Bradipnea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bradipnea atau bradypnea adalah istilah medis menggambarkan pernapasan lambat yang tidak normal.
Tingkat pernapasan normal pada orang dewasa dalam napas per menit adalah sekitar 12 dan 20. Namun, jika seseorang memiliki tingkat pernapasan di bawah 12 per menit selama lebih dari 2 menit, maka ini menunjukkan bradipnea yang bisa menyebabkan pusing dan kelelahan.
Bradipnea dapat terjadi ketika seseorang terjaga atau tidur. Ini berbeda dengan apnea, yaitu kondisi henti napas paling umum saat tidur. Bradipnea juga tidak sama dengan dispnea, yang merupakan istilah medis untuk sesak napas.
Telah dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini informasi seputar bradipnea yang perlu kita ketahui bersama. Simak sampai akhir, ya!
1. Penyebab bradipnea
Bradipnea merupakan gejala, bukan penyakit atau kondisi yang didiagnosis. Ini bisa menandakan masalah fisik atau kondisi kesehatan yang mendasarinya, atau mungkin menunjukkan pengobatan yang berlebihan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bradipnea, di antaranya:
- Paparan obat atau racun: berbagai obat termasuk alkohol dan opioid bisa menyebabkan laju pernapasan yang sangat lambat. Bradipnea merupakan salah satu gejala overdosis obat. Selain itu, paparan bahan kimia industri yang beracun atau tingkat karbon monoksida yang berbahaya juga bisa memperlambat laju pernapasan.
- Operasi: berbagai obat yang digunakan selama operasi juga bisa menyebabkan bradipnea. Ini termasuk pelemas otot, anestesi, dan perawatan nyeri pascaoperasi.
- Ketidakseimbangan hormonal: seseorang dengan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif) kemungkinan tidak menghasilkan cukup hormon untuk menjaga metabolisme tubuh pada tingkat optimal. Akibatnya, laju pernapasan yang lebih lambat bisa berkembang.
- Masalah dengan batang otak: proses pernapasan dimulai di otak. Pusat pernapasan di batang otak bagian bawah dan juga sumsum tulang belakang mengirimkan sinyal yang merangsang paru-paru, otot pernapasan, dan seluruh tubuh. Masalah pada otak seperti adanya pembekuan darah, tumor, dan cedera otak bisa mengganggu kemampuan otak untuk mengirimkan sinyal tersebut. Gangguan ini bisa memperlambat laju pernapasan.
- Masalah dengan organ hati: akibat adanya hubungan antara ritme jantung dan laju pernapasan, apa pun yang mengganggu fungsi jantung, seperti gagal jantung atau infeksi jantung, juga bisa memengaruhi aktivitas sistem pernapasan.
- Ketidakseimbangan elektrolit: mineral dengan muatan listrik yang disebut elektrolit berperan dalam menjaga keseimbangan sistem tubuh. Elekrolit termasuk kalium, natrium, magnesium, kalsium, fosfat, dan klorida. Jika proporsi elekrolit dalam darah dan jaringan tidak seimbang, maka tubuh tidak berfungsi seperti yang seharusnya, ini bisa menyebabkan pernapasan lambat secara tidak normal. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Baca Juga: Kalsifilaksis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Baca Juga: Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.