Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bisa menyebabkan kerusakan gigi hingga keinginan bunuh diri

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan makan secara berlebihan, dan kemudian mengeluarkannya dengan cara yang tidak sehat untuk menghindari kenaikan berat badan.

Penderita bulimia umumnya mengeluarkan makanan yang dikonsumsinya dengan cara memuntahkannya, minum obat pencahar, hingga melakukan olahraga yang ekstrem.

1. Jenis

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi penderita bulimia nervosa memuntahkan makanan (mothering.com)

Dilansir Eating Disorder Hope, bulimia nervosa terdiri dari dua jenis, yaitu jenis pembersihan dan jenis non-pembersihan.

Jenis pembersihan merupakan kasus yang paling sering terjadi pada bulimia nervosa. Pada jenis pembersihan, penderitanya mengeluarkan secara paksa makanan yang dikonsumsinya dengan cara memuntahkannya, minum obat pencahar hingga diuretik.

Sementara pada jenis bulimia nervosa jenis non-pembersihan, penderitanya berolahraga secara berlebihan hingga berpuasa untuk menghindari kenaikan berat badan.

2. Penderita bulimia sebagian besar adalah perempuan

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilistrasi bulimia nervosa (irishnews.com)

Banyak faktor yang mendasari terjadinya bulimia, salah satunya yaitu tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya dan ingin memiliki berat badan ideal meski telah makan dalam jumlah yang banyak.

Oleh sebab itu, tak heran jika sebagian besar penderita bulimia nervosa adalah perempuan yang umumnya lebih memperhatikan penampilan dibandingkan laki-laki.

Meski begitu, laki-laki juga bisa mengalami gangguan makan ini, yang jumlahnya diperkirakan sekitar 10 hingga 15 persen total kasus. Dilansir Mayo Clinic, bulimia nervosa umumnya muncul saat remaja akhir dan dewasa awal.

Baca Juga: Sirosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, dan Pengobatan

3. Penyebab dan faktor risiko

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi perempuan mengalami depresi (freepik.com/rawpixel.com)

Dilansir Johns Hopkins Medicine, penyebab bulimia tidak diketahui. Standar pada masyarakat dan budaya yang menetapkan nilai berdasarkan bentuk tubuh atau berat badan dapat berperan.

Selain itu, ada pula hubungan genetik karena gangguan makan ini cenderung diturunkan dalam keluarga.

Selain itu, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bulimia nervosa mungkin termasuk:

  • Biologi: orang dengan kerabat tingkat pertama (saudara kandung, orang tua, atau anak-anak) dengan gangguan makan bisa lebih mungkin mengembangkannya juga, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan genetik. Kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak atau remaja juga dikatakan dapat meningkatkan risiko.

  • Masalah psikologis dan emosional: seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan penggunaan zat berhubungan erat dengan gangguan makan. Orang dengan bulimia nervosa mungkin merasa negatif tentang diri mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, peristiwa traumatis dan stres lingkungan mungkin menjadi faktor penyebabnya.

  • Diet: orang yang diet lebih berisiko mengalami gangguan makan. Banyak orang dengan bulimia sangat membatasi kalori di antara episode makan banyak, yang mana ini dapat memicu keinginan untuk makan berlebihan lagi dan kemudian mengeluarkannya. Pemicu makan berlebihan lainnya dapat mencakup stres, citra diri yang buruk, makanan, dan kebosanan.

4. Komplikasi yang bisa terjadi

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi bulimia nervosa (womenshealth.gov)

Bulimia dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, bahkan bisa mengancam nyawa. Potensi komplikasinya meliputi:

  • Tingkat kepercayaan diri yang rendah dan masalah dengan hubungan dan fungsi sosial
  • Dehidrasi, yang dapat menyebabkan masalah medis serius seperti gagal ginjal
  • Ruptur perut
  • Peradangan pada esofagus
  • Pembengkakan kelenjar dekat pipi
  • Turun atau hilangnya gairah seksual
  • Masalah pada jantung, seperti detak jantung abnormal atau gagal jantung
  • Kerusakan gigi yang parah dan penyakit gusi
  • Siklus haid yang tidak teratur atau terhenti
  • Masalah pencernaan
  • Kecemasan, depresi, gangguan kepribadian atau gangguan bipolar
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
  • Menyakiti diri, pikiran bunuh diri, atau tindakan bunuh diri

5. Diagnosis

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi konsultasi dengan psikolog atau psikiater (freepik.com/Racool_studio)

Pada pasien yang dicurigai mengalami bulimia nervosa, dokter umumnya akan:

  • Menanyakan pola makan, metode penurunan berat badan yang dijalani, serta gejala fisik
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Memesan tes darah dan urine
  • Memesan tes yang dapat mengidentifikasi masalah pada jantung (elektrokardiogram)
  • Melakukan evaluasi psikis, termasuk diskusi mengenai perilaku terhadap tubuh dan berat badan pasien
  • Menggunakan kriteria bulimia seperti yang ada dalam panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) dari American Psychiatric Association

Dokter mungkin juga akan memesan tes tambahan lainnya untuk membantu menegakkan diagnosis, mengesampingkan penyebab medis lainnya yang berdampak pada perubahan berat badan dan memeriksa apakah adalah komplikasi terkait.

6. Pengobatan

Bulimia Nervosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Bulimia biasanya diobati dengan terapi individu dan terapi keluarga. Fokusnya adalah mengubah perilaku dan memperbaiki masalah gizi apa pun.

Terapi melihat hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku pasien. Terapis akan mengeksplorasi pola berpikir yang mengarah pada tindakan merusak diri sendiri dan membantu mengubah pemikiran itu.

Obat-obatan, biasanya antidepresan atau antikecemasan, dapat membantu bila pasien mengalami kecemasan atau depresi.

Selain dokter dan ahli kesehatan mental, ahli gizi juga akan terlibat dalam perawatan pasien dengan bulimia nervosa. 

Keluarga pun dapat memainkan peran pendukung yang vital dalam proses perawatan apa pun.

Dalam beberapa kasus, rawat inap di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah elektrolit.

Bila tidak ditangani, bulimia nervosa dapat mengancam nyawa. Gangguan makan ini merupakan kondisi fisik dan psikologis dan mungkin bisa menjadi tantangan seumur hidup untuk mengendalikannya.

Akan tetapi, bulimia dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. Makin dini terdekteksi, maka maka efektif pengobatannya. Perawatan yang efektif berfokus pada makanan, harga diri, pemecahan masalah, keterampilan mengatasi, dan kesehatan mental. Perawatan ini membantu pasien mempertahankan perilaku sehat dalam jangka panjang.

Apabila kamu merasa memiliki gangguan makan ini, carilah pertolongan dari dokter dan ahli kesehatan mental agar bisa segera diatasi sebelum terlambat.

Baca Juga: Hipoventilasi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Perawatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya