TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondok

Tampak serupa, ternyata keduanya sangat berbeda

Tampak serupa, tetapi gondong dan gondok adalah kondisi berbeda. (freepik.com/8photo)

Gondok atau gondongan? Mungkin masih banyak di antara kita yang kebingungan terkait dua penyakit tersebut, yang bisa menyebabkan pipi atau leher bengkak. Tak jarang juga kita mendengar orang yang tertukar dalam penyebutannya.

Meskipun terlihat mirip, tetapi gondongan dan penyakit gondok adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Supaya punya pemahaman yang baik dan tidak tertukar lagi dalam penyebutannya, simak fakta mengenai perbedaan antara gondok dan gondongan lewat ulasan di bawah ini.

1. Apa itu gondongan?

ilustrasi gondongan atau mumps (emedihealth.com)

Gondongan atau mumps adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang mudah menyebar melalui air liur dan lendir. Dilansir Medscape, gondongan diakibatkan oleh Rubulavirus. Virus tersebut termasuk dalam genus Paramyxovirus dan satu famili dengan virus penyebab campak.

Meskipun dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, tetapi sebagian besar kasus gondongan muncul di kelenjar air liur yang terletak di bawah dan depan telinga (kelenjar parotid). Inilah kenapa gondongan juga dikenal sebagai parotitis.

Baca Juga: 6 Penyakit Tiroid Ini Paling Sering Terjadi di Segala Usia, Waspada!

2. Sementara itu, gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid

ilustrasi penyakit gondok atau goiter (whythyroid.com)

Sama-sama menyebabkan bengkak, tetapi gondok berbeda dengan gondongan.

Penyakit gondok atau goiter adalah pembesaran abnormal kelenjar tiroid. Apa, sih, kelenjar tiroid itu?

Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepat di bawah jakun. Walau biasanya penyakit gondok tidak menimbulkan nyeri, tetapi pembengkakan yang besar bisa menyebabkan batuk dan menimbulkan kesulitan saat menelan atau bernapas.

Dilansir Mayo Clinic, penyebab penyakit gondok paling sering adalah kekurangan yodium dalam makanan.

3. Gondongan sering diawali dengan demam

ilustrasi gondongan atau mumps (wkhs.com)

Sebelum muncul pembengkakan, gondongan tidak menimbulkan gejala awal yang spesifik. Berdasarkan tinjauan pustaka dari jurnal Lancet, gejala awal gondongan meliputi:

  • Demam
  • Lemah dan tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah

Biasanya pembengkakan kelenjar baru muncul beberapa hari setelah muncul gejala di atas. Pembengkakan kelenjar ludah akibat gondongan kebanyakan terjadi di dua sisi, tetapi kadang bisa juga hanya terjadi di salah satu sisi.

Pembengkakan kelenjar air liur ini menimbulkan nyeri di daerah antara daun telinga dan pangkal pipi. Dengan perawatan yang tepat, gondongan dapat mereda dalam waktu satu minggu.

4. Lalu, seperti apa gejala penyakit gondok?

ilustrasi penyakit gondok atau goiter (medicalnewstoday.com)

Tidak semua kasus penyakit gondok menyebabkan tanda dan gejala. Namun, beberapa gejala yang bisa muncul meliputi:

  • Pembengkakan di pangkal leher
  • Rasa sesak di tenggorokan
  • Batuk
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan
  • Sulit bernapas

Pada beberapa kasus, gondok dapat menjadi tanda hipertiroidisme maupun hipotiroidisme. Dilansir WebMD, bila gondok disertai keluhan berkeringat, diare, mual, jantung berdebar, kulit kering, merasa lelah, kenaikan berat badan, sembelit, dan menstruasi tidak teratur, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Penyakit Hashimoto, Penyebab Utama Hipotiroidisme pada Perempuan

Verified Writer

Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya