TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Canggih Banget! Ini 5 Fakta seputar Robotic Surgery

Membantu tindakan operasi kompleks secara presisi

ilustrasi seorang dokter sedang melakukan bedah robotik (lansingstatejournal.com)

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika dokter menyatakan bahwa kamu harus dioperasi? Umumnya kamu akan merasa cemas. Sebagian besar orang merasa ragu untuk menempuh prosedur operasi atau pembedahan.

Bukan cuma masalah finansial, tetapi keraguan untuk operasi bisa muncul karena berbagai faktor. Misalnya khawatir operasi akan gagal atau membayangkan rasa sakit pascaoperasi. Ada juga yang keberatan untuk tidak bisa bekerja selama masa penyembuhan.

Ada berita baik, nih! Kecanggihan teknologi di bidang ilmu kedokteran bedah bisa menjawab kecemasan tersebut. Yuk, simak penjelasan berikut ini mengenai fakta robotic surgery!

1. Apa itu robotic surgery?

ilustrasi robotic surgery (rapp-project.eu)

Dilansir Mayo Clinic, robotic surgery atau pembedahan robotik adalah prosedur pembedahan dengan sistem robot yang memungkinkan dokter bedah melakukan tindakan operasi kompleks secara presisi. Teknologi ini awalnya diadopsi dari Amerika Serikat dan Eropa.

Mengutip laman University of California, Los Angeles (UCLA), pembedahan robotik merupakan tindakan bedah yang kurang invasif dengan irisan pembedahan yang lebih kecil, atau bahkan tanpa irisan sama sekali. Terdapat beberapa keunggulan dari tindakan bedah seperti ini, antara lain sebagai berikut:

  • Durasi rawat inap yang lebih singkat
  • Penyembuhan pasien yang lebih cepat
  • Menurunkan risiko infeksi akibat operasi
  • Lebih sedikit perdarahan
  • Luka bekas operasi terlihat lebih samar

Baca Juga: Bukan Dirawat Dokter, Pasien Virus Corona di AS Ini Ditangani Robot

2. Meskipun terkesan canggih, peran dokter tetap tidak dapat ditinggalkan dalam prosedur ini

ilustrasi robotic surgery (materprivate.ie)

Mungkin kamu berpikir bahwa seluruh kendali saat operasi akan ada di tangan robot. Faktanya, pembedahan robotik adalah suatu sistem yang memungkinkan ahli bedah membuat irisan dan gerakan yang lebih presisi. 

Sistem robotik tidak bisa "berpikir" dengan sendirinya. Sistem ini berperan untuk menyempurnakan teknik yang dimiliki dokter, tetapi keputusan tetap di tangan ahli bedah.

Pada prosedur pembedahan dengan teknik ini, dokter akan membuat irisan kecil pada kulit, lalu memasukkan suatu instrumen yang dilengkapi dengan kamera tiga dimensi. Sepanjang tindakan operasi, dokter akan mengendalikan instrumen tersebut melalui monitor.

3. Robotic surgery bisa dilakukan pada berbagai kondisi

ilustrasi robotic surgery (theregreview.org)

Dilansir Da Vinci Surgery, beberapa kondisi yang dapat dioperasi dengan teknik pembedahan robotik antara lain:

  • Pembedahan kolorektal: pembedahan pada organ usus 
  • Pembedahan ginekologi: digunakan untuk tindakan yang membutuhkan histerektomi (pengangkatan rahim)
  • Pembedahan jantung
  • Pembedahan kepala dan leher: dilakukan secara transoral (melalui mulut), pembedahan robotik bisa menjadi opsi untuk tindakan operasi pada mulut dan tenggorokan
  • Pembedahan thorax: dapat digunakan pada kasus kanker paru
  • Pembedahan urologi: pembedahan pada prostat atau ginjal

4. Prosedur ini mahal, memerlukan tenaga terlatih, dan tidak luput dari kesalahan teknis

ilustrasi robotic surgery (hospitaltimes.co.uk)

Dilansir laman Columbia India Hospitals, berikut adalah kekurangan dari sistem pembedahan robotik:

  • Membutuhkan tenaga dokter bedah spesialis khusus yang telah menjalani serangkaian pelatihan
  • Ketersediaannya sangat terbatas karena harus dilakukan di pusat kesehatan dengan fasilitas yang lengkap
  • Biayanya mahal
  • Instrumen yang digunakan memerlukan perawatan rutin

Berdasarkan keterangan dari Advanced Urology Institute, risiko dari pembedahan robotik yang tidak luput dari kesalahan teknis. Risikonya adalah sebagai berikut:

  • Tidak berfungsinya komponen sistem robot yang digunakan
  • Menyebabkan kelumpuhan saraf akibat penekanan instrumen robot pada saraf 
  • Arus listrik dari sistem robot dapat menyebabkan luka bakar pada jaringan di sekitar lokasi operasi

Baca Juga: Ini 8 Fakta Unik Tentang Robot Seks, Mengerikan atau Mencengangkan?

Verified Writer

Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya