Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu mengalami nyeri mata hebat mendadak? Jika pernah, kamu perlu waspada dengan suatu kondisi yang disebut glaukoma akut.
Glaukoma akut adalah kondisi serius yang membuat tekanan bola mata atau tekanan intraokuli mata meningkat secara mendadak hanya dalam waktu beberapa jam.
Kondisi ini terjadi ketika mata tidak dapat mengeluarkan cairan sebagaimana mestinya. Glaukoma akut tidak sama dengan glaukoma pada umumnya, di mana tekanan bola mata meningkat perlahan dalam jangka waktu lama.
1. Penyebab
Glaukoma akut adalah kondisi ketika cairan menumpuk pada mata hingga dapat menimbulkan tekanan yang merusak saraf mata. (gafacom.com) Pada kondisi normal, mata seharusnya mengeluarkan cairan melalui suatu sistem kanal. Kanal ini berada pada jaringan di antara struktur mata yang bernama iris (bagian yang berwarna pada mata) dan kornea (bagian mata yang berwarna putih).
Pada kondisi glaukoma, iris dan kornea saling bergerak mendekat. Ini akan menutup sudut di antaranya. Jika proses tersebut terjadi mendadak, maka disebut sebagai glaukoma akut yang menyebabkan mata terasa sangat nyeri.
Glaukoma akut menutup kanal secara total dan ini dapat menyebabkan kerusakan saraf akibat tekanan yang ditimbulkannya. Jika tata laksana yang tepat tidak segera dilakukan, kebutaan permanen bisa terjadi.
2. Faktor risiko
ilustrasi glaukoma akut (allaboutvision.com) Seseorang bisa mengalami glaukoma akut jika sistem drainase mata memang sempit secara anatomi dan bagian pupil melebar secara cepat. Ini bisa terjadi pada beberapa kondisi, antara lain:
- Berada di tempat gelap
- Memakai obat tetes mata yang dapat melebarkan pupil
- Terlalu bersemangat atau stres psikis
- Minum obat seperti antidepresan, antialergi, dan obat flu
Beberapa penyakit mata lain juga bisa menyebabkan kondisi glaukoma akut, yang dapat meliputi:
- Katarak
- Lensa ektopik (ketika lensa mata bergeser dari posisi normal)
- Retinopati diabetikum
- Iskemi okuler (penyempitan pembuluh darah mata)
- Uveitis (peradangan pada mata)
- Tumor
Faktor risiko lain glaukoma akut di antaranya:
- Memiliki rabun jauh
- Usia 55-65 tahun
- Riwayat keluarga dengan glaukoma akut
- Beberapa obat lain yang mendekatkan iris dan kornea seperti, sulfonamid, topiramat, dan fenotiazin
Baca Juga: 6 Penyebab Glaukoma, Penyakit Mata yang Bisa Sebabkan Kebutaan
3. Gejala
Gejala glaukoma akut adalah mata nyeri dan merah, serta bagian pupil sedikit melebar. (nejm.org) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Gejala dari glaukoma akut terjadi mendadak dan pada kebanyakan kasus pasti disadari oleh penderitanya. Beberapa gejala dari glaukoma akut antara lain:
- Nyeri mata hebat
- Nyeri kepala parah
- Mual dan muntah
- Pandangan buram
- Seperti melihat pelangi
- Mata merah
- Hilangnya penglihatan mendadak
- Ukuran pupil berubah (sedikit melebar)
4. Diagnosis
ilustrasi pemeriksaan mata dengan dokter mata (pixabay.com/David Mark) Jika kamu mengalami gejala di atas secara mendadak, segeralah bergegas menuju fasilitas kesehatan terdekat karena glaukoma akut adalah salah satu kondisi kegawatan.
Nantinya, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik mata.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata antara lain sebagai berikut.
- Genioskopi: merupakan pemeriksaan untuk melihat sudut antara iris dan kornea.
- Tonometri: merupakan pemeriksaan untuk mengukur tekanan bola mata.
- Ophthalmoskopi: merupakan pemeriksaan untuk melihat adanya kerusakan saraf mata.
Baca Juga: Studi: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kerusakan Mata