo Clinic, komplikasi sekitar sepertiga hingga setengah perempuan dengan kista endometriosis mengalami kesulitan untuk hamil. Meski begitu, ada juga beberapa perempuan dengan kista ini yang masih bisa hamil dan memiliki anak.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan kista endometriosis memiliki kemungkinan untuk mengalami kanker ovarium meskipun relatif rendah.

Demikianlah penjelasan seputar kista endometriosis atau endometrioma. Apabila kamu mengalami gejalanya, segera periksakan ke dokter. Diagnosis dan penanganan sedini mungkin bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Benjolan di Bibir Vagina? Awas! Mungkin Itu Kista Bartholin

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya