TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Krisis Tiroid, Komplikasi Berbahaya dari Hipertiroidisme

Krisis tiroid membutuhkan perawatan medis darurat

ilustrasi hipertiroidisme (freepik.com/8photo)

Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid di leher menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Sebenarnya hormon tiroid sangat penting dalam mengelola metabolisme sel tubuh. Namun, terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan sel bekerja terlalu cepat, misalnya laju pernapasan dan detak jantung menjadi lebih tinggi daripada biasanya.

Sementara itu, thyroid storm atau krisis tiroid adalah pengembangan atau komplikasi yang dapat terjadi dari hipertiroidisme yang tidak diatasi atau diobati. Tanpa pengobatan yang segera, krisis tiroid dapat berakibat fatal hingga mengancam nyawa pengidapnya.

1. Penyebab krisis tiroid

ilustrasi hipertiroidisme penyebab krisis tiroid (freepik.com/8photo)

Krisis tiroid terbilang jarang dan tidak semua orang dengan hipotiroidisme akan mengalaminya. Meski begitu, krisis tiroid bisa terjadi pada orang dengan hipertiroidisme yang tidak kunjung mendapatkan perawatan. Kondisi ini ditandai dengan produksi berlebihan dari dua hormon yang diproduksi kelenjar tiroid, yakni triiodotironina (T3) dan tiroksin (T4).

Seseorang dapat mengalami krisis tiroid apabila memiliki hipertiroidisme berat yang tidak diobati, kelenjar tiroid yang terlalu aktif dan tidak diobati, atau karena infeksi yang berhubungan dengan hipertiroidisme.

Dilansir Healthline, orang dengan hipertiroidisme juga bisa mengalami krisis tiroid setelah mengalami salah satu dari beberapa hal yang dapat mencakup:

  • Trauma
  • Operasi
  • Tekanan emosional yang parah
  • Stroke
  • Ketoasidosis diabetik
  • Gagal jantung kongestif
  • Emboli paru

2. Gejala umum krisis tiroid adalah demam tinggi

ilustrasi demam tinggi, tanda umum krisis tiroid (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu gejala utama dan tanda yang paling umum dari krisis tiroid adalah demam tinggi. Gejala krisis tiroid juga bisa menyebabkan sejumlah komplikasi. Selain itu, mengutip Medical News Today, gejala lainnya yang mungkin terjadi antara lain:

  • Gondok
  • Dehidrasi
  • Detak jantung menjadi lebih cepat dan terkadang irama jantung menjadi tidak teratur
  • Penyakit kuning
  • Mual atau muntah
  • Hilangnya kesadaran
  • Diare
  • Kelemahan
  • Gagal jantung
  • Kebingungan dan agitasi
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Koma

Baca Juga: Kelenjar Tiroid yang Terlalu Aktif, Ini Fakta Penting Hipertiroidisme

3. Komplikasi krisis tiroid

ilustrasi osteoporosis, salah satu komplikasi krisis tiroid (freepik.com/freepik)

Krisis tiroid dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang dapat meliputi:

  • Fibrilasi atrium: merupakan kondisi yang menyebabkan ritme jantung menjadi tidak teratur dan diiringi dengan laju ventrikel yang menjadi lebih cepat.
  • Osteoporosis: merupakan pengeroposan pada tulang yang membuat tulang melemah dan menjadi rentan patah.
  • Gagal jantung: kondisi ketika jantung tidak berhasil memompa darah ke seluruh tubuh.

Komplikasi dari krisis tiroid ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berkelanjutan, sehingga dapat pula menurunkan kualitas hidup pengidapnya.

4. Cara mendiagnosis krisis tiroid

ilustrasi pengambilan sampel darah untuk tes darah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seperti dijelaskan di laman MedlinePlus, biasanya penyedia layanan kesehatan dapat mencurigai seseorang mengalami krisis tiroid berdasarkan beberapa hal, seperti:

  • Hasil tes yang menunjukkan tekanan darah sistolik yang tinggi dan tekanan darah diastolik yang lebih rendah.
  • Detak jantung yang sangat tinggi atau cepat.
  • Memiliki riwayat hipertiroidisme.
  • Ditemukannya kondisi kelenjar tiroid yang membesar (gondok) ketika pemeriksaan leher dilakukan.

Sementara itu, untuk memastikan diagnosis krisis tiroid, dokter dapat menyarankan tes darah untuk memeriksa hormon tiroid TSH, T3, dan T4. Tes darah lainnya juga dapat dilakukan untuk memeriksa fungsi jantung dan ginjal, serta memeriksa apakah terdapat infeksi.

5. Pengobatan krisis tiroid

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ketika seseorang didiagnosis mengalami krisis tiroid, ia harus mendapat perawatan darurat karena kondisi ini dapat mengancam nyawa. Tujuan utama pengobatan adalah untuk menurunkan kadar hormon tiroid dalam darah. Sering kali pasien perlu dirawat di unit perawatan intensif dan memerlukan pemberian oksigen dan cairan, terutama bila mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi.

Beberapa perawatan atau pengobatan lain yang mungkin dibutuhkan untuk menangani krisis tiroid mencakup:

  • Menggunakan selimut pendingin untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal.
  • Memantau kelebihan cairan, terkhususnya pada orang berusia tua yang memiliki penyakit jantung atau ginjal.
  • Obat-obatan untuk mengatasi agitasi.
  • Obat untuk memperlambat detak jantung.
  • Pemberian asupan vitamin dan glukosa
  • Yodium dalam dosis tinggi dapat diberikan.
  • Obat lain juga mungkin diberikan untuk menurunkan kadar hormon dalam darah.
  • Beta-blocker dapat diberikan melalui vena untuk memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan meminimalkan efek kelebihan hormon tiroid.
  • Antibiotik dapat mungkin diberikan jika terjadi infeksi.

6. Pencegahan krisis tiroid

ilustrasi berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh (pexels.com/William Choquette)

Sebagai penyakit yang merupakan perkembangan dari hipertiroidisme, cara terbaik untuk mencegah krisis tiroid adalah dengan mendapatkan penanganan hipertiroidisme yang tepat. Bukan cuma untuk mencegah krisis tiroid berkembang, tetapi perawatan hipertiroidisme dibutuhkan untuk mengembalikan fungsi tubuh menjadi normal.

Merawat dan mengendalikan kelebihan hormon tiroid dapat dilakukan dengan mengikuti instruksi atau terapi oleh dokter. Selain itu, menjaga pola makan yang baik, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik juga bisa membantu.

Baca Juga: 10 Tanda Tiroid Bermasalah, Dampaknya Besar pada Tubuh 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya