Anak Pendendam dan Bandel? Waspada Oppositional Defiant Disorder
Anak sering mendebat dan menentang orang tua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa kanak-kanak digambarkan sebagai masa bermain yang penuh eksplorasi, rasa ingin tahu, dan manajemen emosi yang belum sepenuhnya stabil. Dari sini, anak umumnya dilabeli nakal, pembangkang, atau tidak patuh pada orang tua. Padahal, ini hal normal bisa masih pada batas wajar.
Namun, orang tua perlu waspada jika pola kemarahan, pembangkangan, bahkan pembalasan dendam dilakukan anak secara terus-menerus, khususnya pada orang tua. Pasalnya, kondisi ini bisa mengarah pada gangguan perilaku oppositional defiant disorder (ODD). Penjelasannya bisa disimak di bawah ini.
1. Apa saja gejala ODD?
Terkadang sulit memang membedakan antara anak dengan kemauan gigih dan anak dengan ODD. Biasanya, tanda-tanda ODD ditunjukkan anak ketika memasuki fase prasekolah. ODD bisa berkembang ketika anak menginjak remaja. Namun, kebanyakan kasus ODD terjadi sebelum masa awal remaja.
American Psychiatric Association melalui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition (DSM-5) mencantumkan kriteria untuk diagnosis. Kriteria tersebut mencakup gejala emosional dan perilaku yang berlangsung minimal selama 6 bulan. Spesifiknya diuraikan dalam tiga bagian, yaitu:
- Marah dan mudah tersinggung: sensitif, mudah terganggu oleh orang lain, kesal, serta sering dan mudah marah.
- Perilaku menentang dan argumentatif: sering berdebat dengan orang dewasa, sering menyalahkan orang lain atas kesalahan atau kelakuannya, sering dengan sengaja membuat orang lain kesal, dan sering kali secara aktif menentang atau menolak untuk mematuhi permintaan atau aturan orang dewasa.
- Vindictiveness: pendendam dan menunjukkan perilaku dengki setidaknya dua kali dalam 6 bulan terakhir.
Tingkat ODD sendiri bisa bervariasi. Dari mulai yang ringan (gejala cenderung hanya muncul di satu tempat seperti di rumah, sekolah, atau saat bersama teman sebaya), sedang (beberapa gejala terjadi setidaknya dalam dua tempat), dan berat (beberapa gejala muncul dalam tiga atau lebih tempat).
Perilaku ODD sering kali mengganggu hubungan anak dengan orang tua, kegiatan sosial, dan sekolah. Beberapa di antara mereka mungkin menunjukkan gejala awal hanya di rumah. Seiring berjalannya waktu, gejala yang diperlihatkan anak bisa meluas.
Baca Juga: Virus Corona Bertahan di Saluran Pernapasan Anak-anak Berminggu-minggu
Baca Juga: 7 Penyakit Ini Paling Sering Menyerang Anak Indonesia, yuk Jaga Mereka
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.