7 Fakta Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Bisa Menyebabkan Kematian

Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang ditandai dengan makan secara berlebihan, dan kemudian mengeluarkannya dengan cara yang tidak sehat untuk menghindari kenaikan berat badan. Penderita bulimia umumnya mengeluarkan makanan yang dikonsumsinya dengan cara memuntahkannya, minum obat pencahar, hingga olahraga yang ekstrem.
Nah, berikut ini tujuh fakta seputar bulimia nervosa yang perlu kamu ketahui. Check it out guys!
1. Bulimia nervosa terdiri dari dua jenis
Dilansir dari Eating Disorder Hope, bulimia nervosa terdiri dari dua jenis, yaitu jenis pembersihan dan jenis non-pembersihan. Jenis pembersihan merupakan kasus yang paling sering terjadi pada bulimia nervosa. Pada jenis pembersihan, penderita bulimia nervosa mengeluarkan secara paksa makanan yang dikonsumsinya dengan cara memuntahkannya, minum obat pencahar hingga diuretik.
Nah, sedangkan pada bulimia nervosa jenis non-pembersihan, penderitanya berolahraga secara berlebihan hingga berpuasa untuk menghindari kenaikan berat badan.
2. Penderita bulimia sebagian besar adalah wanita
Banyak faktor yang mendasari terjadinya bulimia, salah satunya yaitu tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya dan ingin memiliki berat badan ideal meski telah makan dalam jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, tak heran jika sebagian besar penderita bulimia nervosa adalah wanita, yang umumnya lebih memperhatikan penampilan dibandingkan dengan pria.
Meski begitu, pria juga bisa mengalami bulimia nervosa, yang jumlahnya diperkirakan sekitar 10% hinggga 15% dari kasus yang ada. Dilansir dari Mayo Clinic, bulimia nervosa umumnya muncul saat remaja akhir dan dewasa awal.
Baca Juga: Selain Psikologis, Ini 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety
3. Faktor genetik dan gangguan psikologis merupakan salah satu faktor utama bulimia
Selain karena ingin memiliki berat badan ideal meski telah makan dalam jumlah yang banyak, bulimia nervosa juga bisa dipicu oleh faktor lainnya yaitu genetik dan gangguan psikologis. Dilansir dari Facts.Net, seseorang yang memiliki anggota keluarga yang menderita bulimia nervosa, maka berisiko 30% hingga 80% juga menderita gangguan makan tersebut. Bahkan jika memiliki saudara wanita yang menderita bulimia nervosa, maka risiko akan meningkat hingga empat kali lipat, lho.
Selain itu, penderita bulimia nervosa umumnya juga memiliki gangguan psikologis seperti depresi dan bipolar disorder. Bahkan menurut data dari National Association of Anorexia Nervosa dan Associated Disorders (ANAD), bulimia merupakan gangguan psikologi yang paling fatal di Amerika Serikat. Parahnya lagi, depresi merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian akibat bulimia, karena dapat memicu keinginan untuk bunuh diri pada penderitanya.
4. Bulimia bisa menyebabkan korosi gigi, gagal ginjal, hingga mempengaruhi kesuburan wanita
Editor’s picks
Bulimia nervosa yang terjadi dalam waktu yang lama dan tanpa penanganan yang tepat, bisa menimbulkan beragam komplikasi, yang bisa mengancam keselamatan jiwa penderitanya. Hal tersebut terjadi karena membersihkan tubuh dengan cara yang tidak sehat seperti memuntahkan atau minum obat pencahar setelah makan, bisa menimbulkan gangguan pada fungsi tubuh. Dilansir dari Facts.Net, bulimia nervosa dapat menyebabkan komplikasi berupa detak jantung tidak teratur, anemia, tekanan darah rendah, gagal ginjal, hingga korosi gigi.
Selain itu, bulimia nervosa juga berdampak buruk pada kesuburan wanita, seperti siklus menstruasi yang tidak lancar. Parahnya lagi, bulimia nervosa juga sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin karena bisa menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan, diabetes gestasional, keguguran, cacat lahir hingga bayi sungsang.
5. Penderita bulimia cenderung konsumsi alkohol dan penyalahgunaan zat untuk mengatasi rasa bersalah dan tekanan emosional
Selain bisa menimbulkan komplikasi berupa penyakit yang bisa mengancam keselamatan jiwa penderitanya, bulimia nervosa juga bisa membuat penderitanya cenderung konsumsi alkohol dan penyalahgunaan zat, seperti kokain, ganja, hingga amfetamin. Dilansir dari Fact.Net, penderita bulimia nervosa berisiko empat kali lebih besar untuk mengonsumsi alkohol dan penyalahgunaan zat, dibandingkan dengan yang tidak menderita gangguan makan ini.
Tujuan penderita bulimia nervosa mengonsumsi alkohol dan penyalahgunaan zat adalah untuk mengatasi rasa malu, perasaan bersalah, dan tekanan emosional yang sedang dialaminya. Parahnya lagi, penyalahgunaan zat akibat efek samping dari bulimia nervosa ini, merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat bulimia nervosa.
6. Bulimia dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan evaluasi psikologis
Gangguan makan yang bisa mengancam keselamatan jiwa penderitanya ini, harus segera diatasi dengan perawatan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang timbul akibat bulimia, seperti terlalu khawatir akan berat badan, tidak bisa mengontrol apa yang dimakan, gigi dan gusi yang rusak, hingga memaksakan diri untuk mengeluarkan makanan dengan memuntahkannya atau dengan berolahraga secara berlebihan agar berat badan tetap stabil.
Nah, untuk mendiagnosis bulimia nervosa, dokter biasanya melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, tes urin dan darah, hingga evaluasi psikologis. Evaluasi psikologis dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon penderitanya terhadap program diet dan berat badannya.
7. Bulimia nervosa dapat diatasi dengan psikoterapi dan konsumsi antidepresan
Setelah seseorang positif terdiagnosis menderita bulimia nervosa, maka ia harus segera mendapatkan perawatan yang tepat agar peluangnya untuk pulih kembali bisa lebih besar. Dilansir dari Mayo Clinic, perawatan bulimia nervosa yaitu meliputi psikoterapi dan konsumsi obat antidepresan.
Dokter biasanya merekomendasikan beberapa jenis psikoterapi untuk mengatasi gejala dari bulimia nervosa. Jenis psikoterapi yang biasanya dianjurkan oleh dokter yaitu terapi perilaku kognitif dan psikoterapi interpersonal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dokter juga akan merekomendasikan antidepresan jenis fluoxetine (Prozac), satu-satunya antidepresan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi penderita bulimia nervosa.
Nah, itulah tujuh fakta bulimia nervosa, gangguan makan yang bisa menyebabkan kematian. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 5 Tanda Nyata Kamu Alami Gangguan Tidur, Sadari dari Sekarang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.