Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Gangguan makan yang dibarengi obsesi olahraga ekstrem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu sudah paham dengan istilah anoreksia nervosa, yaitu gangguan makan yang membatasi jumlah konsumsi makanan sehari-hari secara ekstrem. Di samping itu, penderitanya juga mengembangkan pola pikir yang menyimpang terkait citra tubuh dan ketakutan berlebih pada kenaikan berat badan.
Ada kondisi lain yang berhubungan dengan anoreksia nervosa, yaitu anoreksia atletika (anorexia athletica) atau juga dikenal sebagai hipergimnasia. Penderitanya bisa mempraktikkan kebiasaan olahraga ekstrem dalam waktu yang sangat lama. Alhasil, aktivitas tersebut justru malah menjadi kewajiban kompulsif.
Ingin tahu lebih lanjut tentang anoreksia atletika? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Anoreksia atletika lebih sering terjadi pada olahragawan
Orang dengan anoreksia atletika sering kali mengonsumsi kalori dalam jumlah terbatas, meskipun melakukan tingkat aktivitas fisik yang berat. Anoreksia atletika cenderung memengaruhi individu dengan tingkat aktivitas fisik yang berat, seperti olahragawan atau atlet.
Menurut keterangan dari National Eating Disorder Association (NEDA), orang dengan anoreksia atletika telah kehilangan sekitar 5 persen dari berat badan sehat karena pembatasan kalori dan olahraga yang berlebihan.
Penderitanya biasanya hanya memenuhi beberapa karakteristik gangguan makan, sehingga diklasifikasikan ke dalam gangguan makan yang belum dapat ditentukan atau Eating Disorder Not Otherwise Specified (EDNOS).
Baca Juga: Awas, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Mengidap Anoreksia
Baca Juga: 7 Fakta Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Bisa Menyebabkan Kematian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.